Bagi anak berusia 12 sampai 17 tahun, kini sudah boleh mendapatkan vaksinasi Covid-19. Tak perlu khawatir, sebab Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pun telah merilis izin darurat untuk penggunaan jenis vaksin yang diberikan untuk anak serta remaja.

Dalam hal ini, orangtua dianjurkan untuk melakukan pertimbangan pemberian vaksinasi Covid-19 yang tentunya dapat membantu melindungi anak dari risiko penularan virus. Meski demikian, setelah vaksinasi, tetap terapkan protokol kesehatan, sehingga perlindungan secara optimal dapat diperoleh tubuh.

Tetapi, masih banyak orangtua yang merasa khawatir mengenai suntikan vaksin yang memiliki efek samping, misalnya demam. Tak dipungkiri, orangtua akan merasa was-was – dan bertanya-tanya, apakah hal tersebut pertanda baik atau tidak.

Jika Si Kecil sudah mendapatkan vaksin, kemudian mengalami demam, lantas hal apa yang harus dilakukan oleh orangtua? Jangan panik dulu! Ada sejumlah hal yang bisa dilakukan oleh orangtua.

Berikut ini ulasan lengkapnya.

 

 

Demam: Respon Umum Tubuh Usai Mendapat Vaksinasi

Credit Image - alodokter.com

Jangan terburu-buru panik dulu, dalam hal ini, demam merupakan salah satu efek yang paling sering muncul usai mendapatkan vaksinasi. Ingatlah bahwa hal ini sangat wajar dialami – bahkan, demam pun bisa terjadi setelah imunisasi jenis lainnya. Jadi, dalam urusan vaksin, demam merupakan efek yang sangat umum dirasakan.

Dilansir dari Pop Mama, peningkatan suhu terjadi sebagai respon alami antibodi atas zat asing yang masuk ke dalam tubuh. Lebih jelasnya, vaksin terbuat dari virus yang sudah dilemahkan. Penyuntikan vaksin tersebut dilakukan agar tubuh dapat mengenal virus – sekaligus mampu melawan ketika virus masuk ke dalam tubuh.

Setelah virus lemah masuk, antibodi dalam tubuh anak akan langsung bekerja membentuk sistem imunitas baru untuk melemahkan virus tersebut. Proses ini dapat menyebabkan peningkatan suhu tubuh, sehingga anak pun mengalami demam.

 

Tetap Tenang dan Periksa Suhu Tubuh Si Kecil

Karena sudah mengetahui kalau gejala demam usai vaksinasi adalah hal yang normal. Kini, orangtua tak perlu terlalu khawatir – atau was-was. Jika anak mengalami demam setelah vaksin, berikut ini langkah penanganan yang bisa dilakukan:

  • Cek suhu tubuh anak dengan termometer.
  • Jika angka menunjukkan di atas 38 derajat Celcius, berikan obat penurun panas, kemudian kompres hangat di bagian dahi.
  • Jika anak mengeluhkan rasa nyeri atau bengkak pada bekas suntikan, bantu redakan rasa nyeri tersebut dengan memberi kompres hangat di area suntikan tersebut.
  • Apabila anak ternyata demam, namun tetap aktif dan cerita, pastikan orangtua tetap mengawasinya. Minta Si Kecil agar rajin minum air putih guna mencegah dehidrasi dan membantu menurunkan panas.

 

Kunjungi Fasilitas Kesehatan Jika Ada Gejala yang Mengkhawatirkan

Credit Image - honestdocs.id

Sebenarnya, efek samping yang mengkhawatirkan usai vaksinasi – tergolong sangat jarang terjadi. Meski demikian, ketika anak mengalami sejumlah gejala berikut ini, jangan ragu untuk segera mengunjungi fasilitas kesehatan untuk mendapat penanganan yang lebih serius.

  • Demam yang semakin tinggi, bahkan hingga lebih dari 40 derajat Celcius.
  • Anak lesu dan mengantuk berlebihan.
  • Mengalami kejang, nyeri sendi, dan otot kaku.
  • Kesulitan bernapas dan tekanan darah menurun.
  • Anak tidak kunjung berhenti menangis setelah 3 jam.

 

Kalau Anak Tak Demam, Wajarkah Hal Tersebut?

Jika sebagian anak ada yang mengalami efek samping demam setelah vaksinasi, lantas bagaimana kalau Si Kecil justru tidak demam? Apakah hal tersebut wajar dialami? Berkaitan dengan hal ini – orangtua juga tak perlu khawatir. Sebab, setiap anak memiliki reaksi tubuh yang berbeda-beda. Jadi, respon terhadap vaksin pun akan beragam.

Tiap anak memiliki reseptor antigen yang berbeda, serta sensitivitias yang berbeda pula. Jadi, kondisi setiap anak tidak bisa disamakan. Misalnya, ada yang demam – namun, ada pula yang tidak. Yang jelas, antibodi tetap terbentuk dan memberikan perlindungan pada anak.

Dengan demikian, meskipun anak tidak menunjukkan gejala apapun setelah mendapatkan vaksin, tetapi vaksin tersebut masih tetap memberikan efek, serta membentuk antibodi dalam tubuh Si Kecil.

 

Setelah Vaksin, Konsumsi Suplemen Masih Direkomendasikan

Credit Image - hellosehat.com

Selain menerapkan protokol kesehatan, seperti memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, serta mengurangi mobilitas. Setelah vaksinasi, anak juga perlu diajak untuk menjalani gaya hidup sehat yang dapat membantu mengurangi risiko infeksi virus.

Dan yang juga tak kalah penting – Si Kecil pun tetap harus mendapat asupan suplemen untuk mengoptimalkan perlindungan tubuh terhadap serangan berbagai macam penyakit, tak terkecuali virus corona.

Adapun suplemen yang baik dikonsumsi, yaitu suplemen jenis imunomodulator. Ini merupakan jenis suplemen yang dapat membantu meningkatkan pembentukan sistem imun, atau menahan laju pembentukan sistem imun ketika tubuh merasa sudah terbentuk sistem imun dalam jumlah cukup.

Untuk anak, orangtua dianjurkan memberi asupan multivitamin dengan kandungan lengkap, seperti  Enervon-C Plus Sirup. Multivitamin andalan ini mengandung Vitamin A, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Vitamin C, dan Vitamin D – multivitamin anak andalan ini bisa bantu penuhi nutrisi selama masa pertumbuhan anak, sekaligus jaga imunitasnya.

 

Itulah ulasan mengenai efek demam yang dialami anak setelah mendapatkan vaksinasi. Jadi, orangtua tak perlu langsung panik! Tetap cek tubuh anak secara berkala dan kunjungi fasilitas kesehatan jika ada gejala yang mengkhawatirkan.

 

 

Featured Image - bebekidsworld.com

Source - popmama.com