Dalam kehidupan sehari-hari, memiliki jiwa kepemimpinan memang penting, lho. Tak hanya bermanfaat untuk melakukan berbagai hal, namun sikap yang satu ini juga dapat membantumu dalam urusan pekerjaan. Jiwa kepemimpinan dapat memudahkanmu dalam melakukan segala sesuatu, termasuk urusan berinteraksi dengan orang lain.

Tentu saja, dalam setiap pekerjaan, ada seorang pemimpin yang berperan untuk mengatur berbagai urusan, tak terkecuali anggota timnya. Meski demikian, bekerja dengan seseorang yang punya jiwa kepemimpinan yang toxic – justru menjadi salah satu alasan terbesar yang membuat karyawan mudah jenuh di kantor.

Sikap kepemimpinan yang buruk didefinisikan sebagai seseorang yang memiliki perilaku destruktif – dan kepribadian buruk, sehingga dapat menimbulkan gangguan. Leader yang toxic dapat membuat karyawannya mudah stres, serta berperan besar dalam menciptakan budaya kerja negatif dan tidak sehat.

Mesti diperhatikan nih, sebab sikap kepemimpinan yang toxic memiliki sejumlah ciri-ciri, lho. Apa saja? Yuk, simak selengkapnya di bawah ini!

 

 

Tidak Menerima Saran dan Kritik

Credit Image - glints.com

Sikap kepemimpinan yang buruk ini memang paling sering ditemui. Bahkan, ciri tersebut merupakan tanda utama dari pemimpin toxic dan otoriter. Umumnya, leader ingin karyawan selalu mematuhi, serta mengikuti perintah tanpa pernah mempertanyakan keputusannya.

Selain itu, kepemimpinan seperti ini akan berusaha mengendalikan situasi – dan memaksakan kehendak tanpa mempertimbangkan ide dan pendapat dari anggota tim. Alasanya, karena pemimpin percaya dirinya benar dan terbaik dalam segala hal.

Bahkan, komunikasi yang terjadi juga cenderung satu arah saja, lho. Karena, pemimpin seperti ini tidak menerima saran – dan enggan mendengarkan masukan dari orang lain.

 

Cenderung Bersifat Manipulatif

Selanjutnya, kepemimpinan dengan sifat manipulatif – juga perlu diwaspadai, sebab dapat menciptakan lingkungan yang toxic, lho. Dalam hal ini, pemimpin tidak memilii empati, bahkan tak peduli dengan apa yang dibutuhkan oleh anggota timnya.

Pemimpin seperti ini hanya tertarik dengan kesuksesan, serta tentunya keuntungan pribadi saja – dibanding dengan pertumbuhan jangka panjang di lingkungannya. Dalam hal ini, banyak yang sering menyalahgunakan jabatan, hubungan, dan sistem organisasi demi keuntungannya sendiri.

Selain itu, kepemimpinan dengan sifat manipulatif juga cenderung akan menghalalkan segala cara, sehingga dirinya dapat tampak lebih baik di mata orang lain. Misalnya, pemimpin suka mendelegasikan tugas kepada bawahannya secara sembarangan – biasanya, tugas tersebut merupakan pekerjaan yang tidak ingin dilakukan oleh karyawan.

Namun, pada akhirnya, pemimpin tersebutlah yang mengambil kredit atas tugas-tugas yang sudah diselesaikan oleh karyawannya.

 

Tidak Punya yang Fleksibel

Credit Image - soco.id

Selanjutnya, ada pula kurangnya sifat fleksibel – yang sering dimiliki oleh seorang pemimpin toxic. Seperti diketahui, kepemimpinan berarti mengepalai beragam individu dengan kepribadian, kemampuan, dan keinginan yang berbeda-beda. Inilah sebabnya, leader perlu bersikap luwes dan bisa berkomunikasi.

Sayangnya, kemampuan beradaptasi dan fleksibilitas bukanlah ciri yang dimiliki oleh seorang pemimpin yang buruk, lho. Justru, dirinya mengharuskan semua orang berpikir dan bertindak sepertinya. Bahkan, orang seperti ini tidak bisa beradaptasi dengan perubahan sekecil apapun di tempat kerja.

 

Sering Mengintimdiasi Anggota Timnya

Suka mengintimidasi bawahan juga termasuk ciri kepemimpinan yang toxic, lho. Bahkan, tanda yang satu ini paling terlihat – alias kentara. Ya, pemimpin toxic biasanya suka memerintah dengan “tangan besi”.

Selain dengan teknik manipulatif – seperti yang sudah disebutkan di atas, pemimpin yang buruk juga kerap menggertak bawahannya untuk menjalani perintahnya untuk keuntungan pribadi. Dalam kasus terburuk, pemimpin seperti ini dapat menunjukkan sikap kasar, serta meremehkan orang di sekitarnya dengan cara yang buruk.

 

Tak Segan Untuk Bersikap Diskriminatif

Credit Image - klikdokter.com

Dan, ciri kepemimpinan toxic lainnya yang perlu diwaspadai, yaitu pemimpin punya sikap diskriminatif. Dalam hal ini, seorang leader tidak menghargai keberagaman yang ada. Justru, ia akan memandang keberagaman sebagai hal yang mengancam kepemimpinannya, lho.

Atasan yang toxic tidak ingin ditandang oleh orang-orang – yang memiliki sudut pandang berbeda dari dirinya. Untuk itu, orang seperti ini lebih sering mengelilingi diri dengan orang yang juga sependapat dengan dirinya saja.

 

Yuk, Bangun Jiwa Kepemimpinan Dengan Langkah yang Tepat!

Untuk melatih jiwa kepemimpinan yang baik, ada sejumlah hal yang dapat kamu terapkan, mulai dari membangun rasa percaya diri, mampu bersikap terbuka dengan orang lain – intinya jangan memaksakan kehendak diri sendiri, bahkan dapat menerima saran dan kritik yang diberikan oleh orang sekitarmu.

Selain itu, memiliki sikap tegas – juga tidak kalah pentingnya dalam membangun jiwa kepemimpinan, lho. Dan, yang sudah pasti, kamu harus bisa bertanggung jawab atas seluruh tugasmu, serta hargai perbedaan yang ada.

Agar proses melatih jiwa kepemimpinan semakin maksimal, sekaligus kamu tetap fokus dalam melakukannya, yuk pastikan tubuh sudah memiliki energi yang cukup ya. Hal ini juga akan mendukung produktivitas, serta mempertahankan stamina tubuh, lho.

Caranya, kamu direkomendasikan untuk rutin mengonsumsi multivitamin dengan kandungan lengkap seperti, Enervon-C.

Enervon-C memiliki kandungan Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat yang dapat menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah sakit.

Konsumsi Enervon-C Effervescent yang mengandung Vitamin C lebih tinggi, yaitu 1000 mg – yang satu ini dapat berikan perlindungan ekstra, terlebih untukmu yang sudah sering beraktivitas di luar rumah.

Pastinya, kandungan Vitamin B Kompleks dalam Enervon-C bakal membantu mengoptimalkan metabolisme, sehingga makanan yang dikonsumsi – bisa diubah menjadi energi yang lebih tahan lama. Jadi, tak heran kalau kamu makin produktif ya!

 

Nah, itulah kelima ciri sikap kepemimpinan yang buruk. Apakah kamu menemukan sejumlah sifat tersebut di lingkungan kerja? Jika iya, wah mungkin ini saatnya kamu mulai mempertimbangkan mencari pekerjaan yang lain, nih.

 

 

Featured Image - klikdokter.com