Semenjak adanya peningkatan kasus virus corona di India – berbagai negara banyak yang khawatir akan adanya kemungkinan mutasi virus dapat tersebar ke berbagai negara lain, termasuk Indonesia. Bahkan, dilansir dari Detik, varian virus India telah berhasil memasuki Indonesia!

Menurut epidemiolog Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman menduga varian virus corona B1617 dari India – atau disebut juga sebagai ‘mutan ganda’ telah masuk ke Indonesia. Mengapa disebut mutan ganda? Sebab, varian virus tersebut mengandung dua mutasi di dalamnya, yaitu L4525 dan E484Q.

Dugaan tersebut pun diperkuat dengan adanya kedatangan sejumlah Warga Negara India ke Indonesia  dalam beberapa waktu terakhir. Padahal, negara tersebut tengah dilanda krisis pandemi, yang disebut sebagai ‘Tsunami Covid-19’.

Lebih lanjut mengenai mutasi virus corona India yang telah masuk ke Indonesia, berikut ini 3 fakta yang mesti diketahui.

 

 

Mutasi Corona Asal India: Berapa Banyak Kasus yang Ditemukan?

Credit Image - kumparan.com

Sementara ini, data yang diperoleh masih cukup terbatas karena kurangnya pengujian sampel yang tersebar luas di seluruh India.

Namun, berdasarkan informasi yang diperoleh dari Kementerian Kesehatan India, di bulan April silam – melaporkan bahwa varian baru ini ditemukan pada 15% sampai 2-% sampel yang diurutkan dari negara bagian Maharashtra – yang menjadi penyumbang lebih dari 60% dari semua kasus aktif di India.

Selain itu, varian ini juga telah muncul di lebih dari satu lusin negara di sleuruh dunia – data ini diperoleh dari database global GISAID. Adapun sejumlah negara tersebut termasuk Inggris, Amerika Serikat, Singapura, dan Australia.

 

Apakah Vaksin Tetap Efektif Terhadap Varian Baru Tersebut?

Credit Image - beritasatu.com

Seorang ahli Imunologi dan ahli Virologi dari Institut National de la Recherche Scientifique (INRS), Dr Alain Lamarre  - mengatakan bahwa dua mutasi yang ada dalam B1617 dikaitkan dengan respons antibodi yang lebih buruk.

Ini berarti antibodi yang dikembangkan melalui vaksin atau infeksi Covid-19 sebelumnya – bisa saja kurang efektif dalam menetralkan versi baru penyakit tersebut. Namun, apakah penyebabnya karena vaksin gagal melindungi terhadap varian baru ini – atau justru karena sistem kekebalan yang sangat lemah, hal ini masih belum diketahui.

 

Apakah Varian Corona India Lebih Menular?

Credit Image - dunia.tempo.co

Sayangnya, pengujian sampel telah dibatasi – jadi, para ilmuwan belum dapat menetapkan secara pasti bagaimana kombinasi dua mutasi dapat mempengaruhi tingkat penularan. Namun, menurut Dr Cora Constantinescu dari Alberta Children's Hospital di Calgary mengatakan varian tersebut tampaknya lebih dapat menular setidaknya sekitar 20%. Tetapi, bukan karena virus itu saja – ahli percaya ada sejumlah faktor lainnya di negara tersebut yang ikut berkontribusi dalam proses penyebaran yang cukup masif.

Sementara itu, menurut Dr Zain Chagla, seorang ahli penyakit menular – mengungkapkan pusat kota sangat padat penduduk. Apalagi rumah di India dipenuhi banyak anggota keluarga lintas generasi, ditambah dengan ruangan yang berventilasi buruk. Faktor inilah yang dapat meningkatkan jumlah penularan virus.

 

Di masa pandemi, masyarakat sangat dianjurkan untuk terus menerapkan protokol kesehatan secara disiplin – mulai dari memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, mengurangi mobilitas, hingga menghindari keramaian.

Selain itu, pastikan kamu menerapkan berbagai kebiasaan sehat, seperti menjalani pola makan bergizi seimbang, rutin berolahraga, miliki waktu tidur berkualitas, hingga mengelola stres dengan baik. Dan, yang tak boleh dilupakan – memenuhi kebutuhan vitamin harian yang penting untuk menjaga imun tubuh.

Sejumlah jenis vitamin, termasuk Vitamin C memiliki peran penting dalam membantu memperkuat serta menjaga kekebalan tubuh. Dengan demikian, tubuh pun tidak mudah terserang berbagai macam penyakit, termasuk virus corona.

Tak hanya dari makanan, Vitamin C juga bisa diperoleh dengan rutin mengonsumsi multivitamin, seperti dari Enervon.

Konsumsi Enervon-C yang memiliki kandungan lengkap, yaitu Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat untuk menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah sakit.

Minum Enervon-C dalam bentuk tablet yang mengandung 500 mg Vitamin C, atau Enervon-C Effervescent — dengan kandungan Vitamin C lebih tinggi, yaitu 1000 mg untuk berikan perlindungan ekstra, terutama kamu yang sudah sering beraktivitas di luar rumah.

Atau, kamu dapat konsumsi Enervon Active – dengan kandungan non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc dapat menjaga stamina tubuh, sekalius mengoptimalkan kinerja sistem imun.

 

 

Featured Image - indiatvnews.com

Source - detik.com