Setiap orangtua pasti pernah mendengar istilah bayi ‘bau tangan’. istilah ini digunakan untuk menyebut bayi yang selalu ingin berada dalam gendongan ibunya. Sebagian orang percaya bahwa hal ini disebabkan karena sang ibu terlalu sering menggendong anaknya.

Padahal, menggendong bayi telah terbukti dapat menjalin kedekatan antara ibu dan anak. Selain itu, kegiatan ini juga efektif untuk membangun ikatan emosional sejak dini. Lalu, benarkah ibu tidak boleh terlalu sering menggendong anaknya sejak bayi?

Apakah menggendong bayi akan membuatnya ‘bau tangan’?

Credit: Alodokter

Menggendong merupakan respn pertama yang dilakukan seorang ibu saat anaknya sedang rewel atau menangis. Ini merupakan naluri alami yang memberi manfaat bagi kesehatan fisik sekaligus emosional ibu dan anak. Sentuhan ibu memberikan sensasi yang sama ketika bayi masih berada dalam kandungan. Saat menggendong si kecil, ia akan merasakan kehangatan, sentuhan, gerakan yang lembut, detak jantung, serta suara orangtuanya yang membuatnya tenang.

Namun, tidak semua bayi akan menunjukkan reaksi yang sama ketika sang ibu menggendongnya. Bahkan, beberapa bayi tetap menangis walaupun sering digendong dalam waktu lama.

Hal ini lah yang menjadi salah satu penyebab munculnya istilah bayi ‘bau tangan’. Kebiasaan ibu menggendong bayi saat rewel atau menangis dianggap dapat memunculkan karakter manja yang bertahan hingga anak bertumbuh besar.

Tetapi, kabar tersebut tidaklah benar. Sifat manja yang dimiliki anak bukan berasal dari kebiasaan ibu menggendong, melainkan pola asuh yang keliru. Pola asuh ini terbentuk karena orangtua selalu mengikuti keinginan anaknya saat rewel. Jika kamu menuruti sikap rewel anak sejak kecil, ia akan menjadikan sikap ini sebagai ‘senjata’ untuk memperoleh apa yang diinginkannya. Dan seiring bertambahnya usia, ia mulai menunjukkan amarah ketika kamu tidak menuruti permintaannya.

Lalu, mengapa bayi tetap rewel saat digendong?

Credit: Grid.id

Beberapa bayi terkadang tetap rewel walaupun trlah digendong oleh ibunya. Hal ini menandakan bahwa mungkin kamu menggendongnya pada saat yang salah.

Bayi berumur di bawah 9 bulan biasanya menangis karena merasa lapar, lelah, kesepian, tidak nyaman, atau merasakan sakit pada tubuhnya. Biasanya para ibu akan langsung menggendong bayinya tanpa mencari tahu penyebab ia menangis. Jadi, sebaiknya saat si kecil menangis, cobalah untuk berpikir beberapa saat dan pahami apa penyebabnya.

Selain itu, kamu juga dapat menggunakan cara lain untuk menenangkan bayi tanpa takut anggapan ‘bau tangan’ melekat pada bayi, misalnya:

  1. Membaringkannya daam tempat tidur goyang
  2. Membeai kepala, punggung, atau dadanya dengan lembut
  3. Membedongnya dengan selimut
  4. Membawanya ke uar rumah agar mendapatkan udara segar
  5. Memainkan musik yang lembut
  6. Berbicara atau bernyanyi dengan suara yang embut
  7. Memandikannya dengan air hangat
  8. Mendekatkan bayi dengan sumber getaran atau suara berirama, seperti bagian tertentu kipas angin
  9. Membantunya sendawa untuk mengeuarkan gas dari perut
  10. Berkebaikan dengan mitos yang beredar, menggendong bayi tidak akan membuatnya ‘bau tangan’. Anda justru memberikan kehangatan dan rasa nyaman yang membuat bayi merasa tenang.

Jika bayi terus-menerus rewel, berarti kamu perlu memahami apa yang menjadi penyebabnya. Dengan memahami tangisan si kecil, kamu akan memahami kebutuhannya.

 

Featured Image - Tribunnews