Setiap masyarakat pasti sudah familiar dengan istilah anosmia. Ya, kondisi yang satu ini merupakan gejala yang paling umum – dan sering dialami oleh pasien.

Meski demikian, gejala anosmia bukanlah kondisi yang terlalu mengkhawatirkan. Nantinya, ketika seseorang terinfeksi Covid-19, ia cenderung tidak dapat mencium aroma, atau menemukan rasa di setiap makanan yang disantap.

Yang perlu diketahui, anosmia ternyata tidak hanya dirasakan ketika terinfeksi Covid-19 saja, melainkan juga kerap dialami ketika terserang flu biasa. Lalu, bagaimana cara untuk membedakan keduanya? Berikut ini informasinya.

 

 

Apa Itu Anosmia?

Credit Image - kompas.com

Seperti yang sudah disebutkan, anosmia merupakan kondisi hilangnya kemampuan mencium bau dan perasa untuk sementara waktu. Jadi, pasien dapat sembuh dari anosmia setelah 2-3 minggu – tenang, kondisi ini tidak akan berlangsung selamanya.

Tak hanya akibat Covid-19, seseorang dapat mengidap anosmia akibat berbagai hal. Dilansir dari Pop Mama, seorang ahli THT Raj Sindwani mengatakan kalau anosmia bisa terjadi karena bawaan sejak lahir, atau penyebab tertentu, seperti trauma kepala.

Selain itu, masih ada penyebab anosmia lainnya, yaitu:

  • Hidung tersumbat karena alergi, pilek, atau infeksi sinus.
  • Polip hidung atau muncul benjolan di hidung dan daerah sinus.
  • Adanya cedera pada hidung dan saraf akibat benturan atau operasi.
  • Efek samping terapi radiasi – yang bisa dilakukan oleh pasien kanker. Atau adanya konsumsi obat-obatan tertentu.
  • Penyakit tertentu, seperti alzheimer, parkinson, multiple sclerosis, kurang gizi, ataupun gangguan hormon, bisa menyebabkan anosmia.
  • Menurunnya kemampuan membau dan merasa karena faktor umur.
  • Mengidap anosmia bawaan.

 

Anosmia Akibat Flu VS Covid-19: Apa Perbedaannya?

Credit Image - health.detik.com

Saat ini, banyak masyarakat yang sangat khawatir ketika merasa indera penciuman – atau perasanya sedang menurun. Sebab, kondisi tersebut merupakan salah satu gejala Covid-19 yang paling umum dialami.

Meski demikian, baik anosmia akibat flu maupun Covid-19 memiliki sejumlah perbedaan. Berikut ini di antaranya:

1. Muncul mendadak

Untuk anosmia yang disebabkan oleh Covid-19, kondisi tersebut biasanya dirasakan secara tiba-tiba, sekitar 2-14 hari usai terinfeksi virus. Seseorang bisa mendadak tidak dapat mencium aroma tanpa merasakan gejala sebelumnya.

Berbeda dengan anosmia akibat flu, kondisi ini akan muncul secara perlahan sebelum akhirnya mengalami anosmia total. Biasanya, seseorang akan mengalami hidung tersumbat atau meler terlebih dahulu.

 

2. Anosmia akibat Covid-19 tak disertai hidung tersumbat

Jika terinfeksi Covid-19, maka anosmia yang dialami dapat muncul tanpa menunggu hidung tersumbat. Hal ini berhubungan dengan sistem saraf pusat pasien virus corona – dengan cara masuk ke otak lewat reseptor bau yang ada di hidung.

 

3. Gejala Dysgeusia pada anosmia Covid-19

Sebuah penelitian dalam jurnal Rhinology melakukan pengujian indra penciuman dan pengecap pada 10 orang penderita Covid-19, 10 orang yang sakit flu, dan 10 orang sehat. Hasil membuktikan bahwa mereka yang flu biasa tidak sampai mengalami kehilangan kemampuan mengecap. Bahkan hanya sedikit dari orang tersebut yang memiliki kondisi serupa.

Lain halnya dengan para pasien Covid-19, anosmia yang diidap secara umum meliputi hilangnya kemampuan membau dan mengecap, terutama sulit untuk membedakan rasa pahit dan manis. Hal ini bisa terjadi karena, Covid-19 dapat langsung menyerang saraf yang bertugas untuk mendeteksi bau dan rasa.

 

Bagaimana Cara Atasi Anosmia?

Credit Image - halodoc.com

Untuk mengatasi anosmia, cara yang paling umum dilakukan, yaitu dengan melakukan latihan mencium aroma. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa terapi ini dapat merangsang kembali saraf-saraf pembau yang sempat tidak peka.

Tetapi, cara ini hanya untuk mempercepat pemulihannya saja – bukan untuk mengobati anosmia. Lantas, apa saja objek yang dapat digunakan dalam latihan mencium aroma? Berikut ini di antaranya.

  • Mawar
  • Jeruk
  • Daun mint
  • Kopi giling
  • Cengkeh
  • Minyak kayu putih
  • Vanila

Selain itu, pemulihan penciuman akibat anosmia juga dapat diatasi dengan cara lainnya, seperti dibiarkan begitu saja – karena, umumnya anosmia akibat flu bisa sembuh sendiri seiring berjalannya waktu. Atau, bisa juga menjalani operasi – yang menjadi alternatif untuk mengatasi anosmia akibat polip, tumor, atau kelainan bentuk hidung.

 

Yuk, Tetap Jalani Berbagai Langkah Pencegahan!

Credit Image - yalemedicine.org

Di masa pandemi Covid-19, kesehatan merupakan hal paling berharga. Untuk itu, istilah lebih baik mencegah daripada mengobati – sangat benar adanya. Masyarakat diminta agar terus menerapkan upaya pencegahan, dengan menerapkan protokol kesehatan.

Pastikan sudah memakai masker ketika bepergian, menerapkan jaga jarak, rutin mencuci tangan, menghindari kerumunan, serta tidak bepergian – kecuali ada urusan yang mendesak. Sejumlah protokol kesehatan tersebut pun masih harus diterapkan meskipun sudah mendapatkan vaksinasi! Ingat, lengah usai vaksin justru dapat meningkatkan risiko tertular virus.

Selain itu, Optimalkan perlindungan diri dengan menerapkan pola hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan bergizi, rutin berolahraga, dan istirahat yang cukup. Hidup sehat – dapat bantu jaga imunitas tubuh tetap kuat.

Dan, yang tak boleh dilupakan – lengkapi hidup sehat dengan rutin mengonsumsi multivitamin, seperti Enervon Active yang memiliki kandungan vitamin lengkap. Kedua multivitamin tersebut dianjurkan dikonsumsi dua kali sehari.

Konsumsi Enervon-C yang mengandung Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, dan Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat – yang dapat menjaga daya tahan tubuhmu agar tidak mudah sakit.

Minum Enervon-C Effervescent dengan kandungan Vitamin C 1000 mg untuk perlindungan ekstra.

Dan, bagi yang memiliki lambung sensitif, direkomendasikan untuk mengonsumsi Enervon Active yang mengandung non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc – untuk bantu menjaga stamina agar tak mudah lelah, sekaligus optimalkan sistem kekebalan tubuh.

 

Itulah informasi mengenai perbedaan antara anosmia akibat flu dengan Covid-19. Yuk, terus jalani langkah pencegahan agar tetap terlindungi dari paparan virus corona!

 

 

Featured Image - ibupedia.com

Source - popmama.com