Selama pandemi Covid-19, istilah long Covid, alias gejala berkepanjangan memang hal yang sudah tidak lagi asing terdengar. Bahkan, mayoritas penyintas pun mengalami kondisi yang satu ini. Pasien yang sudah sembuh dari infeksi, ternyata tidak menjamin dirinya bisa terbebas dari efek virus tersebut.

Sayangnya, masih banyak pasien yang sudah sembuh, bahkan sudah dinyatakan negatif masih mengalami gejalanya dalam waktu yang cukup lama. Meski demikian, kabar baiknya, gejala berkepanjangan dapat dicegah dengan mendapatkan vaksinasi dosis penuh.

Yang kerap menjadi pertanyaan, sebenarnya, apa yang menjadi penyebab dari long Covid? Berikut ini ulasan lengkapnya.

 

 

Apa Itu Long Covid?

Credit Image - eatthis.com

Istilah long Covid sejatinya mengarah pada fenomena gejala-gejala yang dialami oleh pasien setelah dinyatakan sembuh. Gejala corona berkepanjangan ini terjadi, karena masih adanya virus yang bertahan di dalam tubuh – jadi, penyintas pun terus merasakan berbagai gejala.

Kasus ini sering juga terjadi ketika pasien sudah dinyatakan negatif, baik melalui tes Antigen maupun PCR. Tak perlu khawatir, sebab kondisi ini terbilang wajar dialami. Biasanya, pasien hanya memerlukan rawat jalan saja, namun tetap perhatikan berbagai gejala yang dirasakan, karena bukan tak mungkin gejala tersebut dapat memburuk.

 

Penyebab Gejala Berkepanjangan

Credit Image - alodokter.com

Para ilmuwan mengungkapkan bahwa kondisi long Covid bisa disebabkan dengan adanya gumpalan kecil yang terperangkap di dalam darah selama berminggu-munggu setelah sembuh dari infeksi virus. Dari studi kecil, ditemukan pula kalau pasien yang mengalami hal tersebut punya sejumlah besar molekul inflamasi yang menyumbat aliran darahnya.

Penyumbatan tersebut berpotensi mengganggu kemampuan tubuh untuk mendistribusikan oksigen dan nutrisi penting. Para ahli memperkirakan hal inilah yang menjadi penyebab umum dari munculnya gejala long Covid, seperti kesulitan bernapas.

Berdasarkan studi yang dilakukan peneliti asal Afrika Selatan ini mengatakan bahwa gumpalan mikro yang ada di dalam aliran darah inilah yang mungkin menjadi penyebab – atau salah satu faktor yang berkontribusi menyebabkan long Covid.

Selain itu, studi lainnya juga ikut mengungkap penyebab di balik gejala berkepanjangan. Studi yang dilakukan oleh Profesor Pretorius dari departemen ilmu fisiologis di Universitas Stellenbosch, membandingkan darah yang dikumpulkan dari 11 orang dengan long Covid dan 13 orang yang sehat.

Fibrinogen merupakan protein yang ditemukan dalam darah dan membantu tubuh membuat gumpalan untuk menghentikan pendarahan. Sementara alpha-(2)-antiplasmin, merupakan molekul yang membantu mencegah penggumpalan darah pecah.

Umumnya, dalam kondisi yang normal tubuh bisa menjaga keseimbangan bahan pembekuan dan anti pembekuan untuk membantu tubuh mengurangi kehilangan darah setelah cedera. Ini juga mencegah gumpalan tumbuh terlalu besar dan membatasi aliran oksigen. Jumlah alpha-(2)-antiplasmin yang tinggi yang terjebak di dalam darah menyebabkan kemampuan tubuh untuk memecah gumpalan sangat berkurang.

 

Hindari Risiko Long Covid, Lakukan Langkah Pencegahan!

Credit Image - klikdokter.com

Dalam penyakit apapun, istilah lebih baik mencegah daripada mengobati memang benar adanya. Ini pun berlaku pada Covid-19. Jadi, lakukan langkah pencegahan – dengan menerapkan protokol kesehatan, yaitu memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas.

Optimalkan perlindungan diri dengan menerapkan pola hidup sehat, seperti Enervon Active dua kali sehari.

Konsumsi Enervon-C yang mengandung Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, dan Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat – yang dapat menjaga daya tahan tubuhmu agar tidak mudah sakit.

Minum Enervon-C Effervescent dengan kandungan Vitamin C 1000 mg untuk perlindungan ekstra, serta mampu memberikan sensasi rasa segar sepanjang hari. 

Bagi yang memiliki lambung sensitifi, direkomendasikan untuk mengonsumsi Enervon Active – yang mengandung non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc yang dapat bantu menjaga imun tubuh, sekaligus mengoptimalkan stamina agar tak mudah lelah.

Tak hanya membantu menjaga kekebalan saja, namun kandungan vitamin B kompleks dalam Enervon-C dan Enervon Active juga dapat membantu proses metabolisme, sehingga makanan yang kamu konsumsi dapat diubah menjadi sumber energi yang lebih tahan lama. Jadi, tak perlu khawatir tubuh mudah merasa lemas, ya.

Untuk mendapatkan sejumlah produk multivitamin Enervon yang asli, pastikan kamu membelinya dari official store di Tokopedia, Shopee, Lazada, dan BukaLapak. Atau kunjungi drug store dan apotek terdekat di daerahmu.


Itulah penyebab terjadinya gejala berkepanjangan yang kerap dialami oleh para penyintas Covid-19. Agar terhindar dari risiko buruk, pastikan tetap menjalani langkah pencegahan, sehingga risiko terinfeksi virus bisa diminimalisir!
 

 

Featured Image – eatthis.com

Source – detik.com