Setiap pasien Covid-19 dapat mengalami beragam gejala yang berbeda. Baik gejala ringan, maupun berat. Hingga kini pun, gejala virus corona masih terus dilaporkan. Belum lama ini, ditemukan gejala baru – yaitu, parosmia atau distorsi penciuman.

Apa itu parosmia? Dan apa saja gejala baru Covid-19 lainnya yang mesti diwaspadai?

 

 

 

Mengenai gejala Covid-19 baru, yaitu parosmia – ini merupakan suatu kondisi di mana indera penciuman mengalami gangguan. Parosmia dapat menyebabkan penderitanya mengalami ‘halusinasi penciuman’. Misalnya, alih-alih mencium bau wangi, justru yang tercium berbau busuk.

Tak hanya parosmia saja yang merupakan gejala baru Covid-19, tetapi masih ada deretan gejala lainnya yang wajib diwaspadai. Beragam gejala ini terlepas dari indikasi umum, seperti batuk, demam, dan sesak napas.

 

Gejala Baru Covid-19 yang Wajib Diwaspadai

Ulasan Lengkap Gejala Baru Covid-19, Termasuk Parosmia / Credit: iatrikodikaio.com

Delirium

Sejak akhir tahun 2020 silam, delirium juga diklaim menjadi gejala terbaru Covid-19. Kondisi ini membuat penderitanya mengalami kebingungan berat, serta tingkat kesadaran yang berkurang akibat terganggunya sistem saraf pusat.

Umumnya, gejala delirium dialami oeh pasien lansia.

 

Kelelahan

Dilansir dari Detik.com – berdasarkan studi yang diterbitkan oleh JAMA (Journal of The American Medical Association), rasa lelah berlebih juga termasuk salah satu indikasi virus corona. Gejala ini dapat bertahan lama, bahkan setelah sembuh.

 

Sakit Mata

Selanjutnya, sakit mata juga termasuk gejala baru dari Covid-19. Sebuah studi dari Anglia Ruskin University, Inggris, menemukan sebanyak 18 persen pasien corona mengalami sensitivitas cahaya – hal inilah yang meyakinkan bahwa gangguan pada mata termasuk gejala corona.

 

Gangguan Pencernaan

Ulasan Lengkap Gejala Baru Covid-19, Termasuk Parosmia / Credit: alodokter.com

Timbulnya gangguan pencernaan, seperti muntah-muntah dan diare juga termasuk gejala Covid-19. Tetapi, untuk gejala ini – pasien juga turut merasakan gejala corona lainnya.

 

Nyeri Otot

Berdasarkan sebuah penelitian yang diterbitkan oleh The Journal Annals of Clinical and Translational Neurology menemukan bahwa 44,8 persen pasien Covid-19 mengalami nyeri pada otot.

Rasa nyeri timbul karena adanya peradangan yang terjadi di dalam tubuh akibat infeksi virus corona. Tetapi, gejala ini dapat terus dirasakan oleh pasien, meski sudah dinyatakan sembuh.

 

Ruam Kulit

Virus corona juga dapat mengakibatkan ruam pada kulit. Namun, ruam ini umumnya bersifat ringan dan tidak memiliki risiko fatal.

 

Anosmia

Hilangnya kemampuan untuk mencium dan merasa juga merupakan gejala Covid-19. Juga disebut sebagai anosmia – gejala yang satu ini cukup sering dirasakan oleh pasien. Bahkan, pasien membutuhkan waktu berminggu-minggu untuk memulihkan kembali fungsi indera penciuman dan perasa.

 

 

 

Featured Image - theconversation.com

Source - detik.com