Bagi umat Muslim di seluruh penjuru dunia, berpuasa merupakan ibadah yang wajib dijalani – baik orang dewasa, maupun anak-anak yang sudah mengalami akil baligh. Meski demikian, tak sedikit orangtua yang justru sudah mengajarkan anak puasa sejak kecil – apakah moms termasuk seperti ini?

Tapi, yang kerap menjadi pertanyaan – sebenarnya, kapan sih waktu ideal untuk mengajari anak soal berpuasa? Biasanya, anak sudah mulai belajar berpuasa mulai umur 4 tahun. Tetapi, ada berbagai faktor lainnya yang mesti diperhatikan – terkait boleh tidaknya anak mulai menjalani puasa pertama.

Nah, sejumlah faktor ini memiliki kaitan erat dengan perkembangan Si Kecil, lho. Jadi, moms perlu perhatikan dengan seksama ya! Penasaran apa saja hal tersebut?

Berikut ini ulasan lengkapnya.

 

 

Perhatikan Berat Badan Anak

Credit Image - tokopedia.com

Terkait dengan perkembangan anak, hal pertama yang menjadi faktor penentu – kapan ia bisa mulai belajar berpuasa, yaitu berat badannya. Jika Si Kecil punya berat badan yang sama – atau lebih berat dari rata-rata anak seusianya, maka moms boleh mulai melatihnya berpuasa, ya.

Namun, jika anak memiliki berat badan di bawah rata-rata – sebaiknya, tunda dahulu latihan berpuasanya. Meskipun waktu puasa yang diajarkan belum terlalu panjang, alias belum full – tapi hal ini tetap dapat memengaruhi pola makan dan berat badan anak, lho.

Tapi, kalau masih ragu, silahkan berkonsultasi dahulu dengan dokter anak maupun dokter gizi, ya. Pastikan apakah secara kesehatan Si Kecil sudah dapat diajak untuk melakukan ibadah puasa.

 

Perkembangan Psikomotorik, Juga Jadi Penentu

Seperti diketahui, usia balita merupakan masa di mana seluruh perkembangan anak – termasuk psikomotorik sedang berlangsung dengan maksimal. Dalam hal ini, makanan bernutrisi punya peranan besar, lho. Untuk itu, sebaiknya orangtua tidak mengorbankan kebutuhan gizi Si Kecil, ketika melatihnya berpuasa.

Moms, cukup melatih anak puasa selama beberapa jam saja setiap harinya. Lalu, tetap pastikan ia mendapat asupan gizi yang tepat – agar pertumbuhan dan perkembangan anak tidak terganggu. Jadi, kebutuhan gizi wajib dipenuhi, meski waktu pemberian asupannya berubah selama berpuasa.

 

Kemampuan Anak Dalam Menahan Lapar

Credit Image - aura.tabloidbintang.com

Tantangan terbesar berpuasa bagi anak, yaitu menahan rasa lapar dan haus. Para orangtua pasti sudah paham betul akan hal ini, ya? Nah, faktor yang satu ini – juga menjadi penentu apakah Si Kecil telah siap untuk memulai latihan puasa pertamanya.

Semakin besar usia anak – biasanya kemampuan untuk menahan rasa lapar dan haus pun akan makin meningkat. Jika anak sudah mampu menahan rasa lapar setidaknya selama 4 jam, maka ia bisa melakukan ibadah puasa.

Namun sebaliknya, jika ia masih sering merasa haus dan lapar – bahkan, hampir di setiap jamnya, artinya ia belum siap. Jadi, moms perlu menunggu beberapa tahun lagi untuk mengajari anak melakukan ibadah puasa ya.

 

Permintaan Si Kecil Untuk Berpuasa

Selain faktor fisik, orangtua juga dapat menilai kemampuan anak – untuk mulai belajar berpuasa dari keinginannya yang ia sampaikan sendiri, lho. Semakin dewasa usia anak, biasanya ia akan menyadari perubahan pola makan yang terjadi di lingkungan sekitarnya.

Nantinya, jika ia menyadari bahwa orangtua sedang berpuasa – maka, anak pun lebih terdorong untuk mengikutinya. Meskipun begitu, sebaiknya tetap batasi waktu puasa anak ya. Si Kecil tak perlu dipaksakan untuk langsung menjalani puasa full.

 

Jika Anak Sudah Siap Jalani Ibadah Puasa, Perhatikan Tips Ini!

Credit Image - lifestyle.okezone.com

Kalau Si Kecil sudah siap untuk menjalani ibadah puasa pertamanya – moms, perlu perhatikan sejumlah tips ini, agar ia mampu berpuasa dengan baik – serta perkembangan anak pun tidak terganggu. Apa saja yang mesti dilakukan?

  • Pastikan kebutuhan cairan anak terpenuhi
  • Hindari anak makan sembarangan
  • Atur pola makan anak dengan baik – jangan sampai ia makan berlebihan ya!
  • Anak perlu waktu istirahat yang cukup, jadi perhatikan pula pola tidurnya selama bulan puasa
  • Pastikan kebutuhan nutrisinya terpenuhi ya, moms

Terkait dengan kebutuhan nutrisi Si Kecil selama berpuasa – hal ini juga akan memengaruhi perkembangan anak, lho. Pastikan kebutuhan kalori harian anak sudah cukup – melalui menu saat sahur dan berbuka puasa.

Berikan ia menu makanan kaya akan karbohidrat sehat, protein, serat – dan juga vitamin yang dapat bantu anak tetap sehat dalam menjalani ibadah puasa. Untuk vitamin, moms bisa berikan melalui sumber makanan, seperti sayur dan buah – maupun dari multivitamin untuk bantu penuhi kebutuhan vitaminnya, lho.

Untuk multivitamin, disarankan memberi Enervon-C Plus Sirup anak – yang mengandung Vitamin A, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Vitamin C, dan Vitamin D untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak, membantu memenuhi kebutuhan nutrisi harian, sekaligus menjaga daya tahan tubuhnya agar tidak mudah sakit.

 

Nah, itulah berbagai faktor yang mesti diperhatikan – sebelum mengajak anak untuk belajar berpuasa. Jadi, apakah Si Kecil sudah siap menjalani ibadah puasa pertamanya, moms?

 

 

Featured Image - honestdocs.id