Hingga kini, program vaksinasi Covid-19 masih terus berjalan. Meski demikian, menjaga jarak, mencuci tangan, mengurangi mobilitas, dan menghindari kerumunan tetap menjadi poin terpenting dalam pencegahan penularan virus.

Namun, pernahkan kamu mendengar pertanyaan seperti – sudah divaksinasi Covid-19, namun sempat melakukan kontak erat dengan pasien virus corona? Lantas, jika dihadapkan dengan kondisi demikian, hal apa yang mesti diambil? Dan, masih perlukah isolasi mandiri dilakukan?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, simak ulasan lengkapnya di sini.

 

 

Apa Sih Kontak Erat Itu?

Credit Image - murianews.com

Sebelum memasuki ulasan mengenai langkah yang mesti diambil – kamu perlu ketahui dahulu definisi dari kontak erat. Ini merupakan kondisi dimana adanya riwayat interaksi atau kontak dengan kasus konfirmasi, maupun probable Covid-19.

Adapun bentuk kontak yang dilakukan berupa tatap muka atau berdekatan dalam radius 1 meter dalam waktu 15 menit – atau lebih. Kemudian, adanya sentuhan fisik langsung, seperti bersalaman, berpengangan tangan, berpelukan, dan lain sebagainya.

Selain itu, ada kegiatan yang melibatkan berbagi alat dengan kasus terkonfirmasi, seperti berbagi alat makan dan minum. Serta, orang tersebut batuk atau bersin – sehingga, droplets dapat memasuki saluran pernapasanmu.

Seseorang dapat dianggap sebagai kontak erat, dalam kurun waktu 2 hari sebelum muncul gejala hingga waktu pasien telah isolasi mandiri. Atau, bagi yang kontak dengan OTG – maka terhitung 2 hari sebelum swab PCR dengan hasil positif pertama, sampai pasien sudah melakukan isolasi.

 

Sudah Divaksin VS Belum, Adakah Perbedaannya Ketika Alami Kontak Erat?

Yang kerap menjadi pertanyaan, apakah ada perbedaan antara orang yang sudah divaksin dan belum ketika melakukan kontak erat? Jawabannya, tidak ada! Di Indonesia, orang yang sudah vaksin dan melakukan kontak erat – tetap harus menjalani isolasi mandiri.

Dilansir dari akun Instagram @adamprabata – disebutkan bahwa vaksin Covid-19 yang digunakan di Indonesia, belum diketahui kemampuannya untuk mencegah tertular, maupun menularan virus corona ke orang di sekitar.

Tapi, ada pula informasi yang beredar bahwa yang sudah vaksin tak lagi perlu karantina mandiri – meskipun melakukan kontak erat. Apakah hal ini benar? Informasi tersebut berdasarkan . Saat ini, hal ini belum diterapkan di Indonesia.

 

Apa Hal yang Harus Dilakukan?

Credit Image - m.dream.co.id

Jadi, apa tindakan yang perlu dilakukan ketika pernah kontak erat dengan pasien Covid-19? Hal utama yang perlu dilakukan, yaitu melakukan tes pada hari pertama karantina mandiri, baik dengan metode swab PCR maupun Antigen.

Kalau hasilnya negatif, maka kamu tetap harus melanjutkan karantina. Kemudian, tes kembali di hari ke-5 karantina mandiri. Jika terbukti negatif, maka masa isolasi mandiri sudah selesai. Namun, sebaliknya – kalau positif, maka karantina harus berlanjut.

Dan, meskipun sudah ada opsi untuk memperpendek masa karantina mandiri setelah kontak erat, ada baiknya karantina mandiri tetap dilakukan selama 14 hari. Hal ini dapat menurunkan risiko penularan virus pasca karantina.

 

Protokol Kesehatan Masih Harus Dijalani Meski Sudah Vaksin

Walaupun sudah vaksin, masyarakat tetap dianjurkan untuk menerapkan protokol kesehatan, seperti memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, mengurangi mobilitas, hingga menghindari keramaian.

Selain itu, pastikan kamu menerapkan berbagai kebiasaan sehat, seperti menjalani pola makan bergizi seimbang, rutin berolahraga, miliki waktu tidur berkualitas, hingga mengelola stres dengan baik. Dan, yang tak boleh dilupakan – memenuhi kebutuhan vitamin harian yang penting untuk menjaga imun tubuh.

Sejumlah jenis vitamin, termasuk Vitamin C memiliki peran penting dalam membantu memperkuat serta menjaga kekebalan tubuh. Dengan demikian, tubuh pun tidak mudah terserang berbagai macam penyakit, termasuk virus corona.

Tak hanya dari makanan, Vitamin C juga bisa diperoleh dengan rutin mengonsumsi multivitamin, seperti dari Enervon.

Konsumsi Enervon-C yang memiliki kandungan lengkap, yaitu Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat untuk menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah sakit.

Minum Enervon-C Effervescent — dengan kandungan Vitamin C lebih tinggi, yaitu 1000 mg untuk berikan perlindungan ekstra, terutama kamu yang sudah sering beraktivitas di luar rumah.

Atau, kamu dapat konsumsi Enervon Active – dengan kandungan non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc dapat menjaga stamina tubuh, sekalius mengoptimalkan kinerja sistem imun.

 

Itulah ulasan mengenai hal yang perlu dilakukan usai kontak erat dengan pasien Covid-19 meski sudah mendapatkan vaksinasi. Yuk, selalu terapkan langkah pencegahan virus – agar diri dan anggota keluarga tetap terlindungi!

 

 

Featured Image - thestatesman.com

Source - instagram.com/@adamprabata