Menjadi orangtua tentu harus sabar – moms, pasti sudah sering mendengar kalimat tersebut, ya? Ungkapan tersebut memang benar adanya. Ketika sudah menjadi orangtua, selain belajar mengenai pola asuh – kamu juga perlu tahu bagaimana cara mengendalikan emosi anak, lho.

Ingat, memarahi anak, berteriak, mengeluarkan kata kasar, bahkan hingga menggunakan kekerasan fisik – bukanlah jalan keluarnya, moms. Hal ini justru berisiko membuat si kecil meniru apa yang orangtua lakukan! Jadi, tahu cara mengendalikan emosi anak tanpa kekerasan, penting diketahui ya.

Setidaknya ada lima cara yang dapat kamu terapkan – sederhana, namun efektif untuk mendisiplinkan si kecil. Apa saja?

Yuk, moms simak ulasan lengkapnya berikut ini ya.

 

 

Tanyakan pada Diri: Perlukah Marah Terhadap Anak?

Credit Image - alodokter.com

Marah merupakan luapan emosi yang wajar dialami. Namun, ketika anak melakukan sesuatu yang memancing emosi – coba tanyakan dahulu pada diri sendiri, apakah dalam menghadapi perlakuannya perlu dihadapi dengan amarah?

Moms, juga perlu inget nih – di usia anak-anak, terutama balita, memang masanya anak sedang ingin bereksplorasi, sehingga, ia ingin serba tahu. Jangan sampai respons marah yang diberikan, membuat si kecil menahan keinginannya untuk belajar ya.

 

Apa Sih Hal yang Buat Anak Kesal dan Marah?

Membentak – juga bukanlah cara mengendalikan emosi anak yang baik, nih. Perhatikan kembali, apa penyebab anak berlaku menjengkelkan. Cobalah untuk memahami perasaan anak – dan pikirkan sudut pandangnya.

Tidak jarang perilaku menyebalkan anak sebenarnya merupakan bentuk protes kepada orangtua, maupun hal di sekitarnya. Hanya saja, cara menyampaikannya yang kurang tepat – sebab, anak belum memiliki kemampuan komunikasi yang baik.

 

Time Out: Metode Redam Emosi Anak

Credit Image - kumparan.com

Masih emosi sampai ingin marah? Kalau iya, kamu bisa mencoba metode time out ya! Cara ini efektif untuk mengendalikan emosi – sehingga, moms, bisa menenangkan diri sejenak. Jadi, emosi tak ‘meledak’ saat menghadapi anak.

Kamu juga bisa meminta bantuan pada pasangan atau anggota keluarga lainnya, untuk mengawasi si kecil – selama menenangkan diri.

 

Tak Ada Salahnya Untuk Bernegosiasi

Kalau si kecil sudah bisa diajak diskusi – dan kamu sudah cukup tenang, sekarang saatnya bernegosiasi. Misalnya, jika ia masih ingin bermain, sementara sudah waktunya untuk tidur. Kamu dapat bertanya dahulu “Nak, kamu ingin main berapa lama lagi? 10 menit lagi sudah cukup ya? Setelah itu tidur”.

 

Turunkan Ekspektasimu

Credit Image - berkeluarga.id

Orangtua juga mesti memahami bahwa si kecil masih punya berbagai keterbatasan. Untuk itu, tidak ada salahnya menurunkan ekspektasi. Artinya, kamu tak lagi terlalu banyak keterbatasan. Misalnya, jika anak masih berusia 3 tahun – hindari berharap ia bisa merapihkan mainannya sendiri.

Dengan memiliki harapan yang sesuai – ini dapat membantumu mengendalikan dan menekan emosi yang berlebih. Percayalah, ketika kamu tak dapat mengendalika emosi – hal tersebut akan memengaruhi pola asuh dan perkembangan anak.

Nah, itulah kelima cara mengendalikan emosi anak – yang perlu diketahui orangtua! Apakah moms sudah menerapkan tips di atas?

 

 

Featured Image - pantau.com