Jika mengikuti tradisi, bayi yang baru lahir katanya harus dibedong. Namun, semakin berkembangnya jaman, makin banyak ibu yang sudah melepaskan tradisi tersebut. Lalu, apakah sebenarnya bayi harus dibedong? Berikut ulasannya.

Apa tujuan bayi dibedong?

Credit: Hipwee

Membedong bayi merupakan tradisi turun menurun yang sudah ada sejak jaman dahulu. Tujuan dari membedong bayi pun bermacam- macam. Beberapa orang meyakini bahwa apa bila dibedong, bayi akan merasa hangat, dan bayi jadi tidak mudah sakit karena kedinginan.

Kemudian, ada yang percaya bahwa tujuan bayi dibedong adalah untuk memperbaiki bentuk kaki bayi. Bayi yang kakinya sering dibungkus dengan kain, diharapkan dapat tumbuh lurus dan tidak bengkok seiring bertambahnya umur.

Apakah bayi harus dibedong agar merasa hangat?

Credit: Hello Sehat

Hal ini mungkin pernah menghampiri pikiran setiap ibu yang baru memiliki anak. Karena tradisi membedong bayi sudah kuat melekat, sampai terkadang bahwa tidak semua tradisi itu benar.

Secara ilmiah, membedong bayi tidak memiliki manfaat khusus selain hanya untuk menjaga kehangatan bayi. Dan perlu diingat bahwa membedong bayi juga tidak wajib dilakukan. Kamu bisa menjaga kehangatan tubuh bayi dengan cara lain, yaitu seperti dengan mengatur suhu ruangan agar tidak terlalu dingin dan mengenakan pakaian dengan bahan yang nyaman untuk si kecil.

Benarkah harus membedong bayi agar kakinya tumbuh lurus?

Credit: Orami Parenting

Hal ini tidaklah benar, membedong tidak akan memberikan pengaruh apapun pada bentuk kaki bayi. Saat bayi baru lahir, kaki bayi pasti berbentuk bengkok karena mengikuti posisi ketika ia masih berada di dalam kandungan.

Secara alamiah, kaki bayi akan tumbuh lurus seiring bertambahnya usia. Dan proses ini akan berlangsung secara bertahap hingga anak kurang lebih berusia 3 tahun. Jadi tanpa perlu dibedong atau diluruskan pun kaki bayi akan tetap tumbuh lurus sendiri pada waktunya.

Namun, apa bila kamu tetap ingin membedong bayi, hal ini sah- sah saja dilakukan. Tetapi, perlu diingat bahwa tujuan bayi bukanlah untuk meluruskan kaki, melainkan hanya untuk menjaga tubuh bayi agar tetap hangat.

Apa ada risiko dari membedong bayi?

Credit: Lifestyle Okezone

Setelah mengetahui apakah bayi harus dibedong atau tidak, ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan ketika membungkus tubuh bayi dengan kain.

Kamu harus ingat bahwa tubuh bayi masih dalam masa pertumbuhan dan perkembangan. Jadi, jika membedong dilakukan dengan menarik kaki dan mengikatnya, hal ini justru dapat mengganggu tumbuh kembang bayi. Kaki yang ditarik dan diikat terlalu kencang bisa menghambat perkembangan sendi kaki. Selain itu, kemungkinan saraf- saraf yang ada di sekitar bayi juga bisa mengalami masalah.

Tips membedong bayi yang aman

Jika kamu tetap ingin membedong bayi, kamu bisa melakukannya dengan cara yang aman dan tidak berisiko. Kamu bisa mengikuti beberapa tips berikut ini ketika akan membedong bayi:

1. Pilih jenis kain yang tepat

Hal pertama yang harus kamu perhatikan adalah pemilihan kain untuk membedong. Pastikan kamu memilih kain dengan bahan yang nyaman dan lembut untuk bayi. Selain tebal dan hangat, kain untuk membedong tidak boleh terbuat dari bahan yang kasar agar kulit bayi tetap terhindar dari iritasi.

2. Hindari mengikat kain terlalu kencang

Hal yang tidak kalah penting yaitu jangan mengikat kain bedongan terlalu kencang. Kaki dan tangan bayi tidak boleh ditarik atau diluruskan secara paksa ketika dibungkus dengan kain. Selain itu, kamu juga harus memastikan bayi tetap bisa bergerak dengan nyaman dan leluasa selama dibedong.

3. Tidak perlu membedong bayi seharian penuh

Kamu tidak perlu terus meneruts membedong bayi selama seharian penuh. Bayi cukup dibedong seperlunya saja, seperti saat udara sedang dingin atau ketika bayi sedang tidur. Dengan begitu, bayi tetap bisa bergerak bebas dan pertumbuhannya tidak terganggu.

 

Featured Image - Alo Dokter