Setiap individu pasti ingin memiliki berat badan yang ideal, serta mempertahankan sistem kekebalan tubuh.

Namun sayangnya, untuk mencapai berat badan ideal – atau mempertahankannya, masih ada berbagai hal yang kerap dianggap remeh, padahal kebiasaan tersebut menjadi penyebab berat badanmu mudah naik. Lantas, apa saja sih hal tersebut?

Berikut ini 5 di antaranya. Yuk, simak ulasan lengkapnya sampai habis – dan jangan lupa untuk hindari sejumlah kebiasaan ini ya, Enervoners!

 

 

#1 – Menambahkan Kondimen Berlebihan

Credit Image - getyourleanon.com

Apakah kamu termasuk orang yang menyukai kondimen, seprti saus, kecap, atau dressing? Ya, tak bisa dipungkiri, kondimen merupakan salah satu bahan makanan yang sering digunakan untuk menambah cita rasa makanan. Sekilas, memang kondimen tidak terlihat mengandung kalori yang tinggi. Tapi, anggapan tersebut salah, lho!

Nyatanya, total energi dan gula di dalam kondimen per satu sendok makan terbilang tinggi, nih. Dilansir dari British Health Foundation, satu sendok saus tomat mengandung 4,1 gram gula, yang setara dengan satu sendok makan.

Sementara itu, satu sendok makan mayones mengandung 104 kkal dan 11,3 gram lemak. Apabila mengonsumsi 3 sampai 4 sendok makan kondimen, maka total kalorinya berpotensi menyaingi kandungan kalori dalam satu porsi makanan utama. Wah, kalau begitu, ada baiknya kamu mulai mengurangi konsumsi kondimen yang berlebihan, ya.

 

#2 – Melewatkan Sarapan

sangat baik untuk memberikan energi tubuh – sekaligus menjaga sistem kekebalan, lho. Kalau dilakukan terus-menerus, atau bahkan dijadikan sebagai sebuah kebiasaan, meninggalkan sarapan bisa memberikan dampak buruk.

Diungkapkan dalam jurnal Obesity Research and Clinical Practice tahun 2020, partisipan yang melewatkan sarapan berisiko 44 persen lebih besar mengalami obesitas dan kegemukan. Hal ini disebabkan karena sarapan bisa mengendalikan rasa lapar.

Untuk itu, kalau kamu tidak sarapan, maka cenderung lebih lapar, setuju ya? Hal inilah yang akhirnya memicu keinginan “balas dendam” dengan mengonsumsi makanan dalam porsi besar ketika makan siang. Jadi, mulai sekarang, yuk biasakan untuk sarapan sebelum mulai beraktivitas!

 

#3 – Konsumsi Minuman Kemasan

Credit Image - lifepack.id

Siapa sih yang tidak suka mengonsumsi minuman kemasan? Jenis minuman yang satu ini pun cocok dijadikan sebagai pelepas dahaga, apalagi kalau dikonsumsi dalam keadaan dingin. Memang, terasa nikmat, namun minuman kemasan memiliki kandungan kalor yang cukup tinggi, lho. Bahkan, total energinya bisa setara dengan seporsi nasi putih!

Mengonsumsi minuman kemasan masih sering dijadikan sebagai kebiasaan bagi banyak orang. Berdasarkan studi yang dipublikasikan dalam PLOS One tahun 2014 – menemukan bahwa partisipan yang mengonsumsi setidaknya satu porsi minuman kemasan mengalami kenaikan berat badan hingga 0,5 kg dalam 4 tahun.

Dilansir dari Harvard School of Public Health, kandungan gula dalam minuman kemasan cukup tinggi, yaitu setara dengan 7 sampai 10 sendok makan. Sudah pasti, jumlah tersebut melebihi anjuran konsumsi gula dari Kementerian Kesehatan Ri, yakni sebanyak 4 sendok makan – atau sekitar 50 gram setiap orangnya.

 

#4 – Sering Begadang

Berada di rumah saja dalam waktu yang lama dapat memicu berubahnya pola tidur. Akhirnya, kamu pun menjadi lebih sering begadang, ya. Ketika kamu menjadikan hal tersebut sebagai kebiasan, bukan tidak mungkin dirimu sering merasa lapar, kemudian mengonsumsi makanan praktis, seperti keripik atau makanan cepat saji.

Namun sayangnya, satu porsi makanan tersebut, apalagi makanan cepat saji memiliki kandungan kalori yang sangat tinggi, lho. Bahkan, jika terakumulasi dalam jangka waktu lama, hal ini bisa menyebabkan kenaikan berat badan, hingga obesitas.

Sebuah studi dalam American Journal of Clinical Nutrition tahun 2008 menyebutkan bahwa total kalori yang dikonsumsi individu saat malam hari cenderung lebih besar, bahkan hingga 500 kalori dibandingkan konsumsi makanan pada siang hari. Akibatnya, para partisipan yang terbiasa makan saat malam hari mengalami rata-rata kenaikan berat badan mencapai 4,5 kg dalam nyaris dua tahun.

 

#5 – Menggunakan Piring Makan Besar

Credit Image - insider.com

Seperti diketahui, salah satu metode untuk mengontrol porsi makan, yaitu dengan menggunakan piring atau mangkuk yang lebih kecil. Ini karena peralatan makanan tersebut berpengaruh terhadap porsi makanmu. Dilansir dari Independent, penggunaan piring kecil dapat mengurangi 16 persen kalori individu – atau setara dengan 280 kalori, lho.

Studi dalam jurnal Obesity Science and Practice tahun 2017 memaparkan bahwa ukuran piring berhubungan secara signifikan dengan tingkat kekenyangan dan porsi makanan. Partisipan dengan ukuran piring lebih kecil mengambil lebih sedikit makanan ke atas piring, tetapi merasa lebih kenyang dibanding partisipan dengan ukuran piring yang lebih besar.

Untukmu yang masih suka memakai piring atau mangkuk makan yang terlalu besar, yuk coba ubah ke ukuran yang lebih kecil agar porsi makan bisa tetap terkendali.

 

Jadi, apakah kamu masih sering melakukan kelima kebiasaan tersebut? Ada baiknya untuk segera dihentikan, ya. Sebab, kenaikan berat badan bisa memicu obesitas yang dapat menyebabkan berbagai macam penyakit berbahaya. Selamat mencoba!

 

 

Featured Image - livingwellalone.com