Jika mendapati diri anosmia, sebagian besar orang memilih untuk segera melakukan tes, baik PCR maupun Antigen. Selain itu, tes juga kerap dilakukan ketika seseorang akan melakukan perjalanan ke luar kota.

Kalau ternyata hasilnya positif, maka dianjurkan untuk segera melakukan isolasi mandiri sebagai upaya pasien OTG – dan yang mengalami gejala ringan saja.

Seperti diketahui, saat ini ada dua metode tes yang kerap dilakukan, yakni PCR dan Antigen. Lantas, bagaimana kalau kamu memilih tes antigen – kemudian hasilnya positif? Setelahnya, haruskah segera tes PCR untuk memastikan kondisi?

Jadi, sebenarnya perlukah untuk tes PCR usai memperoleh hasil Antigen yang positif? Untuk mengetahui jawabannya – yuk, simak ulasannya di bawah ini!

 

 

Apa Itu Tes Antigen?

Credit Image - liputan6.com

Saat ini, banyak orang yang lebih memilih melakukan tes Antigen untuk pemeriksaan Covid-19 – hal ini disebabkan karena harga yang relatif lebih murah. Tes Antigen berfungsi untuk mendeteksi protein virus melalui swab nasofaring atau orofaring.

Antigen bekerja dengan mendeteksi protein virus – yang biasanya memiliki jumlah cukup banyak. Kemudian, hasil swab akan diperiksa dengan alat rapid test, dan dari alat tersebut akan terlihat hasilnya – jika positif, maka terdapat sinyal positif rapid pada tes Antigen.

Perbedannya dengan PCR, yakni tes swab PCR berfungsi untuk memeriksa materi genetik virus, sementara tes Antigen digunakan untuk mengecek protein virus – termasuk bagi pasien yang bergejala dan tidak mengalami gejala.

 

Bagaimana Dengan Efektivitasnya?

Credit Image - news.detik.com

Mengingat tes PCR masih disebut sebagai gold standart dalam pemeriksaan Covid-19 – tak sedikit masyarakat yang meragukan tingkat efektivitas dari tes Antigen. Perlu diketahui bahwa jenis tes tersebut memiliki angka sensitivitas dari 0 sampai 94 persen. Sementara, untuk spesifisitas, yakni lebih dari 97 persen.

Akurasi hasil tes dapat bergantung pada waktu pemeriksaan, biasanya tingkat keakuratan cenderung lebih tinggi pada fase viral load yang tinggi pula. Yang perlu diperhatikan – akan ada risiko negatif palsu yang cukup tinggi, terutama jika viral load rendah, atau 1-3 hari sebelum gejala dirasakan, atau melakukan tes usai 7 hari munculnya gejala.

 

Kalau Hasil Antigen Positif, Perlukah Tes PCR Lagi?

Credit Image - alodokter.com

Jika kamu termasuk dalam kategori suspek Covid-19, probable Covid-19, dan tidak bergejala namun lakukan isolasi mandiri dan laporkan gejala pada fasilitas kesehatan terdekat.

Kalau bukan termasuk dalam katergori di atas – dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan PCR guna mengonfirmasi hasil tes Antigen yang positif. Jika nantinya hasil tes PCR juga menunjukkan positif, segera lakukan isolasi mandiri.

Namun yang perlu diketahui bahwa setiap pasien memiliki kondisi yang berbeda-beda. Dalam hal ini, tentunya diperlukan pertimbangan dari petugas medis untuk keputusan tindakan pada situasi-situasi tertentu, termasuk melakukan tes PCR usai mendapati hasil Antigen yang positif.

Usahakan untuk tetap konsultasi ke dokter – atau ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mengetahui tindakan yang perlu dilakukan selanjutnya.

 

Tetap Perkuat Imun Untuk Bantu Lawan Infeksi!

Credit Image - nu.or.id

Usai melakukan tes PCR maupun Antigen – kemudian hasilnya positif, memang disarankan untuk segera menjalani isolasi mandiri. Ketika kamu sedang ada dalam kondisi isolasi, lakukan berbagai hal yang dapat meningkatkan imun agar infeksi virus dapat dilawan secara maksimal.

Selain mendapatkan asupan nutrisi yang tepat, rutin berolahraga, istirahat yang cukup, pastikan pula mengonsumsi suplemen dengan kandungan tepat.

Direkomendasikan untuk minum Enervon-C yang mengandung Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat yang dapat menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah sakit.

Konsumsi Enervon-C Effervescent – mengandung 1000 mg Vitamin C untuk berikan perlindungan ekstra.

Dan, direkomendasikan juga mengonsumsi Enervon Active yang mengandung non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc untuk bantu menjaga stamina tubuh agar tidak mudah lelah – dan tentunya, dapat bantu mengoptimalkan sistem imun.

Selain itu, kandungan Vitamin B Kompleks dalam Enervon-C dan Enervon Active dapat membantu mengoptimalkan proses metabolisme, sehingga tubuh bisa memperoleh sumber energi yang lebih tahan lama.

 

Itulah ulasan mengenai keharusan melakukan tes PCR usai mendapati hasil Antigen yang positif. Untuk menghindari risiko infeksi virus, yuk tetap patuhi prokes dan jaga kekebalan tubuh agar tidak mudah terserang penyakit!

 

 

Featured Image - pikiran-rakyat.com

Source - instagram.com/@adamprabata