Setiap orangtua, memberikan perlindungan terhadap anak merupakan suatu kewajiban. Mengingat, masih tingginya kasus kekerasan pada anak – yang makin marak terjadi di Indonesia. Saat ini, jenis kekerasan pada anak terbagi menjadi dua, yakni kekerasan fisik seksual dan emosional.

Kondisi yang satu ini memang mesti diperhatikan – sebab, kekerasan yang dialami anak bisa menimbulkan sejumlah dampak, termasuk pertumbuhannya. Berdasarkan data dari Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak – di tahun 2020 silam, tercatat 3.087 kasus kekerasan pada anak.

Dari data tersebut, dijabarkan bahwa 852 kekerasan terjadi dalam bentuk fisik, 768 psikis, dan 1.848 kekerasan seksual. Tingginya kasus ini – tentu membuat orangtua kian cemas. Untuk itu, moms perlu mengenali bentuk dan tanda kekerasan pada anak.

Berdasarkan informasi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia – berikut sejumlah bentuk kekerasan pada anak, yang masih jarang disadari orangtua.

 

 

Kekerasan Fisik: Dapat Timbulkan Luka

Credit Image - tribunnews.com

Bentuk kekerasan pada anak, yang mungkin paling terlihat – yaitu, kekerasan secara fisik. Perlakuan tersebut dapat menghasilkan luka atau trauma, tapi bukan disebabkan oleh kecelakaan. Biasanya, kekerasan fisik sering dilakukan oleh pengasuh – maupun dari pihak asing.

Aktivitas kekerasan fisik umumnya menimbulkan memar, luka bakar, patah tulang, trauma kepala, atau adanya cedera pada anggota tubuh tertentu. Moms, wajib perhatikan tanda kekerasan yang satu ini ya!

 

Psikis atau Emosi, Berdampak Timbulkan Trauma

Selain secara fisik, kekerasan pada anak – juga bisa berupa psikis atau emosi. Biasanya, kekerasan ini merupakan bentuk perilaku seseorang kepada si kecil, yang dapat menimbulkan trauma psikologisnya. Hati-hati, kekerasan ini kerap tak disadari oleh orangtua.

Kekerasan secara emosional ini biasanya berupa hinaan, merendahkan, ancaman dari orang lain, dan lain sebagainya – yang dilakukan secara verbal, hingga membuat si kecil trauma.

 

Kekerasan Secara Seksual

Credit Image - geo.tv

Yang sedang marak terjadi – yaitu, kekerasan pada anak dalam bentuk seksual alias sexual abuse. Tindakan ini merupakan penganiayaan atau tindakan mengarah pada ajakan seksual – namun, tanpa adanya persetujuan.

Hal ini sering terjadi di Indonesia, mengingat perkembangan anak yang belum matang – serta, umumnya belum menyadari mengenai aktivitas seksual, sehingga anak pun tak mampu menyetujui. Bentuk kekerasan ini juga penting diwaspadai.

 

Seperti Apa Tanda Kekerasan pada Anak?

Adapun berbagai tanda kekerasan yang perlu diperhatikan, yaitu:

  • Muncul luka. ​​​​​​

    Adanya luka di tubuh merupakan salah satu tanda signifikan yang terjadi pada anak. Moms, bisa tanyakan pada si kecil – ketika ada luka di tubuhnya. Jika ia enggan menceritakan penyebab tersebut, kamu patut curiga akan hal ini.
  • Ketakutan

    Kekerasan yang dialami, sering membuat anak menjadi takut. Akibatnya, si kecil menjadi lebih murung dan pendiam. Kamu bisa ajak anak secara perlahan, hingga ia mau bercerita.
  • Perubahan perilaku

    Berubahnya perilaku si kecil, juga menjadi tanda kekerasan pada anak, lho. Anak yang mengalami hal ini cenderung melarikan diri, prestasi menurun, atau terlihat tidak terawat.
  • Keluhan penyakit

    Ketika anak mengalami kekerasan, terutama secara fisik maupun seksual – ia kerap mengalami keluhan sakit dan nyeri. Ada juga yang merasa keluhan seperti pendarahan, gatal-gatal, gangguan tidur, atau fobia.

Bentuk dan tanda kekerasan – penting disadari sejak dini. Jika dibiarkan terlalu lama, hal tersebut dapat menimbulkan dampak dan bahaya – baik secara fisik maupun kesehatan mentalnya.

 

 

Featured Image - orami.co.id