Tak sedikit orang yang merasakan stres selama pandemi Covid-19. Hal tersebut dapat terjadi karena berbagai faktor, mulai dari banyaknya tuntutan setiap hari, menanggung beban kerja yang semakin besar, mesti mengurus keluarga, hingga ruang gerak yang cukup terbatas.

Akibatnya, kamu pun kerap merasa terus-menerus diserang, bahkan terancam. Maka tak heran kalau perasaan tersebut akhirnya memicu stres. Padahal, stres tak hanya bisa memengaruhi kondisi emosional saja, melainkan ikut memberi dampak buruk terhadap fisik, lho.

Terkadang stres dapat menjadi sesuatu kondisi yang sulit untuk diterima. Namun, apa pun masalahnya, kalau stres sudah bersifat kronis, hal ini bisa merusak sistem kekebalan – dan mengganggu fungsi tubuh. Nah, berdasarkan berbagai riset – berikut 5 alasan mengapa stres bisa memengaruhi kesehatan.

Yuk, simak sampai habis, Enervoners!

 

 

1. Meningkatkan Produksi Hormon, Punya Kaitan Dengan Fungsi Tubuh

Credit Image - halodoc.com

Saat mengalami stres cenderung lebih mudah lelah dan merasa cemas. Hal ini disebabkan, saat stres, tubuh memproduksi lebih banyak hormon stres, yakni hormon adrenalin dan hormon kortisol.

Adrenalin tersebut meningkatkan detak jantung, meningkatkan tekanan darah dan meningkatkan pasokan energi. Sementara itu, kortisol yang merupakan hormon stres utama mampu meningkatkan glukosa dalam aliran darah.

Kortisol mampu mengubah respons sistem kekebalan, menekan sistem pencernaan, sistem reproduksi, dan proses pertumbuhan. Sistem alami yang kompleks ini juga berkomunikasi dengan daerah otak yang mengontrol suasana hati, motivasi, dan ketakutan. Inilah sebabnya kamu lebih mudah merasa cemas.

 

2. Menurunkan Limfosit Dalam Darah

Sistem kekebalan tubuh terdiri dari miliaran sel darah putih. Sel tersebut terdiri dari limfosit dan fagosit memiliki fungsi untuk melawan bakteri, virus, dan sel kanker di dalam tubuh. Akan tetapi, saat mengalami stres, peran limfosit dalam sel darah putih akan berkurang.

Hal ini terjadi karena peningkatan akut kortisol berhubungan dengan berkurangnya jumlah sirkulasi sel darah putih. Semakin rendah tingkat limfosit, semakin besar risiko untuk terpapar virus, termasuk pilek dan berbagai penyakit lainnya, lho.

 

3. Produksi Antibodi Menurun

Credit Image - alodokter.com

Tingkat sel darah putih dan hormon sangat berhubungan dengan fungsi imun. Beberapa studi menemukan bahwa stres terkait dengan perubahan, baik dalam sirkulasi jumlah sel darah putih dan jumlah antibodi dalam darah.

Terlebih lagi, stres dikaitkan dengan perubahan dalam berfungsinya sel imun. Artinya, peningkatan kortisol berhubungan dengan berkurangnya jumlah sirkulasi sel darah putih pada individu yang mengalami stres. Dengan lebih banyak stres dan kecemasan, maka lebih sedikit pula antibodi yang dihasilkan.

 

4. Meningkatkan Peradangan

Meskipun pada dasarnya kortisol dapat meningkatkan kekebalan dengan membatasi peradangan. Namun seiring waktu, saat tubuh menghasilkan terlalu banyak kortisol dalam darah, ini dapat membuka pintu untuk peradangan lebih lanjut.

Dalam jangka panjang dan berkelanjutan, tingkat peradangan yang tinggi akan membuat sistem kekebalan tubuh bekerja terlalu keras dan lelah. Akibatnya, sistem tersebut tidak dapat melindungi tubuhmu secara maksimal dan akhirnya menyebabkan peradangan.

 

5. Menjadi Penyebab Gaya Hidup Tak Sehat

Credit Image - webmd.com

Ketika sedang stres, orang cenderung kurang tidur, jarang berolahraga, memiliki pola makan yang buruk, serta lebih banyak merokok. Atau bahkan sampai menerapkan stress eating, mengonsumsi alkohol, hingga obat-obatan lainnya yang dianggap dapat membantu mengatasi stres.

Padahal, semua perilaku tersebut telah terbukti mempengaruhi sistem kekebalan tubuh untuk merespons infeksi, lho. Akibatnya, hal tersebut meningkatkan risiko kondisi kesehatan lain seperti sakit kepala, flu, penyakit kardiovaskular, diabetes, asma, dan maag.

Ketika mengalami stres, imunitas tubuh memang bisa menurun. Untuk itu, usahakan mengatasi stres dengan baik, misalnya melakukan kegiatan favorit, atau aktivitas apa saja yang bisa membuat kamu bahagia.

Yang tak kalah pentingnya, kamu juga disarankan tetap menjalani gaya hidup sehat, salah satunya termasuk rutin mendapatkan asupan vitamin dan mineral yang berperan untuk meningkatkan, sekaligus menjaga daya tahan tubuh.

Tak hanya dari sumber makanan, asupan nutrisi sangat dianjurkan diperoleh dengan rutin mengonsumsi suplemen, sehingga kebutuhannya dapat dipenuhi secara maksimal. Direkomendasikan untuk minum multivitamin Enervon Active yang punya kandungan lengkap, sekaligus bermanfaat untuk kesehatan!

Multivitamin Enervon-C mengandung Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat  yang berperan menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah sakit.

Minum Enervon-C Effervescent – dengan kandungan vitamin C lebih tinggi yang bisa memberikan perlindungan ekstra, sekaligus memberi sensasi rasa segar sepanjang hari.

Bagimu yang punya masalah lambung sensitif, direkomendasikan untuk mengonsumsi Enervon Active yang mengandung non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc yang dapat menjaga stamina tubuh agar tak mudah lelah – dan pastinya menjaga imunitas tubuh tetap optimal.

Tak hanya membantu menjaga kekebalan saja, namun kandungan vitamin B kompleks dalam Enervon-C dan Enervon Active juga dapat membantu proses metabolisme, sehingga makanan yang kamu konsumsi dapat diubah menjadi sumber energi yang lebih tahan lama. Jadi, tak perlu khawatir tubuh mudah lelah, ya!

Untuk mendapatkan sejumlah produk multivitamin Enervon yang asli, pastikan kamu membelinya dari official store di Tokopedia, Shopee, Lazada, dan BukaLapak. Atau kunjungi drug store dan apotek terdekat di daerahmu.

 

Nah, itulah kelima pengaruh stres terhadap kesehatan, yang juga bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh. Apakah kamu tengah merasa stres? Yuk, segera atasi dengan tepat, sehingga risiko buruknya bisa dihindari!

 

 

Featured Image - klikdokter.com

Source - idntimes.com