Kamu pasti sudah tidak asing lagi dengan kondisi burnout syndrome – yang kerap kali dialami oleh para pekerja kantoran. Kondisi burnout bisa disebabkan oleh berbagai macam hal, mulai dari kerjaan yang semakin menumpuk, hingga tekanan pekerjaan yang kian menyiksa.

Sekilas dari penjelasan di atas – burnout memang kerap disamakan dengan stres kerja pada umumnya. Padahal, kedua hal ini merupakan hal yang berbeda, lho!

Lalu, apa perbedaan di antara keduanya?

 

 

 

Burnout Syndrome, Berbeda Dengan Stres Kerja Pada Umumnya

Mengenal Perbedaan Stres Kerja Dengan Burnout Syndrome / Credit: id.theasianparent.com

Stres merupakan kondisi  yang umum dialami oleh masyarakat, terutama bagi kamu yang bekerja di kantoran. Stres dapat dialami akibat tekanan pekerjaan. Tetapi, stres tak melulu menimbulkan dampak yang negatif, lho. Bahkan, kondisi ini sebenarnya baik agar kamu bisa tetap waspada dan merasa ‘hidup’.

Ketika kamu mengalami stres, hormon kortisol akan meningkat. Hal ini dapat membuatmu semakin terpacu untuk mencari jalan keluar dari masalah yang dialami tersebut.

Tetapi, yang berbahaya adalah ketika stres dialami dalam jangka waktu yang cukup lama – tentu saja, dapat berujung pada burnout syndrome. Bahkan, tak menutup kemungkinan mengalami depresi yang juga berdampak buruk pada kesehatan kamu.

Ketika pekerja sudah merasakan burnout syndrome – kamu akan merasa sangat lelah secara fisik dan emosional. Akibatnya, kamu sulit untuk menyelesaikan pekerjaan dengan baik. Burnout syndrome juga dapat memengaruhi performa dalam bekerja.

Intinya, stres kerja biasa wajar terjadi dan berlangsung dalam jangka waktu pendek. Sedangkan, burnout dapat dialami dalam jangka waktu lama dan berpotensi menimbulkan dampak buruk lainnya, termasuk mengganggu kesehatan.

 

 

 

Gejala Burnout Syndrome, Wajib Diperhatikan!

Mengenal Perbedaan Stres Kerja Dengan Burnout Syndrome / Credit: minoritynurse.com

Meski cukup sering dialami oleh pekerja, burnout syndrome mesti diatasi dengan cepat. Untuk itu, kamu perlu mengetahui sejumlah gejalanya, yaitu:

  • Sering merasa lelah secara fisik dan emosional. Kondisi ini seringkali membuatmu kehabiskan ide, bahkan sampai dapat mengganggu sistem pencernaan tubuh.
  • Tidak peduli dengan rekan kerja dan pekerjaan yang kamu miliki. Gejala ini timbul karena kamu sudah muak dengan pekerjaan yang kamu jalani.
  • Performa kerja menurun akibat stres berlebihan. Hal ini dapat menyebabkan produktivitas menurun.

Jika dilihat dari gejala, burnout syndrome dan stres kerja biasa memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Pada stres kerja biasa – kamu mungkin tidak sampai merasa muak dan mengasingkan diri dari lingkungan kerja.

Sementara, pada burnout syndrome – efeknya dapat memengaruhi setiap aspek dalam pekerjaan, termasuk dalam hubungan dengan rekan kerja maupun atasan, serta pekerjaan yang kamu jalani.

Perbedaan umum antara burnout syndrome dan stres kerja biasa – dapat kamu lihat dari gejala dan sudah berapa lama hal tersebut dialami. Jika kamu merasa stres berkepanjangan akibat pekerjaan – kamu dapat segera konsultasikan pada ahlinya, sehingga jalan keluar dapat segera didapatkan.

Ingat, jangan sepelekan burnout syndrome karena dapat menyebabkan berbagai dampak buruk, termasuk mengganggu kesehatan kamu secara fisik!

 

 

Featured Image - blog.roomme.id