Reaksi pertama yang dimiliki oleh orangtua ketika sang buah hati didiagnosis mengidap ADHD, mungkin merasa tidak percaya. Bagaimana tidak? Yang pertamanya, kamu pikir Si Kecil hanyalah sedang aktif dan penasaran, ternyata memiliki ADHD. Perasaan campur aduk – inilah yang dirasakan sebagian besar orangtua dengan anak ADHD.

Akan tetapi, bukan berarti orangtua boleh terus-menerus menolak kenyataan, lho. Tentunya, kamu harus mengambil tindakan tepat – dalam mendidik dan membesarkan anak dengan kondisi tersebut. Memang, ini bukanlah hal mudah untuk dijalani. Kamu pun pasti setuju, ya?

Tapi, setidaknya, ada 5 tips yang dapat kamu terapkan. Tanpa perlu berlama-lama, yuk simak ulasan lengkapnya di bawah ini!

 

 

Jujur Kepada Anak Mengenai ADHD yang Diidapnya

Credit Image - klikdokter.com

Hal pertama, orangtua tidak dianjurkan dianjurkan untuk merahasiakan tentang ADHD kepada anaknya. Lalu, tidak dianjurkan pula yntuk membohongi anaknya tentang kondisinya tersebut. Katakanlah sejujur-jujurnya kepada Si Kecil tentang ADHD yang mereka idap.

Selain itu, beri tahu juga bahwa ADHD terjadi bukan karena kesalahan, maupun kenakalan anak. Dan, dengan memberi tahu Si Kecil – ia pun menjadi tahu keadaan yang sebenarnya, dan mengerti kalau kondisi tersebut dapat dikendalikan.

 

Hindari Menuntut Untuk Jadi “Lebih Baik”

Memang, anak-anak yang mengidap ADHD mungkin lebih tidak konsisten dibandingkan yang lainnya. Misalnya, hari ini ulangan mereka nilainya 90, besok mungkin nilainya 60. Lusa mungkin beda lagi ceritanya, mungkin nilainya 70. Tapi minggu depan, mungkin nilainya 95.

Biasanya, dalam keadaan seperti ini, orangtua seringkali berkata “Jika kemarin bisa mendapat nilai baik, kenapa hari ini tidak?” Padahal, yang terjadi sebenarnya pada anak ADHD, yaitu dirinya sangat cerdas. Ia tahu apa yang harus dilakukan, tapi sayangnya – terkadang anak tidak tahu bagaimana cara memulainya.

Selain itu, seperti yang sudah disebutkan, terkadang mereka tidak konsisten. Hal inilah yang kadang-kadang salah diartikan oleh orang pada umumnya.

 

Anak Idap ADHD? Jangan Biarkan Hal ini Membuat Ia Tak Belajar Tanggung Jawab

Credit Image - halodoc.com

Benar adanya kalau ADHD dapat membuat anak menjadi lebih sulit melakukan sesuatu. Akan tetapi, bukan berarti kondisi tersebut menjadi alasan bagi anak untuk tidak bertanggung jawab, lho. Misalnya, anak dengan ADHD bilang kalau dirinya tak perlu mengerjakan PR – karena, punya kondisi tertentu.

Padahal realitanya, anak itu bisa mengerjakan PR, meskipun memang dibutuhkan usaha yang lebih keras dibandingkan anak-anak normal. Untuk itu, cobalah ubah pola pikir anak, sehingga ia dapat berkata, “Memang, aku mengidap ADHD. Tapi aku tetap bisa kerjain PR aku.”

 

Menerapkan Aturan dan Konsekuensi Secara Perlahan

Untuk anak-anak pengidap ADHD, orangtua akan lebih mudah menerapkan aturan dan konsekuensi secara verbal dan tertulis. Contohnya, para orangtua dapat menempel daftar tanggung jawab anak-anak dan aturan di dalam rumah.

Jika kamu ingin memberi rewards alias hadiah kepada Si Kecil, boleh saja. Akan tetapi, jangan memberi iming-iming hadiah kepada anak untuk sesuatu yang masih lama, misalnya, “Papa mama bakal beliin kamu sepeda kalau kamu naik kelas tahun depan.”

Sebab, anak dengan ADHD memiliki maslaah untuk merencanakan waktu yang akan datang, maka tidak masuk akal – jika kamu baru memberikan hadiahnya di tahun depan. Sebaliknya, berikan rewards dalam waktu dekat saja, misalnya diberi izin untuk bermain game di luar waktu yang sudah ditentukan.

Selain itu, orangtua juga harus menjelaskan tentang konsekuensi secara jelas. Kemudian, terapkanlah konsekuensi yang sudah dibuat secara perlahan-lahan namun tegas. Mungkin, kadang-kadang orangtua merasa frustrasi dan lelah menghadapi anaknya, tapi usahakanlah jangan mendidik anak dengan penuh amarah ya!

 

Bantu Anak Menemukan Kelebihannya

Credit Image - m.dream.co.id

Sayangnya, anak-anak pengidap ADHD seringkali dikucilkan, lho. Hal ini dapat menyebabkan sang anak merasa tidak punya harga diri, bahkan bisa depresi. Rasa tidak punya harga diri sendiri sudah mulai muncul pada anak-anak pengidap ADHD sejak anak berusia 8 tahun.

Anak dengan ADHD mungkin merasa “Tidak ada yang bisa aku kerjakan, mengapa harus capek-capek mencoba? Lagian, orang lain juga tetap tak akan menganggap aku ada, kok” – perasaan seperti demikian, umumnya sering dialami anak ADHD.

Nah, di sinilah orangtua berperan untuk membangkitkan kembali semangat Si Kecil. Biasanya, kalau anak ADHD menaruh minat dalam satu hal, maka ia dapat menguasai hal tersebut setara dengan kemampuan untuk orang-orang 5 tahun di atas umurnya.

Oleh karena itu, katakan pada anak, “Coba lihat, mungkin kamu lemah dalam bidang ini. Tapi, kamu punya kelebihan lain, kan? Bahkan temen-temen kamu aja belum bisa bikin seperti apa yang kamu sudah bisa bikin.”

 

Wah, bagaimana nih? Itulah kelima tips yang bisa diterapkan dalam membesarkan anak dengan ADHD. Selain itu, pastikan kamu sudah mendukung kecerdasan, sekaligus tumbuh kembang Si Kecil – dengan mencukupi kebutuhan nutrisinya. Tentu saja, hal ini juga berpengaruh terhadap kekuatan daya tahan tubuh anak, lho.

Berikan buah dan sayuran untuk mencukupi nutrisi, termasuk vitamin. Sebagai pelengkap, kamu juga dapat berikan multivitamin dengan kandungan lengkap untuk si kecil. Namun, multivitamin apa yang direkomendasikan?

Berikan Enervon-C Plus Sirup yang mengandung Vitamin A, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, dan Vitamin B12), Vitamin C, dan Vitamin D – yang penting untuk dukung perkembangan kecerdasan anak.

Tak hanya itu, Enervon-C Plus Sirup pun dapat bantu optimalkan tumbuh kembang si kecil, membuat anak tetap aktif di masa pertumbuhannya, meningkatkan nafsu makan, membantu pembentukan tulang dan gigi, serta bantu pelihara daya tahan tubuhnya biar tidak mudah sakit.

 

 

Featured Image - focushomeschooling.com