Masa kecil – terutama di usia 6 tahun pertama, merupakan waktu terpenting untuk proses pertumbuhan si kecil. Bahkan, dalam masa ini – kepribadian anak pun mulai terbentuk. Untuk itu, memberikan perlakuan terbaik pada anak jadi kunci utamanya.

Tetapi, tak jarang lho anak yang masih mendapat perlakuan yang kurang sepantasnya. Ya, kekerasan pada anak – termasuk kasus yang kerap kali terjadi. Bentuk kekerasan pada anak ada bermacam-macam – baik kekerasan fisik, psikologis, seksual, verbal, sampai eksploitasi.

Berbagai perlakukan tersebut dapat memberikan dampak buruk pada anak – tidak hanya sekedar luka fisik saja, tapi pertumbuhan dan emosional pun bisa terganggu.

Lebih lengkap mengenai dampak kekerasan pada anak, berikut ini ulasan lengkapnya.

 

 

Kekerasan Pada Anak: Ganggu Proses pertumbuhannya

Credit Image - orami.co.id

Perkembangan otak yang optimal – umumnya terjadi pada masa kanak-kanak. Disebut juga sebagai golden age, di masa ini otak seharusnya berkembang secara pesat. Namun, kekerasan yang sering dialami – dapat memengaruhi respons stres otak menjadi lebih reaktif dan kurang adaptif.

Selain itu, kekerasan pada anak – dapat mengganggu perkembangan otak serta strukturnya. Hal ini mengakibatkan penurunan fungsi otak di bagian tertentu. Kondisi tersebut tentu dapat berujung pada penurunan prestasi akademik, serta adanya gangguan kesehatan mental.

Tidak ketinggalan, kekerasan pada anak juga mampu menimbulkan dampak buruk lainnya, seperti:

  • Gangguan penglihatan, pendengaran, dan berbahasa yang spesifik.
  • Peningkatan risiko penyakit kronis – obesitas, hipertensi, kolesterol, asma, penyakit jantung koroner, stroke, dan kanker.
  • Penyalahgunaan dan ketergantungan obat-obatan.

Moms, agar pertumbuhan anak tidak terganggu – selalu, hindari berbagai bentuk kekerasan ya. Lalu, pastikan juga kamu memberikan nutrisi terbaik bagi si kecil, termasuk dari multivitamin lengkap.

Kamu disarankan memberi Enervon-C Plus Sirup yang mengandung Vitamin A, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Vitamin C, dan Vitamin D – untuk jaga imunitas tubuh si kecil, sekaligus optimalkan proses pertumbuhannya.

 

Risiko Depresi dan Masalah Kesehatan Mental Dapat Terjadi

Credit Image - indozone.id

Anak-anak yang mengalami kekerasan – cenderung kurang percaya diri dan sulit memercayai orang lain. Selain itu, mereka pun lebih sulit mengungkapkan perasaan, sehingga bisa mengalami gangguan dalam mengendalikan emosi.

Sejumlah dampak kekerasan pada anak terhadap kesehatan mental pun bisa berlanjut hingga dewasa, seperti mengalami depresi, sulit fokus, insomnia dan sering mimpi buruk, kilas balik trauma (PTSD), atau lebih sering sedih dan marah.

 

Tubuh Anak Juga Alami Luka-Luka

Credit Image - nakita.grid.id

Yang paling mudah terlihat – sebagai bentuk kekerasan pada anak, yaitu adanya luka fisik. Adapun beberapa tanda fisik kekerasan dapat berupa:

  • Memar dan bengkak
  • Keseleo atau patah tulang
  • Luka bakar
  • Sulit berjalan atau duduk
  • Pendarahan organ dalam

Seringnya, anak-anak tidak memberi tahu siapapun mengenai kekerasan yang telah dialami. Ada kemungkinan anak merasa takut – atau malah ia yang disalahkan.

Perlu diketahui, efek kekerasan pada anak – dapat menimbulkan dampak yang berkepanjangan. Untuk itu, anak yang mengalami hal ini mesti mendapat pertolongan dan penanganan sesuai. Anak korban kekerasan membutuhkan support dari orang- orang sekitar, termasuk keluarga.

 

 

Featured Image - klikdokter.com