Setelah dinyatakan positif Covid-19, sebagian besar pasien, terutama yang mengalami gejala ringan – atau tanpa gejala disarankan untuk segera melakukan isolasi mandiri untuk mengurangi risiko penyebaran virus ke orang sekitarnya.

Tetapi, untuk pasien yang mengalami berapa lama isolasi harus dijalani? Atau butuh berapa lama untuk pulih kembali?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, berikut ini ulasan lengkapnya.

 

 

Berapa Lama Waktu yang Dibutuhkan Untuk Pulih?

Credit Image - alodokter.com

Dilansir dari Detik, seorang pakar penyakit menular asal Amerika Serikat, dr Faheem Younus menjelaskan, wajar jika pasien Covid-19 membutuhkan waktu yang terbilang tidak singkat agar benar-benar pulih. Pasalnya, virus corona bukan seperti flu pada umumnya – yang hanya membutuhkan waktu sekitar satu minggu untuk sembuh.

Kondisi pasien Covid-19 tidak bisa membaik dalam waktu satu atau dua minggu saja. Justru, yang terjadi adalah – jika pasien mengalami gejala infeksi yang buruk, maka akan mencapai poin pemulihan sebesar 80 persen dalam seminggu pertama. Sisa 20 persennya, pasien akan membutuhkan waktu yang cukup lama agar kembali pulih. Jadi, sisa 20 persennya bisa memakan waktu selama 6 sampai 8 minggu.

Wajar saja kalau pasien memang membutuhkan waktu lebih dari satu atau dua minggu untuk fit kembali. Selama pasien tidak mengalami perburukan kondisi – ini artinya tubuh sedang dalam proses pemulihan.

Yang pastinya tidak kalah penting, yaitu pasien mesti mendapatkan penanganan yang tepat selama masa pemulihan, sehingga virus tidak penular pada orang lain. Seperti diketahui, Covid-19 dapat menular setidaknya selama 10 hari pertama.

 

Bagaimana Dengan Durasi Isolasi Mandiri?

Credit Image - halodoc.com

Berdasarkan informasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan CDC disebutkan bahwa pasien tanpa gejala – alias OTG dapat menyelesaikan isolasi mandiri selama minimal 10 hari, usai melakukan tes PCR pertama dengan hasil positif Covid-19.

Sementara itu, bagi pasien yang mengalami gejala, seperti batuk, demam, anomsia, badan terasa nyeri, diare, dan berbagai gejala lainnya – dapat menyelesaikan isolasi mandiri selama minimal 13 hari pasca gejala. Dengan catatan, 3 hari terakhir waktu tersebut sudah tidak lagi merasakan gejala demam dan gangguan pernapasan.

Saat ini, masih banyak yang salah mengartikan bahwa – masih positif, berarti tetap bisa menyebarkan virus. Jadi, tak sedikit yang melakukan tes berulang kali, bahkan terus melakukan isolasi mandiri hingga hasil tes menyatakan negatif.

Meski demikian, hasil tes PCR Covid-19 positif pada fase akhir penyakit tidak selalu menunjukkan seseorang masih dapat menularkan Covid-19 atau tidak. Hasil tes positif dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama – bahkan, hingga 3 bulan sejak terinfeksi. Dalam kondisi tersebut, pasien sudah tidak lagi menularkan.

Namun, keputusan selesai isolasi mandiri dan menyatakan pasien Covid-19 sembuh tetap memerlukan pertimbangan dari petugas medis yang merawat. Karena, setiap kondisi pasien unik – alias berbeda-beda dan tidak sama persis satu dengan lainnya.

 

Jalani Isolasi Mandiri, Tetap Jaga Kebugaran Tubuh Dengan Cara Ini!

Credit Image - health.detik.com

Bagi yang tengah menjalani isolasi mandiri, ada sejumlah cara yang perlu dilakukan untuk membuat tubuh tetap bugar, sehingga proses pemulihan dapat berjalan dengan baik. Sebab, tak jarang kondisi isolasi mandiri membuat seseorang justru malas bergerak.

Adapun hal yang perlu diperhatikan – dan tentunya diterapkan, yaitu rajin minum air putih, tetap berolahraga – lakukan kegiatan fisik yang ringan saja, dan sesuaikan dengan kemampuan tubuh. Selain itu, konsumsi pula asupan makanan bergizi yang kaya akan nutrisi, seperti vitamin dan mineral.

Dan pastinya, selama isolasi mandiri – pasien wajib memenuhi kebutuhan vitamin harian yang penting untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Adapun vitamin yang paling direkomendasikan untuk dikonsumsi, yaitu Vitamin C.

Jika biasanya disarankan mendapat asupan Vitamin C dari sumber makanan, agar makin maksimal, dianjurkan pula mengonsumsi multivitamin dengan kandungan lengkap, seperti Enervon Active.

Konsumsi Enervon-C yang memiliki sejumlah kandungan vitamin, yaitu Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat untuk menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah sakit.

Minum Enervon-C Effervescent — dengan kandungan Vitamin C lebih tinggi, yaitu 1000 mg untuk berikan perlindungan ekstra, terutama kamu yang sudah sering beraktivitas di luar rumah.

Atau, dapat konsumsi Enervon Active – dengan kandungan non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc dapat menjaga stamina tubuh, sekalius mengoptimalkan kinerja sistem imun.

 

Itulah informasi mengenai waktu pemulihan pasien Covid-19. Kalau kamu sedang jalani masa isolasi – yuk, perhatikan kembali ulasan di atas, dan jaga selalu kekebalan tubuh agar tubuh bisa lekas pulih ya!

 

 

Featured Image - blog.bonsecours.com

Source - detik.com