Selama momen lebaran, pasti banyak orang yang mengirimkan pesan ucapan maaf. Kamu pasti setuju, ya? Sayangnya, ucapan tersebut lebih sering dikirim menggunakan broadcast message – padahal, belum tentu semuanya menyukai komunikasi massal tersebut, lho. Untuk itu, menerapkan etika komunikasi dalam mengirim pesan, mesti diperhatikan!

Ternyata, masih ada yang malah merasa terganggu dengan ucapan lebaran seperti demikian, sebab dikirim ke banyak orang sekaligus. Bahkan, kata-kata yang dikirimkan pun sama persis – tanpa adanya pengubahan, atau mencantumkan nama penerimanya. Hal ini memang terkesan kurang personal ya.

Oleh karena itu, dampak buruk dalam hubungan.

Lantas, apa saja sih etika komunikasi yang perlu diterapkan dalam mengirim pesan ucapan lebaran? Yuk, cari tahu selengkapnya di bawah ini!

 

 

Ada Baiknya Mengirim Personal Message Saja

Credit Image - businessinsider.sg

Kalau kamu, termasuk yang suka mengirim ucapan permohonan maaf secara personal – atau justru broadcast nih? Etika komunikasi yang satu ini mesti diperhatikan, lho. Ada baiknya, kamu mengirim pesan secara personal dibanding broadcast message. Tentunya, tindakan tersebut lebih menunjukkan hubungan yang intim dan membuat lebih dekat.

Dengan menggunakan kata-kata asli darimu, bukan mengambil – maka orang lain pun lebih memperhatikan, serta mengapresiasi pesan yang dikirim. Nah, coba bandingkan jika mengirimkan broadast message – pesan seperti ini bisa membuat orang lebih antipasti, lho.

Jadi, sebaiknya hindari mengirim pesan permohonan maaf saat lebaran dengan menggunakan broadcast message ya!

 

Jangan Lupa, Sebutkan Nama Penerima Pesan Ya!

Etika komunikasi yang juga mesti kamu terapkan, yaitu sebutkan nama penerima pesan. Hal ini tak boleh dilupakan, lho. Menyebutkan nama penerima pesan – termasuk salah satu etika dalam mengirim pesan ucapan maaf saat lebaran.

Dengan mencantumkan nama pada pesan ucapan tersebut – maka kamu juga sekaligus dapat memperbaiki silaturahmi. Selain itu, orang tersebut merasa diingat olehmu. Jadi, sudahkah menerapkan etika komunikasi yang satu ini? Jika belum, yuk di momen lebaran ini coba lakukan tips tersebut.

 

Perhatikan Pula Waktu Mengirim Pesan

Credit Image - arenalte.com

Etika komunikasi dalam mengirim pesan ucapan lebaran selanjutnya, yaitu memperhatikan waktu pengiriman pesan. Tentunya, jika kamu mengirim di waktu tengah malam – maka, akan mengganggu jam istirahat penerimanya, kan?

Kalau salah waktu pengiriman pesan, alih-alih mempererat hubungan, justru silaturahmi pun menjadi renggang. Wah, kamu pasti tidak ingin mengalami situasi yang satu ini ya. Jadi, perhatikan waktu mengirim pesan ucapan maaf saat lebaran – kirimlah pesan di waktu tepat, misalnya di jam biasanya orang sedang melihat gadget.

 

Hindari Mengirim Pesan Terlalu Panjang dan Perhatikan Pilihan Kata

Dalam mengirimkan ucapan lebaran, sayangnya masih banyak orang yang mengirim pesan terlalu panjang – atau bahkan memasukkan semua kata-kata indah. Hal yang satu ini tentu mesti dihindari. Yang terpenting, yaitu pesan yang kamu kirimkan dimengerti dan diterima dengan baik.

Biasanya, jika mengirimkan broadcast message – banyak yang menggunakan kalimat panjang, sampai membuat penerima pesan pun malas membacanya. Akhirnya, pesan yang dikirimkan tidak berarti. Untuk itu, pastikan kamu mengirim pesan yang tidak terlalu panjang, dan berisi inti yang ingin disampaikan saja.

Selain itu, perhatikan juga pemilihan kata, sehingga penerima pesan mengerti apa yang kamu sampaikan – dan, komunikasi selanjutnya bisa berjalan lancar!

 

Nah, itulah keempat etika komunikasi dalam mengirim ucapan selamat lebaran. Apakah kamu sudah menerapkan sejumlah hal di atas? Jika belum, yuk coba lakukan di momen lebaran tahun ini!

 

 

Featured Image - blog.textedly.com