Bagi sebagian orang, menjalani berbagai macam pola diet kerap kali diterapkan untuk menurunkan berat badan. Tidak bisa dipungkiri, memiliki berat badan ideal merupakan idaman setiap individu. Melakukan diet boleh saja, asalkan tetap memerhatikan asupan nutrisi, bukanlah mengikuti diet ekstrim.

Biasanya, diet ekstrim termasuk diet yang dilakukan dengan mengikuti aturan-aturan tertentu. Seperti namanya, pola makan untuk mengurangi berat badan tersebut pun tergolong ekstrim, seperti mengurangi kalori dalam jumlah besar – atau tidak mengonsumsi jenis makanan tertentu. Hati-hati, hal ini bisa memicu kondisi berbahaya.

Tidak hanya untuk kesehatan fisik, diet ekstrem juga dapat berbahaya untuk kondisi mental. Misalnya, jika sudah mengurangi kalori dalam jumlah besar – dan kerap menahan lapar berlebihan, namun berat badan tidak kunjung turun, akibatnya bisa merasa stres.

Meski bisa merugikan kesehatan, namun tak sedikit orang yang masih tetap menerapkan pola diet yang satu ini. Apakah kamu juga berminat melakukannya? Sebaiknya urungkan niat ini. Pasalnya, ada 4 dampak buruk yang mungkin saja dialami.

Yuk, simak ulasan lengkapnya di bawah ini!

 

 

1. Menurunkan Sistem Kekebalan

Credit Image - alodokter.com

Diet ketat dengan mengurangi asupan berarti mengurangi jumlah nutrisi yang masuk ke dalam tubuh. Hal ini bisa mengakibatkan tubuh kekurangan nutrisi penting, seperti vitamin dan mineral. Perlu diketahui bahwa kedua nutrisi tersebut penting untuk daya tahan tubuh melemah dan lebih rentan terhadap penyakit.

Selain itu, pola makan terlalu ketat akan merusak sistem metabolik, yang juga dapat memicu proses peradangan. Hal ini juga membuat sistem kekebalan melemah. Jadi, ada baiknya menerapkan diet sehat saja selama masa pandemi.

 

2. Metabolisme Ikut Terganggu 

Ini bukan berarti masyarakat dilarang untuk mengikuti diet, lho. Namun, memang disarankan menjalani diet sehat saja, bukan yang ekstrim. Menerapkan pola makan sehat dengan mengatur asupannya dapat menjaga sekaligus memperbaiki sistem metabolisme. Dengan metabolik yang baik, maka berat badan pun dapat turun dengan cara yang lebih sehat.

Seperti yang sudah disebutkan, diet ekstrim bisa mengakibatkan terganggunya keseimbangan metabolisme tubuh, hingga kekurangan nutrisi. Akibatnya, sejumlah organ tubuh tidak dapat bekerja secara optimal. Selain itu, diet ekstrim bisa membuat tubuh kehilangan air, massa otot, dan massa tulang.

Hal tersebut dapat terjadi karena sistem metabolisme dipaksa bekerja secara ekstra. Alih-alih menurunkan berat badan, diet ekstrim justru bisa membuat tubuh terkena berbagai macam penyakit berbahaya.

 

3. Tubuh Kehilangan Energi

Credit Image - cnnindonesia.com

Seperti diketahui, energi merupakan salah satu aspek penting, sehingga tubuh dapat bekerja dengan baik. Tidak hanya itu, energi juga berperan sebagai bahan bakar agar tubuh memiliki stamina selama melakukan berbagai aktivitas. Energi yang baik dapat diperoleh ketika tubuh telah mendapatkan asupan nutrisi yang lengkap.

Sayangnya, ketika menjalani diet ekstrim, hal tersebut tidak bisa diperoleh. Diet ketat akan membuat seseorang kehilangan energi, pasalnya pola diet ini bekerja dengan mengurangi glikogen – dan simpanan air di dalam tubuh. Sumber energi cadangan akan ikut habis akibat diet yang terlalu ketat, dan tubuh lebih mudah merasa lelah.

 

4. Mengalami Gangguan Pola Makan

Tak bisa dipungkiri, diet ekstrim sering kali dikaitkan dengan gangguan pola makan. Jangan dianggap sepele, hal ini bisa menganggu kesehatan tubuh secara keseluruhan, baik yang berkaitan dengan fisik maupun mental. Saat ini, gangguan pola makan pun menjadi kondisi yang cukup sering dialami.

Diet ketat dapat menimbulkan masalah psikis, termasuk gangguan pola makan di kemudian hari. Gangguan pola makan dapat memengaruhi pada aktivitas sehari-hari – dan juga berkaitan dengan nutrisi yang masuk ke dalam tubuh. Gangguan ini bisa membuat tubuh kekurangan gizi dan nutrisi, sehingga lebih rentan sakit.

 

Sebaiknya, Terapkan Diet Sehat Agar Nutrisi Tetap Terpenuhi

Credit Image - wolipop.detik.com

Bagi yang ingin menjalani diet, termasuk selama pandemi, memang disarankan menjalani pola diet yang sehat. Ada pun tips yang dapat dilakukan, yaitu:

  • Kamu bisa terapkan defisit kalori. Namun, tetap pilih asupan makanan tinggi protein, rendah lemak, serta kaya akan Sejumlah makanan tersebut kaya akan antioksidan – yang juga bisa bantu menjaga kekebalan tubuh.
  • Perbanyak makan sayur dan buah. Sumber makanan kaya serat ini dapat bantu menjaga kesehatan pencernaan.
  • Hindari makanan dan minuman tinggi gula – konsumsi gula berlebih juga dapat menekan sistem imunitas, lho.
  • Batasi konsumsi lemak. Menurut saran dari Kementerian Kesehatan RI – setiap orang hanya boleh konsumsi 67 gram (5 sendok makan) lemak per hari.
  • Lengkapi kebutuhan nutrisi dengan minum multivitamin, juga sangat disarankan selama pandemi.

Terkait multivitamin yang dapat bantu memenuhi kebutuhan vitamin, direkomendasikan untuk minum multivitamin dari Enervon yang punya kandungan vitamin lengkap.

Konsumsi Enervon-C yang mengandung Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, dan Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat – yang dapat menjaga daya tahan tubuhmu agar tidak mudah sakit.

Kamu dapat minum Enervon-C Effervescent dengan kandungan Vitamin C 1000 mg dengan rasa yang segar dan berkhasiat untuk memelihara daya tahan tubuh.

Dan, untuk yang punya lambung sensitif, sangat direkomendasikan mengonsumsi Enervon Active yang mengandung non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc – untuk bantu menjaga stamina agar tak mudah lelah, sekaligus optimalkan sistem kekebalan tubuh.

Selain itu, kandungan Vitamin B Kompleks pada  membantu mengoptimalkan proses metabolisme, sehingga tubuh dapat memperoleh sumber energi yang lebih tahan lama. Hal ini tentu dapat membuat tubuh makin aktif dan produktif sepanjang hari.

 

Jadi, dapat disimpulkan bahwa diet ekstrim sangat tidak disarankan untuk dijalani, karena bisa memberikan 5 dampak buruk di atas. Ada baiknya lakukan diet bergizi seimbang yang dibarengi dengan olahraga secara rutin, sehingga kesehatan tubuh tetap terpelihara.

 

 

Featured Image - .detikepri.com

Source - cnnindonesia.com