Pernahkah kamu terbangun secara tiba-tiba di malam hari? Sepertinya, kondisi tersebut kerap menjadi permasalahan banyak orang. Padahal, usai beraktivitas penuh di siang hari, hal yang paling kamu inginkan hanyalah tidur nyenyak di malam hari, kemudian bisa bangun dengan keadaan bugar keesokan paginya.

Terbangun di malam hari tentu saja menjengkelkan, apalagi kalau kamu cukup sering mengalaminya. Kalau dibiarkan begitu saja, hal ini bisa membuatmu kekurangan waktu istirahat, kemudian akhirnya mengganggu produktivitas, lho.

Namun, sebenarnya apa sih penyebab sering terbangun di malam hari? Berikut ini 6 di antaranya yang perlu kamu perhatikan. Yuk, simak selengkapnya di bawah ini, ya!

 

 

#1 – Menyimpan Gadget Dalam Keadaan Menyala

Credit Image - health.kompas.com

Perlu diketahui, gadget dapat memancarkan sinar biru yang dapat membuat seseorang terjaga. Ini karena sinar biru dapat menghambat produksi melatonin – yakni, hormon yang mengatur siklus tidur. Sebagai akibatnya, memainkan gadget sesaat sebelum tidur dan menyimpannya dalam keadaan menyala berpotensi mengganggu kualitas tidur seseorang.

Untuk mengatasi hal ini, matikan gadget, kemudian redupkan lampu di seluruh ruangan dua setidaknya 3 jam sebelum tidur. Dilansir Harvard Health Publishing, ini bertujuan untuk memberikan sinyal kepada otak agar segera beristirahat. 

 

#2 – Terlalu Banyak Minum Sebelum Tidur

Tubuh memerlukan cairan agar bisa berfungsi secara optimal. Namun, idealnya kebutuhan cairan dipenuhi dari pagi hingga petang, atau selama beraktivitas. Sementara menjelang waktu tidur, sebaiknya kurangi konsumsi cairan untuk menghindari frekuensi buang air kecil yang sering saat tidur.

Minum berlebihan sebelum tidur bisa menyebabkan kandung kemih penuh, sehingga kamu mudah terbangun di tengah malam untuk pergi ke kamar mandi. Akan tetapi, jika ini tetap terjadi bahkan setelah kamu mengurangi jumlah konsumsi cairan, kamu perlu mengonsultasikannya kepada dokter. 

 

#3 – Minum Kopi di Malam Hari

Credit Image - beritasatu.com

Kafein merupakan senyawa stimulan yang dapat merangsang otak dan sistem saraf, sehingga membuat kita lebih fokus dan terjaga. Kafein dianjurkan dikonsumsi di pagi atau siang hari dengan batas 400 miligram per hari, seperti dijelaskan Food and Drugs Administration (FDA). 

Dilansir Harvard Health Publishing, efek zat ini mencapai puncaknya tepat satu jam setelah dikonsumsi. Setelah 4 sampai 6 jam, sekitar 50 persen kafein akan dieliminasi dari tubuh.

Jika kamu mengonsumsi kopi di bawah 6 jam sebelum tidur, sisa kopi di dalam tubuh masih memberikan efek stimulan yang berpotensi mengganggu kualitas tidur. Oleh karena itu, hindari mengonsumsi minuman ini setidaknya 10 jam sebelum tidur agar mendapat tidur yang berkualitas.

 

#4 – Suasana yang Kurang Mendukung

Siklus tidur dipengaruhi berbagai faktor, termasuk suhu, cahaya, dan kelembapan. Misalnya, suhu yang terlalu panas dapat mengganggu tahapan rapid eye movement (REM) atau disebut juga dengan istilah tidur bermimpi. Hal ini dijelaskan dalam laman Healthline.

Selain itu, cahaya juga memainkan peran penting dalam siklus tidur. Jam biologis manusia mengikuti ritme sirkadian yang dikendalikan oleh bagian otak yang bernama suprachiasmatic nucleus (SCN).

Bagian ini sensitif terhadap cahaya, sehingga cahaya menjadi isyarat penting dalam mengatur ritme sirkadian atau jam biologis tubuh. Oleh karena itu, lingkungan yang minim cahaya akan dipersepsikan sebagai sinyal agar tubuh segera beristirahat. 

 

#5 – Mengalami Gangguan Apnea Tidur

Credit Image - ciputrahospital.com

Gangguan ini menyebabkan penderitanya kesulitan bernapas dan sering terbangun saat tidur. Kondisi ini bisa disebabkan karena berbagai faktor, salah satunya adalah otot di belakang tenggorokan terlalu rileks sehingga menyulitkan penderitanya untuk bernapas.

Dikutip Mayo Clinic, perokok, orang yang mengalami obesitas, dan orang dengan riwayat penyakit gangguan tidur dalam keluarga berisiko mengalami sleep apnea. Jika kamu mengalami tanda-tanda seperti mendengkur, tersedak, atau tersengal-sengal saat tidur, bahkan terbangun karena sesak napas, kamu mungkin perlu berkonsultasi dengan dokter.

 

#6 – Makan Berat Sebelum Waktu Tidur

Sebelum tidur, kamu tidak dianjurkan untuk makan terlalu berat. Konsumsi makanan berat yang mengandung tinggi protein dan tinggi lemak sebelum tidur dapat memperberat kerja sistem pencernaan. Ini dapat berpengaruh terhadap kualitas tidur seseorang.

Namun ini bukan berarti kamu tidak boleh makan di malam hari, lho. Namun, ada baiknya hindari konsumsi makanan pedas terutama tiga jam sebelum tidur karena dapat merangsang dan memberikan sensasi terbakar pada sistem pencernaan dan dapat memperburuk kondisi sleep apnea pada penderitanya. 

 

Jadi, itulah 6 hal yang sering menyebabkan seseorang terbangun di malam hari. Apakah kamu kerap mengalami kondisi tersebut? Yuk, coba perhatikan kembali, lalu hindari penyebabnya, ya!

 

 

Featured Image – klikdokter.com