Selama pandemi berlangsung, virus corona alias Covid-19 tak henti-hentinya memberi kejutan baru bagi masyarakat. Ini termasuk soal mutasi virus yang kian bermunculan. Bahkan, dikhawatirkan beberapa varian baru disebut lebih menular.

Adapun mutasi virus corona yang sudah muncul – yaitu, di Afrika Selatan, Brazil, dan juga Inggris. Dilansir dari Detik, diketahui Covid-19 dapat berubah dengan cara meningkatkan kemampuannya untuk menyebar, serta menyebabkan kondisi yang lebih berat.

Lalu, mengapa mutasi virus dapat terjadi? Dan ada berapa varian virus corona baru yang mesti diwaspadai?

Berikut ini ulasan lengkapnya.

 

 

Mutasi Virus: Kok Bisa Terjadi?

Credit Image - alodokter.com

Profesor epidemiologi di sekolah kesehatan masyarakat Emory University, Atlanta, Ben Lopman, PhD menyebut – bahwa keberadaan varian baru mungkin bisa mengkhawatirkan, namun belum sepenuhnya dapat dibuktikan.

Virus menyebar dengan menggandakan dirinya sendiri – dan proses replikasi tersebut tidak sempurna. Dalam proses replika virus, terkadang ada kesalahan yang terjadi. Misalnya, virus menjadi mati – atau malah memunculkan varian terbaru, termasuk lebih mudah ditularkan dari orang ke orang lainnya.

CDC menyebutkan, varian Inggris lebih menular dibanding yang lainnya. Sepetinya, mutasi ini mampu mereplikasi diri lebih efisien – artinya, orang yang terinfeksi virus corona ini bisa menghasilkan lebih banyak virus maupun menyebarkannya dengan mudah.

 

Ada Berapa Banyak Jenis Mutasi Corona?

Strain baru terjadi ketika virus mengalami satu atau lebih mutasi – yang mengubah perilakunya dalam beberapa cara. Namun, varian berkembang ketika virus mengalami mutasi apapun. Saat ini, terdapat empat jenis strain baru – yaitu, varian Inggris B117, varian Afrika Selatan B.1.351, serta dua jenis lainnya.

 

Covid-19 dan 4 Varian Terbarunya

Credit Image - liputan6.com

Adapun empat varian corona yang mesti diketahui dan diwaspadai, yaitu sebagai berikut.

  • Varian UK B117

Mutasi asal Inggris alias B117 – pertama kali dilaporkan di Amerika Serikat di akhir tahun 2020 silam. CDC menyebutkan bahwa varian ini lebih cepat menyebar dan mudah menular dibanding dengan jenis lainnya. Seorang pakar penyakit menular di Amerika Serikat, Dr Anthony Fauci mengatakan – penyakit ini bisa menjadi strain yang lebih dominan.

 

  • Varian Afrika Selatan B.1.351

Kemudian, varian Afrika Selatan yang dikenal sebagai B.1.351 – disebut memiliki mutasi yang sama dengan strain asal Inggris. Data menunjukkan, varian baru ini muncul pertama kali di bulan Oktober 2020 – dan sudah menyebar di negara lain, termasuk AS.

 

  • Varian Brazil P1

Mutasi virus corona asal Brazil, disebut sebagai P1 – pertama kali terdeteksi pada pertengahan Januari silam, menginfeksi pendatang Jepang dari negara bagian Amazonas di Brazil. Varian ini cukup dikhawatirkan CDC, sebab memiliki potensi penularan dan infeksi ulang yang tinggi.

 

  • Varian California

Strain terbaru yang dikenal sebagai CAL.20C – telah menyumbang setengah kasus virus corona di California Selatan. Menurut penelitian dari Cedars-Sinai Medical Center, ditemukan bahwa CAL.20C sudah tersebar di 19 negara bagian, Washington, DC, dan enam negara asing. Data pada penelitian tersebut menunjukkan bahwa varian corona asal California tersebut bisa lebih mudah menyebar dibanding varian sebelumnya.

Dengan adanya sejumlah varian baru virus corona – masyarakat diminta untuk terus waspada dan tetap menerapkan langkah pencegahan penularan yang telah dianjurkan.

 

 

Featured Image - klikdokter.com

Source - detik.com