Moms, tak bisa dipungkiri menghitung berat badan ideal anak merupakan salah satu hal yang tidak boleh terlewatkan. Agar Si Kecil bisa memiliki – dan menjaga berat badan dengan baik, maka diperlukan asupan gizi yang cukup, pola kesehatan, sekaligus pola asuh yang juga dapat memengaruhi proses tumbuh kembang anak.

Perlu diketahui, standar antropometri anak di Indonesia yang mengacu pada WHO Child Growth Standards diberlakukan sebagai rujukan untuk menilai gizi dan pertumbuhan anak di umur 0-5 tahun. Berat badan ideal anak dianjurkan untuk selalu berpaku dan berada pada garis yang telah ditentukan tersebut.

Namun, mengapa mengetahui berat badan ideal anak termasuk hal yang penting dalam proses tumbuh kembangnya? Berikut ini ada 4 hal yang perlu moms ketahui.

Yuk, simak ulasan lengkapnya sampai habis, ya!

 

 

Dampak Anak Kalau Memiliki Berat Badan di Bawah Normal

Credit Image - id.theasianparent.com

Mengetahui berat badan ideal anak memang hal yang paling esensial dalam memaksimalkan proses tumbuh kembangnya, lho. Pasalnya, ketika anak memiliki berat badan di bawah normal, ada macam-macam dampak buruk yang mungkin dialami.

Dampak tersebut dibagi dua, yaitu dampak jangka pendek yang dapat berupa:

  • Meningkatnya angka morbiditas
  • Meningkatnya angka mortalitas (kematian)
  • Mengganggu tumbuh kembang

Lalu, ada pula dampak jangka panjang yang bisa menimbulkan berbagai kondisi, seperti:

  • Stunting
  • Penurunan performa kerja
  • Penuruna IQ
  • Adanya masalah reproduksi
  • Terganggunya kesehatan secara umum

Dampak yang terjadi ketika berat badan anak menurun dapat diawali dengan perlambatan pertumbuhan – atau growth falteringweisting dan dalam jangka panjangnya menyebabkan kekerdilan – yang juga bisa disebut sebagai stunting pada tubuh Si Kecil.

 

Faktor yang Memengaruhi Penurunan Berat Badan Anak

Credit Image - kumparan.com

Agar berat badan ideal anak dapat terjaga dengan baik, maka moms juga wajib mengetahui beragam faktor yang bisa menyebabkan berat badan Si Kecil menurun. Mesti diwaspadai, kalau dibiarkan terus-menerus, penurunan berat badan anak akan menyebabkan stunting.

Adapun berbagai faktor yang dimaksud, yaitu:

  • Tidak memberi ASI ekslusif
  • Pemberian MPASI buruk
  • Air, sanitasi, dan kebersihan yang buruk – ini punya kaitan dengan diare
  • Infeksi berulang
  • Masalah polusi
  • Stimulasi dan asuhan bayi yang buruk
  • Ibu yang mengalami depresi

Ketika anak mengalami sejumlah gejala faktor di atas, ada baiknya moms segera mengambil tindakan tepat, sehingga dampak buruk dapat dihindari!

 

Mengatasi Dengan Pemantauan Pertumbuhan

Credit Image - tokopedia.com

Mengatasi gangguan berat badan anak dapat dilakukan dengan mengawasi – dan memantau terhadap perkembangan fisiknya. Misalnya, moms dapat menimbang berat badan, serta melakukan pengukuran panjang badan – atau tinggi badan untuk anak di atas 2 tahun.

Selain itu, menjaga berat badan ideal anak juga dapat dilakukan dengan mengukur lingkar kepala untuk mengetahui perkembangan dari otak yang dilakukan setiap sebulan sekali – bagi anak di bawah satu tahun, dan dua bulan sekali untuk anak di atas setahun.

Saat ini, WHO merekomendasikan orangtua untuk menjaga berat badan ideal anak – dan tak mengalami penurunan berat, yaitu dengan:

  • Inisiasi menyusui dini (<1 jam lahir)
  • ASI eksklusif selama 6 bulan
  • Makanan pendamping ASI diberikan di usia 6 bulan sambil melanjutkan pemberian ASI
  • Berikan MPASI dengan tepat dan benar

 

Komponen Penting Dalam Menu Makanan Si Kecil

Credit Image - health.detik.com

Ada banyak komponen yang harus dipenuhi dalam nutrisi untuk anak, agar ia mendapatkan gizi yang cukup dan seimbang. Komponen yang harus ada pada menu makanan anak, yaitu:

  • Kelompok karbohidrat – yang mengandung energi, nutrisi, dan serat. Jenis makanan ini umumnya digemari oleh anak-anak, yaitu roti, sereal, kentang, ubi, nasi, maupun pasta.
  • Kelompok protein hewani dan ikan – anak membutuhkan asupan protein dan zat besi yang tinggi selama masa pertumbuhan. Coba untuk mengenalkan Si Kecil pada makanan berprotein tinggi setidaknya satu porsi dalam sehari seperti daging, ikan, dan telur.
  • Kelompok bahan makanan mengandung susu – yang merupakan sumber utama kalsium. Ini berfungsi untuk menunjang pertumbuhan dan kesehatan tulang dan gigi anak. Produk-produk ini juga kaya akan vitamin A yang membantu tubuh untuk melawan infeksi dan dibutuhkan untuk kesehatan kulit dan mata.
  • Kelompok kacang-kacangan – seperti, buncis, dan kacang polong ini kaya akan protein, zat besi dan omega 3 yang sangat penting bagi Si Kecil.
  • Kelompok buah dan sayur – yang kaya akan vitamin, mineral, dan serat. Penting untuk mengenalkan berbagai macam sayuran dan buah-buahan sedini mungkin pada anak.
  • Lemak – namun, asupan ini sebaiknya diberikan untuk melengkapi, bukan menggantikan makanan dari kelompok lain. Yang termasuk kelompok lemak, yakni sumber lemak yang berupa minyak seperti minyak zaitun, minyak sayur, minyak kedelai, mentega serta margarin. Lemak dan minyak memberikan energi, asam lemak omega 3 dan 6, dan vitamin A, E dan D.

Untuk memaksimalkan proses pertumbuhan anak dengan memenuhi kebutuhan gizi dan nutrisinya, pastikan moms sudah memberikan asupan vitamin dan mineral – yang bisa dioptimalkan dengan memberi Si Kecil asupan multivitamin dengan kandungan lengkap.

Kamu direkomendasikan untuk memberikan Enervon-C Plus Sirup yang mengandung Vitamin A, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, dan Vitamin B12), Vitamin C, dan Vitamin D.

Sejumlah kandungan vitamin tersebut berperan penting untuk mendukung perkembangan anak, membantu optimalkan tumbuh kembang Si Kecil, membuatnya tetap aktif di masa pertumbuhan, meningkatkan napsu makan, membantu pembentukan tulang dan gigi, serta bantu pelihara daya tahan tubuhnya biar tidak mudah sakit.

 

Jadi, itulah beragam hal penting yang wajib moms ketahui dalam mengetahui, sekaligus menjaga berat badan ideal anak. Pastikan kamu sudah memberikan asupan nutrisi lengkap, sehingga tumbuh kembang anak dapat berjalan maksimal!

 

 

Featured Image – mommiesdaily.com