Seperti diketahui, varian Alpha, maupun jenis virus yang pertama kali ditemukan di China pada akhir tahun 2019 silam.

Dilansir dari CNN Indonesia, virus corona varian Delta pun lebih mudah menginfeksi orang tertentu. Berdasarkan data yang diperoleh dari Public Health England – menunjukkan bahwa ada ciri-ciri orang yang rentan terinfeksi varian virus tersebut.

Lantas, apa saja ciri-cirinya? Berikut ini ulasan lengkapnya.

 

 

Varian Delta: 3 Ciri Orang yang Rentan Terinfeksi

Credit Image - ciputrahospital.com

Dari data yang diperoleh dari studi tersebut, ditemukan bahwa setidaknya ada tiga ciri-ciri orang yang lebih mudah terinfeksi varian Delta, yaitu:

  • Orang yang lebih muda
  • Orang yang belum, atau tidak divaksin
  • Orang yang baru divaksin satu dosis – atau belum lengkap

Hasil tersebut pun diperoleh setelah melakukan analisis terhadap92.029 kasus pada Februari hingga pertengahan Juni lalu. Sekitar 83 ribu kasus terjadi pada orang berusia di bawa 50 tahun – mayoritas atau sekitar 53 ribu orang belum divaksin.

Pada kelompok yang tidak divaksinasi, sebagian besar atau 52 ribu kasus terjadi pada usia di bawah 50 tahun. Hanya 976 kasus terjadi pada usia di atas 50 tahun. Namun, kematian tertinggi, yaitu 117 terjadi pada kelompok usia di atas 50 tahun.
 

Bagaimana Dengan Gejala Varian Delta?

Sebenarnya, gejala infeksi varian Delta tidak jauh berbeda dengan indikasi virus aslinya. Tetapi, varian yang satu ini disebut membuat gejala menjadi lebih parah, bahkan lebih sulit ditangani oleh petugas kesehatan.

Profesor Kedokteran Darurat dan Kesehatan Internasional di John Hopkins University Dr Bhakti Hansoti menyampaikan, ada beberapa gejala infeksi virus corona varian Delta, yakni:

  • Sakit perut
  • Hilangnya selera makan
  • Muntah dan mual
  • Nyeri sendi
  • Gangguan pendengaran

Selain itu, seorang Profesor Epidemiologi Genetika di King’ College London, Tim Spector mengatakan bahwa gejala yang timbul akibat infeksi varian Delta terasa seperti flu yang parah. Adapun beberapa gejala yang paling sering dilaporkan, yaitu sakit kepala, sakit tenggorokan, pilek, dan demam.

Gejala Covid-19 yang sebelumnya sering terjadi, seperti batuk dan kehilangan penciuman justru lebih jarang terjadu pada orang yang terinfeksi varian Delta. Sedangkan, pada pasien dengan usia lebih muda, gejala Covid-19 yang lebih dominan adalah pilek, tidak enak badan, dan kelelahan.

 

Yuk, Tetap Patuhi Protokol Kesehatan Untuk Melindungi Diri!

Credit Image - bbc.com

Masih banyak yang berpikir bahwa “Sudah vaksin, berarti tak perlu ketat dalam menjalani protokol kesehatan”, atau “Ah, aku kan sudah pernah kena, pasti nggak bakal kena lagi” – anggapan tersebut sangat salah!

Ingat, sudah vaksin pun masih punya risiko terinfeksi ulang, begitu pula dengan penyintas Covid-19 yang punya risiko re-infeksi. Lantas, apa yang harus dilakukan? Cara paling tepat, yaitu dengan menerapkan protokol kesehatan secara lengkap, ketat, dan disiplin.

Pastikan kamu selalu menggunakan masker ketika bepergian, terapkan jaga jarak, rutin mencuci tangan, menghindari kerumunan, dan usahakan tidak bepergian – kecuali untuk urusan yang mendesak, ada baiknya kamu di rumah saja.

 

Optimalkan Pula Imunitas Untuk Minimalisir Risiko Infeksi Virus

Dalam penyakit apapun, mencegah memang lebih baik daripada mengobati. Ya, ini juga berlaku bagi penyakit Covid-19, lho. Tak bisa dipungkiri, kesehatan merupakan hal yang paling berharga. Kamu pasti setuju, kan?

Selain menerapkan protokol kesehatan secara disiplin, pastikan pula kamu sudah menjaga kesehatan – agar daya tahan tubuh tetap kuat. Jangan salah, imunitas menjadi “senjata” utama bagi tubuh, sehingga risiko infeksi pun bisa diminimalisir.

Tak hanya menerapkan kebiasaan sehat, seperti rutin mengonsumsi suplemen Vitamin C.

Di masa pandemi, mendapat asupan Vitamin C memang penting, apalagi kalau bukan untuk memaksimalkan imunitas tubuh. Ini bisa kamu peroleh dengan mengonsumsi suplemen yang punya kandungan lengkap.

Pastikan kamu sudah rutin minum Enervon-C yang mengandung Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, dan Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat – yang dapat menjaga daya tahan tubuhmu agar tidak mudah sakit.

Multivitamin Enervon-C Effervescent dengan kandungan Vitamin C lebih tinggi, yaitu 1000 mg untuk memberikan perlindungan ekstra – terutama buatmu yang harus bekerja di luar rumah.

Kamu juga direkomendasikan untuk mengonsumsi Enervon Active yang mengandung non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc yang dapat menjaga stamina tubuh agar tak mudah lelah – dan pastinya menjaga imunitas tubuh tetap optimal.

Untuk Si Kecil, moms dianjurkan untuk memberikan multivitamin Enervon-C Plus Sirup yang mengandung Vitamin A, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Vitamin C, dan Vitamin D.

Deretan vitamin dalam Enervon-C Plus Sirup tersebut tak hanya dapat menjaga daya tahan tubuh anak saja, tetapi bermanfaat untuk mengoptimalkan tumbuh kembangnya, bantu memenuhi kebutuhan nutrisi, meningkatkan napsu makan, serta memelihara kesehatan tulang dan gigi.


Itulah ulasan mengenai sejumlah ciri-ciri orang yang lebih rentan terinfeksi virus corona varian Delta. Yuk, jangan lengah! Tetap patuhi protokol kesehatan yang berlaku, serta jaga imunitas tubuh untuk mengurangi risiko infeksi virus.

 

 

Featured Image - nbcchicago.com

Source - cnnindonesia.com