Banyak penelitian yang mengatakan bahwa semakin sering orang tua berbicara atau ngobrol dengan anaknya, maka semakin besar pula pengaruhnya pada kecerdasan mereka. Dan ditemukan bahwa orang tua yang sering berinteraksi dengan anaknya, terbukti mampu mendorong keterampilan kognitif anak. Bagaimana bisa hal ini mempengaruhi tingkat kecerdasan anak? Berikut penjelasannya.

1. Penguasaan kosakata lebih variatif

Credit: Hai Bunda

Jumlah kata yang dituturkan oleh orang dewasa, terutama orang tua, yang kemudian didengar oleh anak memiliki hubungan posituf dengan perkembangan kemampuan kognitif pada anak.

Namun, sebenarnya hal ini masih memerlukan eksplorasi lebih lanjut. Bisa jadi paparan bahasa yang memberi anak kesempatan untuk belajar lebih banyak. Atau sebaliknya, potensi kecerdasan anak lah yang membuat orang dewasa terdorong bercerita lebih banyak, yang berarti membuat anak mengetahui kosakata lebih banyak.

2. Kualitas pembicaraan orang dewasa berpengaruh pada perkembangan bahasa anak

Credit: Medcom.id

Selama ini kamu mungkin beranggapan percuma membicarakan hal- hal rumit pada anak, karena ia juga tidak mengerti. Akan tetapi, ternyata membicarakan sesuatu yang berkualitas pada anak, bisa berpengaruh pada perkembangan bahasanya. Anak yang berinteraksi lebih sering dengan orang tua, mampu menguasai kosakata beragam, daripada anak yang sering menghabiskan waktu lebih banyak dengan anak seusianya.

3. Luangkan waktu bicara sesering mungkin dengan anak

Credit: Grid.id

Orangtua dianjurkan untuk berbicara sebanyak dan sesering mungkin dengan anak. Kamu bisa melakukan hal ini kapan saja, seperti saat bermain bersama, makan bersama, ketika berpergian, atau menjelang tidur.

Faktor- faktor yang mempengaruhi kecerdasan anak

1. Pola pengasuhan orangtua

Credit: Detik Health

Perkembangan otak tidak hanya bergantung pada genetika, tetapi pengalaman dan pembelajaran langsung pada masa awal kehidupan juga berdampak besar bagi perkembangan kecerdasan anak. Kamu cukup berbicara atau bercerita dan berikan pengalaman menarik kepada anak, dan dari situ anak akan terstimulasi serta dapat mendorong pertumbuhan rasa ingin tahu dalam diri anak.

2. Kecerdasan emosi anak

Credit: Kompasiana

Kamu tidak bisa hanya fokus pada bagaimana mendorong perkembangan IQ anak saja. Jangan lupakan pentingnya kecerdasan emosi anak agar ia bisa sukses di sekolah dan dalam kehidupan. Pastikan semua kebutuhan psikologisnya dapat terpenuhi. Maka, anak bisa belajar dengan maksimal.

3. Bermain

Credit: Hello Sehat

Bermain itu ternyata me-time nya anak. Oleh karena itu, berikan anak kesempatan untuk bermain sesuai dengan apa yang ia mau. Jangan terlalu sering mengarahkan anak agar melakukan ini atau begitu dan sebagainya. Biarkan ia menciptakan ceritanya sendiri, menyelesaikan apa yang telah dimulai, atau memecahkan masalahnya sendiri.

4. Nutrisi

Credit: Hello Sehat

Semua usaha yang telah dilakukan tentu tidak akan lengkap tanpa asupa  nutrisi yang baik bagi tumbuh kembang anak. Makanan yang mengandung omega-3 diyakini sebagai nutrisi yang baik untuk otak selama masa perkembangan anak. Kamu bisa rajin memberikan anak buah- buahan, sayuran, telur, dan ikan salmon yang bisa dijadikan sumber kebutuhan omega-3 bagi anak.

 

Featured Image - Today's Parent