Usai mengalami lonjakan kasus yang cukup tinggi, lantas pemerintah menerapkan kebijakan PPKM, kini Indonesia telah berhasil melewati masa genting tersebut. Sehubungan dengan menurunnya angka kasus positif, maka pemerintah pun sudah memperbolehkan kembali berbagai kegiatan, salah satunya dibukanya pusat perbelanjaan, hingga bioskop.

Meski demikian, masyarakat tak boleh lengah, atau merasa bebas begitu saja. Sebab, risiko penularan masih tetap ada – termasuk melalui udara. Dilansir dari The Conversation, cara terbaik untuk mencegah virus menyebar di ruangan, yaitu menjauhkan orang yang terinfeksi.

Sayangnya, hal tersebut tentu sulit dilakukan, apalagi adanya kasus tanpa gejala. Memang, menggunakan masker bisa mencegah virus menyebar ke lingkungan, tetapi jika orang yang terinfeksi berada di ruangan yang sama – maka, ada kemungkinan beberapa virus tetap lolos ke udara.

Untuk itu, sebaiknya kamu tetap menerapkan 5 langkah berikut ini guna mencegah penularan virus melalui udara, misalnya ketika sedang dine-in di restoran, atau berada di dalam ruangan yang cukup ramai.

Berikut ini ulasan lengkapnya.

 

 

#1 – Jika Pengap, Sebaiknya Tinggalkan

Credit Image - riaupos.jawapos.com

Ketika masuk ke sebuah ruangan – dan udara terasa pengap, ini artinya ada yang salah dengan ventilasi di ruangan tersebut. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa dalam ruangan tertutup dapat terjadi penularan virus melalui udara, sebab partikel virus terkecil bisa menetap di udara.

Menurut Direktur Teknis dari Chartered Institurion of Building Services Engineers, Dr Hywel Davies, jika suatu tempat tampak – atau bahkan terasa panas, sebaiknya tinggalkan. Hal ini juga menjadi langkah antisipasi akan penularan virus corona melalui udara.

 

#2 – Periksa Kondisi AC

AC memang dapat mendinginkan suatu tempat dengan menarik udara dari ruangan, mendinginkannya, kemudian dihembuskan kembali. Dengan kata lain, ini merupakan mensirkulasi udara. Hal tersebut tidak masalah untuk kunjungan singkat, namun bisa berisiko bagi yang berada di ruangan dalam waktu yang cukup lama.

Sebuah penelitian mengenai restoran di China menunjukkan AC bisa menyebarkan virus. Misalnya, satu pelanggan terinfeksi tapi tidak menyadari, karena tak menunjukkan gejala. Para ilmuwan memperkirakan ia bisa melepaskan virus ketika bernapas – dan berbicara.

Kemudian, virus yang dilepaskan tersebut akan menyebar ke seluruh ruangan dengan memutar arus udara dari AC. Untuk itu disarankan memilih AC yang tepat, sehingga udara bisa tersirkulasi dengan baik.

 

#3 – Maksimalkan Jumlah Udara Segar

Credit Image - cnnindonesia.com

Mengingat risiko infeksi corona, para ahli juga menyarankan untuk memaksimalkan pasokan udara segar. Prof Cath Noakes dari University of Leeds mengatakan bahwa memiliki 100 persen udara segar dari luar – atau mendekati angka tersebut merupakan hal yang baik.

Semakin banyak udara segar, maka semakin rendah pula risiko resirkulasi virus melalui udara. Dalam bangunan dengan jendela tertutup, bisa menggunakan sistem ventilasi, di mana udara pengap akan dikeluarkan dari ruangan – kemudian disalurkan ke unit penanganan udara, atau sering kali di atap gedung.

Di sana, udara segar bisa ditarik dari luar, kemudian dicampur dengan udara dalam yang lama – sebelum akhirnya dikirimkan kembali ke dalam gedung.

