Beragam cara ditempuh untuk menyembuhkan pasien Covid-19. Mulai dengan mengonsumsi makanan tertentu, hingga melakukan terapi – belakangan waktu terakhir, terapi plasma konvalesen makin populer.

Meski masih cukup sedikit penelitian yang menyangkut terapi ini, tetapi permintaan donor plasma konvalesen semakin meningkat. Memang, terapi ini merupakan terapi yang kerap dilakukan di rumah sakit – sehingga, pasien Covid-19 dapat segera sembuh.

Namun, sudah tahukah kamu apa itu terapi plasma konvalesen?

 

 

 

Apa itu Terapi Plasma Konvalesen?

Mengenal Terapi Konvalesen Untuk Covid-19 dan Cara Kerjanya / Credit: bbc.com

Perlu diketahui terlebih dahulu, plasma konvalesen merupakan plasma darah yang diambil dari pasien yang terinfeksi virus corona, namun sudah sembuh selama 14 hari. Ini mesti dibuktikan melalui pemeriksaan PCR sebanyak satu kali.

Terapi plasma konvalesen diberikan pada pasien Covid-19 yang sudah sembuh – plasma tersebut mengandung antiobodi poliklonal, yang ditransfusikan kepada pasien Covid-19. Tujuannya agar terapi imun pasif bisa diberikan segera.

Untuk kriteria donor plasma dari penyintas Covid-19, selain sudah sembuh dari virus corona, yaitu penyintas tersebut tidak pernah ditransfusi serta lebih diutamakan laki-laki.

Kemudian, dalam proses menjadi donor plasma konvalesen, di antaranya meliputi rekrutmen dan seleksi. Setelah sembuh dari Covid-19, pendonor juga sebaiknya berusia 18-60 tahun, dengan berat badan minimal 50 kilogram, serta memiliki tekanan darah 160/100 sampai 110/70 mmHg.

Ditambah lagi, memiliki denyut nadi teratur, yaitu 50-100 kali per menit dengan suhu tubuh kurang dari 37 derajat celcius. Tidak dalam masa mengonsumsi obat-obatan tertentu, tidak memiliki penyakit terakit jantung dan epilepsy, serta tidak menginap penyakit infeksi menular.

Kemudian, bagi pendonor yang sudah memenuhi sejumlah kriteria di atas – disebut juga dengan pre screening akan dilakukan pengambilan sampel untuk memberika golongan darah dan rhesusnya, pemeriksaan antibodi, serta pemeriksaan uji saring infeksi menular melalui transfusi darah.

Lalu, calon pendonor juga akan melalui proses netralisasi antibodi, kemudian pemeriksaan hematologi, dan pemeriksaan total protein serta albumin.

Sejauh ini, terapi plasma konvalesen bermanfaat baik dalam proses penyembuhan pasien Covid-19. Terutama, jika plasma diberikan kepada pasien dengan gejala berat, termasuk yang memiliki komorbid. Hasil baik bisa dilihat selama kurang dari 2 minggu – terhitung sejak timbulnya gejala.

Jika sudah menerima donor plasma, diharapkan antibodi pasien yang sudah sembuh bekerja sebagai imunisasi pasif bagi pasien tersebut.

.

 

 

Featured Image - republika.id

Source - detik.com