Apakah kamu sering berperilaku impulsive buying, terutama selama pandemi?  Wah, sepertinya hal yang satu ini memang kerap dialami ya. Pembelian impulsif – merupakan perilaku pembelian barang, namun tanpa adanya perencanaan matang. Sikap ini juga sering disebut ‘belanja dadakan’ – atau sekedar ‘lapar mata’ saja.

Di masa pandemi, impulsive buying sepertinya wajar saja terjadi. Apalagi, banyak orang yang lebih banyak menghabiskan waktu di rumah, sehingga pembelian barang secara daring pun ikut meningkat.

Nah, untuk kamu yang ingin menghindari belanja impulsif – atau, mengurangi sikap belanja yang satu ini, yuk simak ulasannya sampai habis ya! Karena, Enervon bakal ngasih tips-tips ampuh yang dapat kamu terapkan.

 

 

Pertimbangkan Dulu Sebelum Membeli

Credit Image - lokadata.id

Hal pertama yang perlu dilakukan, yaitu pikirkan secara matang – setidaknya dalam waktu dua hari. Jadi, hindari langsung membeli setelah melihat barang untuk pertama kalinya ya. Biasanya, sesudah berpikir cukup lama – kamu bisa menyadari, apakah barang tersebut dibutuhkan atau tidak.

Setelah berpikir matang, setidaknya dalam kurun waktu 2x24 jam, barulah kamu putuskan – apakah lanjut membeli, atau justru menundanya.

 

Coba Minta Pendapat Orang Terdekat Ya

Untuk menghindari impulsive buying, coba deh untuk meminta pendapat orang lain – seperti keluarga, teman, atau saudara kamu. Umumnya, mereka dapat memberi masukan dan saran secara netral, dari sudut pandang lain.

Jadi, kamu tidak akan terburu-buru dalam memutuskan untuk membeli sebuah barang. Tips yang satu ini juga bisa mengurangi risiko kerugian dari sisi finansial, lho.

 

Perhatikan Lagi, Apakah Kamu Punya Barang yang Serupa?

Credit Image - simplyborganized.com

Tips ketiga ini dapat menghindari kamu dari sikap impulsive buying – hampir mirip dengan gaya hidup minimalis nih! Nah, sebelum membeli barang, perhatikan lagi – apakah di sekitarmu ada benda yang punya kegunaan serupa?

Jika iya, maka lebih baik kamu menunda membeli barang baru ya. Selain baik untuk sisi pengeluaran, hal ini juga bermanfaat untuk mengurangi tumpukan barang di kamar. Punya barang terlalu banyak – memang cukup mengganggu, bukan?

 

Hitung Pengeluaran Tak Terduga

Siapa yang sering terlena oleh diskon atau promo barang? Kamu mesti lebih berhati-hati ya! Secara logika, toko memang terlihat sedang berusaha meningkatkan penjualan dengan konsep ‘jual rugi’. Namun, ini bisa membuatmu makin kalap belanja, lho.

Hal tersebut dapat meningkatkan rasio pembelian dari konsumen. Untuk itu, coba kamu periksa kembali – sudah berapa banyak pengeluaran tak terduga yang kamu keluarkan dalam sebulan terakhir. Kalau terlalu banyak, tunda dahulu ya belanjanya!

 

Intip Saldo Tabungan. Masih Cukup Untuk Kebutuhan Lainnya?

Credit Image - finance-monthly.com

Jurus terakhir biar tidak impulsive buying – pikirkan jangka panjang terhadap kondisi keuanganmu, untuk memenuhi kebutuhan utama dan darurat, yang bisa saja terjadi selama satu bulan ke depan. Jangan sampai kamu malah tersiksa, karena sudah kehabisan uang ya.

Belanja boleh saja kok – setiap orang tentu pernah menginginkan sesuatu dan langsung membelinya ya? Tapi, tetap pertimbangkan secara matang, biar kamu tidak menyesal!

Apakah kamu punya sikap impulsive buying? Yuk, coba terapkan kelima tips di atas.

 

 

Featured Image - sherwette.com

Source - idntimes.com