 

#4 – Periksa Ventilasi

Umumnya, sistem ventilasi modern memiliki filter. Dengan memeriksa virus di filter tersebut dapat membuat virus ditemukan lebih cepat. Di AS, para peneliti dari Rumah Sakit Universitas Kesehatan dan Sains Oregon menemukan bahwa jejak Covid-19 dapat terperangkap oleh filter, namun beberapa ada yang tetap bisa lolos.

Prof Kevin van den Wymelenberg, yang memimpin penelitian tersebut, mempercayai bahwa menyeka filter dapat mengungkapkan, jika ada seseorang yang terinfeksi Covid-19 mengunjungi – atau sedang bekerja di dalam gedung.

 

#5 – Waspadai Konsep Covid-19

Credit Image - halodoc.com

Para ahli juga mengatakan bahwa udara segar merupakan kunci utamanya. Tetapi, seorang spesialis dalam permodelan pergerakan udara Nick Wirth mengatakan bahwa hal tersebut tidak sesederhana yang dibayangkan.

Ia mengkhawatirkan kalau seseorang yang terinfeksi duduk di samping jendela yang terbuka, ternyata orang tersebut dapat menular virus ke orang lainnya melalui angin yang berhembus. Memang, lebih banyak udara segar – secara umum sudah pasti lebih baik, namun kalau mengalir secara horizontal, hal tersebut tetap bisa menyebarkan virus.

Meski demikian, jendela yang terbuka mungkin menyebabkan lebih banyak orang yang menerima virus, tapi dalam jumlah yang lebih kecil – dan lebih rendah risikonya.

Selain menghindari berada di dalam ruangan terlalu lama, selama pandemi kamu disarankan menjalani sejumlah langkah pencegahan. Sangat direkomendasikan untuk melakukan prokes secara disiplin, mulai dari memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan, serta hindari bepergian kecuali untuk urusan mendesak.

Selain itu, pastikan selalu menjaga kebersihan, termasuk  bersih-bersih setelah bepergian ke luar rumah.

Selanjutnya, imbangi dengan berbagai kebiasaan sehat, dianjurkan untuk perbanyak konsumsi makanan bernutrisi tinggi, olahraga yang rutin, cukupi waktu istirahat, serta mengelola stres dengan baik.

Dan, yang tak kalah penting, yaitu memenuhi kebutuhan vitamin. Selain dari makanan, asupan ini juga dapat diperoleh dengan rutin mengonsumsi multivitamin, terutama yang mengandung vitamin C dan vitamin B kompleks.

Direkomendasikan untuk minum  Enervon-C yang mengandung Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat yang dapat menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah sakit.

Konsumsi Enervon-C Effervescent yang mengandung Vitamin C lebih tinggi, yaitu 1000 mg – yang satu ini dapat berikan perlindungan ekstra, terlebih untukmu yang sudah sering beraktivitas di luar rumah.

Selain itu, direkomendasikan pula untuk minum Enervon Active yang mengandung non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc – untuk bantu menjaga stamina agar tak mudah lelah, sekaligus optimalkan sistem kekebalan tubuh.

Tak hanya membantu menjaga kekebalan saja, namun kandungan vitamin B kompleks dalam Enervon-C dan Enervon Active juga dapat membantu proses metabolisme, sehingga makanan yang kamu konsumsi dapat diubah menjadi sumber energi yang lebih tahan lama. Jadi, tak perlu khawatir tubuh mudah lelah, ya!

Untuk mendapatkan sejumlah produk multivitamin Enervon yang asli, pastikan kamu membelinya dari official store di Tokopedia, Shopee, Lazada, dan BukaLapak. Atau kunjungi drug store dan apotek terdekat di daerahmu.

 

Jadi, itulah kelima langkah penting dalam menghindari risiko penularan virus corona melalui udara. Yuk tetap waspada!

 

 

Featured Image - klikdokter.com

Source - kompas.com