Sudah belakangan waktu terakhir, kasus positif Covid-19 kian melonjak. Untuk mencegah semakin meningkatnya penularan virus corona, penerapan protokol kesehatan, serta menjaga daya tahan tubuh mesti harus dilakukan secara lebih disiplin.

Dan, sebisa mungkin hindari bepergian keluar rumah, kecuali untuk urusan yang mendesak. Dengan berada di rumah saja, risiko mengalami kontak erat dengan seseorang yang membawa virus pun bisa diminimalisir.

Namun, apa sih sebenarnya kontak erat itu? Dan, apa yang perlu dilakukan usai melalukan kontak dengan orang yang memiliki gejala Covid-19? Agar tidak keliru – yuk, simak informasi lengkapnya di bawah ini!

 

 

Apa Itu Kontak Erat?

Credit Image - halodoc.com

Mengutip Kemenkes RI, kontak erat Covid-19 adalah hubungan yang terjalin secara intens. Hubungan yang terjadi berlangsung dalam jarak yang dekat, waktu yang lama, dan kerap bersentuhan. Kontak erat merupakan orang yang memiliki riwayat kontak dengan kasus probable, atau terkonfirmasi virus corona.

Sesuai pedoman yang diterbitkan oleh Kemenkes, kontak erat bukan saja yang bersentuhan langsung, seperti berjabat tangan, maupun sentuhan fisik lainnya. Tapi, adapula beberapa kategori riwayat kontak erat lainnya, yaitu:

  • Kontak tatap muka atau berdekatan dengan kasus probable, atau kasus konfirmasi dalam radius 1 meter – dan, dalam jangka waktu 15 menit maupun lebih.
  • Sentuhan fisik langsung dengan kasus probable atau konfirmasi, seperti bersalaman, berpegangan tangan, dan lain sebagainya.
  • Orang yang memberikan perawatan langsung terhadap kasus probable atau konfirmasi tanpa menggunakan APD yang sesuai standar.
  • Situasi lainnya yang mengindikasikan adanya kontak berdasarkan penilaian risiko lokal yang ditetapkan oleh tim penyelidikan epidemiologi setempat.
  • Situasi lainnya yang berisiki, seperti dalam satu ruangan, kantor, dan moda transportasi.

Pada kasus probable atau konfirmasi dengan gejala, kontak erat dihitung dari 2 hari sebelum kasus timbul gejala, dan hingga 14 hari setelah kasus timbul gejala. Namun, pada kasus konfirmasi tanpa gejala – kontak erat dihitung sari 2 hari sebelum, dan 14 hari setelah tanggal pengambilan spesimen kasus konfirmasi.

 

Pernah Kontak Erat, Apa yang Perlu Dilakukan?

Credit Image - cnnindonesia.com

Jika pernah melakukan kontak erat dengan kasus probable atau konfirmasi Covid-19, jangan panik! Segera lakukan berbagai langkah-langkah berikut ini untuk penanganan lebih lanjut.

  • Pastikan terlebih dahulu kalau kamu benar melakukan kontak erat.
  • Lakukan tes Antigen maupun PCR, 3-5 hari usai melakukan kontak.
  • Lapor Satgas RT/RW maupun puskesmas terdekat.
  • Lakukan isolasi mandiri, berlaku untuk pasien dengan gejala ringan dan tanpa gejala. Sementara, jika merasakan gejala berat, segera kunjungi fasilitas kesehatan untuk penanganan tepat.
  • Tetap pantau gejala yang mungkin dirasakan.

 

Tetap Jalani Protokol Kesehatan dan Maksimalkan Imunitas Tubuh

Credit Image - blogs.cdc.gov

Selama pandemi, masyarakat diimbau untuk terus patuh terhadap protokol kesehatan yang berlaku, yaitu memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas – untuk meminimalisir risiko penularan virus.

Selain itu, memastikan imun tubuh tetap kuat – juga sangat dianjurkan. Seperti diketahui, kekebalan tubuh berperan penting sebagai perlindungan utama dari ancaman penularan virus. Jika imun tubuh kuat, maka tubuh tak mudah jatuh sakit.

Kamu disarankan untuk menjalani gaya hidup sehat, seperti menerapkan pola makan bergizi dan bernutrisi, rutin berolahraga, istirahat yang cukup, serta lengkapi dengan mengonsumsi multivitamin secara teratur.

Namun, multivitamin apa yang sebaiknya dikonsumsi? Kamu direkomendasikan minum Enervon-C yang memiliki kandungan lengkap, seperti Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat yang dapat membantu jaga daya tahan tubuhmu agar tidak mudah sakit. Sekaligus, membantu proses metabolisme – agar tubuh memperoleh energi yang lebih tahan lama.

Konsumsi Enervon-C dalam bentuk tablet – yang mengandung Vitamin C 500 mg secara rutin. Atau, Enervon-C Effervescent dengan kandungan Vitamin C lebih tinggi, yaitu 1000 mg – dapat berikan perlindungan ekstra bagimu yang punya aktivitas padat.

Atau, dapat konsumsi Enervon Active – dengan kandungan non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc dapat menjaga stamina tubuh, sekalius mengoptimalkan kinerja sistem imun.

 

Itulah ulasan mengenai kontak erat, jadi jangan sampai keliru lagi ya!

 

 

Featured Image - eatthis.com

Source - cnnindonesia.com