Virus corona memang dikenal sebagai virus yang menyerang saluran pernapasan. Tetapi, seiring berjalannya waktu – virus ini pun semakin berkembang. Termasuk dalam hal organ tubuh yang dapat terpengaruhi Covid-19. Selain saluran pernapasan, lebih tepatnya paru-paru, virus corona ikut menyerang jantung.

Tak hanya pada pasien Covid-19 dengan gejala saja, tetapi sebuah penelitian baru menunjukkan bahwa orang yang terinfeksi virus tanpa gejala alias OTG – tetap berpotensi mengalami masalah pada jantung. Ini karena adanya risiko peradangan yang berbahaya bagi organ jantung.

 

 

 

OTG Juga Dapat Memiliki Risiko Kerusakan Jantung Akibat Covid-19

Meski Tak Bergejala, Risiko Kerusakan Jantung Akibat Covid-19 Bisa Terjadi / Credit: pusatalatbantudengar.com

Berdasarkan studi yang diterbitkan dalam JAMA Cardiology – disebutkan bahwa peradangan berbahaya yang terjadi pada jantung kerap kali ditemukan pada pasien OTG, terutama pada anak muda. Ini dibuktikan dari penelitian terhadap 54 orang siswa yang diuji.

Dari semua siswa tersebut, memiliki gejala Covid-19 ringan atau tidak menunjukkan gejala sama sekali. Hasilnya ditemukan adanya potensi kerusakan berkelanjutan pada jantung, termasuk perubahan fungsi otot jantung.

Selain itu, kondisi tersebut juga dikhawatirkan dapat memicu miokarditis – yaitu gangguan kemampuan jantung untuk memompa darah dan menyebabkan aritmia. Kondisi ini juga dapat menyebabkan gagal jantung mendadak.

 

 

 

Alasan Timbulnya Komplikasi Jantung Pada Pasien Covid-19

Meski Tak Bergejala, Risiko Kerusakan Jantung Akibat Covid-19 Bisa Terjadi / Credit: farmasetika.com

Terlepas dari hasil studi tersebut – sebelumnya, penyakit jantung memang sudah ikut disertakan sebagai masalah kesehatan yang berkaitan erat dengan Covid-19, bahkan sejak awal pandemi berlangsung.

Setidaknya ada tiga poin yang perlu diketahui, mengenai hubungan penyakit jantung dan Covid-19, yaitu:

  • Virus corona menyerang paru- paru dan sistem pernapasan. Di mana paru dan jantung dihubungkan dengan pembuluh darah – yang bertugas membawa darah setelah dipompa jantung. Kemudian, dialirkan ke seluruh tubuh dan sebaliknya. Jadi, kalau paru- paru rusak rusak karena infeksi virus – jantung akan bekerja lebih berat.
  • Covid-19 dapat menyerang jantung secara langsung. Pasien dapat mengalami peradangan otot jantung, meski tak memiliki riwayat penyakit jantung sebelumnya.
  • Adanya kecenderungan pembekuan pembuluh darah pada pasien Covid-19. Pembekuan tersebut dapat meningkatkan risiko gangguan pembuluh darah dan memberatkan kerja jantung. Kondisi ini dapat berakibat fatal, hingga menyebabkan kematian.

Dari sejumlah poin tersebut, sering pula terjadi kasus di mana pasien justru tidak mengetahui bahwa ia memiliki gangguan jantung sebelum terinfeksi Covid-19.

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa menjaga kesehatan jantung selama pandemi – sangat penting dilakukan. Ini berlaku bagi semua orang, terutama  bagi individu yang memang sudah memiliki masalah jantung.

 

 

 

Featured Image - lifepack.id

Source - detik.com