Menjalani beragam cara untuk mengurangi penerapan protokol kesehatan juga semakin digencarkan demi memutus mata rantai paparan virus corona.

Namun, tak bisa dipungkiri, menjalani sejumlah kegiatan tersebut dalam jangka waktu yang cukup lama memang memicu rasa bosan, bahkan tak jarang muncul keinginan untuk berlibur. Dilansir dari Kompas, disebut banyak masyarakat yang ingin melakukan perjalanan – aktivitas ini pun paling dinanti di tahun 2021.

Sebuah keinginan bepergian yang terus dipendam dapat memicu timbulnya fenomena revenge travel. Apakah hal tersebut? Apa penyebab dari kondisi revenge travel? Dan, adakah dampak buruk yang bisa ditimbulkan?

Untuk menjawab pertanyaan di atas, berikut ini ulasan lengkapnya.

 

 

Apa Itu Revenge Travel?

Credit Image - halodoc.com

Dikutip dari The Economic Times, revenge travel merupakan fenomena yang terjadi ketika masyarakat melakukan perjalanan – atau berwisata ke luar rumah setelah menjalani isolasi. Sama seperti namanya, kondisi ini disebut sebagai bentuk balas dendam dari orang yang terpaksa harus menjalani isolasi, karantina, sampai pembatasan kegiatan karena adanya kebijakan tertentu.

Belum lama ini, sebuah kota wisata di India bernama Manali menjadi perbincangan, terutama berhubungan dengan revenge travel. Mengapa demikian?

Sebab, banyak penduduk India yang berbondong-bondong mendatangi Manali setelah beberapa bulan menjalani isolasi dan karantina untuk menghentikan gelombang kedua pandemi di negara tersebut. Beberapa foto yang menunjukkan kerumunan orang di kota itu pun menjadi populer di media sosial.

 

Apa Penyebab Munculnya Fenomena Tersebut?

Credit Image - brilio.net

Menurut First Post, revenge travel terjadi ketika vaksinasi massal dilakukan. Dengan demikian, banyak masyarakat yang sudah divaksinasi – kemudian, merasa aman untuk bepergian. Padahal, belum semua masyarakat telah mendapat vaksin.

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Booking.com melalui businessinsider.com, diketahui bahwa 72 persen responden merasa berwisata menjadi hal yang sangat penting saat ini. Selain itu, penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa 68 persen responden yang tak bisa bepergian selama 2020 memiliki keinginan yang lebih besar utuk melakukan perjalanan tahun ini.

Para responden mencari kesempatan untuk dapat bepergian ke berbagai tempat wisata. Dan, momen vaksinasi inilah dianggap sebagai kesempatan untuk keluar rumah.

Kendati demikian, fenomena revenge travel memunculkan keresahan baru di masyarakat. Banyak pihak khawatir meledaknya jumlah orang yang melakukan perjalanan dapat menyebabkan munculnya gelombang pandemi lanjutan.

 

Bahaya Dari Revenge Travel

Credit Image - house-indonesia.com

Jika kamu memaksakan diri untuk revenge travel di masa pandemi, terlebih kasus positif masih aktif, ada berbagai dampak berbahaya yang mengintai. Tak bisa dipungkiri, virus corona dapat menular dengan cepat, apalagi kalau tidak patuh terhadap protokol kesehatan, selalu bepergian, dan berkerumun. Pastinya, hal-hal tersebut tidak bisa dihindari ketika traveling.

Kegiatan berwisata dapat membuat seseorang lebih berisiko terpapar virus – yang akhirnya bisa membuat tubuh menjadi sakit, serta menghalangi berbagai aktivitas penting yang perlu dijalani, seperti bekerja dan sekolah.

Selain itu, ketika bepergian tanpa memerhatikan protokol kesehatan, tanpa disadari kamu bisa saja menjadi carrier – alias membawa virus ke tempat tujuan. Di tempat tujuan, virus tersebut akan ditularkan ke orang sekitar tanpa disengaja, apalagi dengan varian Delta yang punya rate penularan yang lebih cepat. Begitu juga ketika pulang ke rumah, bisa saja kamu membawa virus, dan menularkan kepada orang-orang di rumah.

Perilaku dan foto bepergian juga akan membuat “normal sosial” baru bahwa keadaan aman 100 persen seperti sebelum pandemi. Perilaku tersebut pun semakin memancing orang lain yang memiliki pemahaman rendah. Orang tersebut akan berpikiran bahwa berkegiatan ke luar rumah sudah boleh dilakukan, meskipun aktivitas tersebut tidak esensial.

 

Untuk Itu, Tetap Lakukan Langkah Pencegahan

Credit Image - healthline.com

Di masa pandemi Covid-19, cara paling tepat untuk meminimalisir risiko terinfeksi virus, yakni dengan menerapkan protokol kesehatan – sekaligus menjaga kesehatan tubuh, sehingga kekebalan dapat bekerja secara optimal.

Pastikan sudah memakai masker ketika bepergian – direkomendasikan menggunakan masker ganda, menerapkan jaga jarak, rutin mencuci tangan, menghindari kerumunan, serta tidak bepergian – kecuali ada urusan yang mendesak.

Selain itu, optimalkan perlindungan diri dengan menerapkan pola hidup sehat, seperti Enervon Active yang memiliki kandungan lengkap.

Konsumsi Enervon-C yang mengandung Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, dan Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat – yang dapat menjaga daya tahan tubuhmu agar tidak mudah sakit.

Minum Enervon-C Effervescent dengan kandungan Vitamin C 1000 mg untuk memberikan perlindungan ekstra, sekaligus mampu membuat tubuh terasa lebih segar sepanjang hari.

Untuk yang memiliki masalah lambung sensitif, direkomendasikan minum Enervon Active yang mengandung non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc – yang dapat membantu menjaga stamina agar tak mudah lelah, sekaligus optimalkan sistem kekebalan tubuh.

Kandungan vitamin B kompleks dalam Enervon-C dan Enervon Active juga dapat membantu proses metabolisme, sehingga tubuh bisa mengolah makanan yang dikonsumsi, kemudian diubah menjadi sumber energi yang lebih tahan lama. Manfaat yang satu ini tentunya bisa membuat makin produktif dalam melakukan aktivitas harian.

Untuk mendapatkan sejumlah produk multivitamin Enervon yang asli, pastikan kamu membelinya dari official store di Tokopedia, Shopee, Lazada, dan BukaLapak. Atau kunjungi drug store dan apotek terdekat di daerahmu.

 

Seperti yang sudah dijelaskan, revenge travel merupakan suatu tindakan yang dapat menimbulkan dampak berbahaya. Untuk itu, pastikan menghindari bepergian, kecuali untuk urusan mendesak. Dan, tetap patuhi protokol kesehatan agar tetap terlindungi dari paparan virus.

 

 

Featured Image - klikdokter.com

Source - kompas.com