Saat ini, pemerintah Indonesia tengah mempersiapkan perluasan vaksinasi Covid-19. Jika sebelumnya vaksin diperuntukkan bagi masyarakat berusia 18 tahun ke atas, sekarang anak-anak, termasuk usia 6-11 tahun pun sudah boleh mendapatkan vaksin tersebut.

Belum lama, Badan Pengawas Obat dan Makanan – atau BPOM sudah memberikan izin penggunaan darurat vaksin untuk anak-anak usia 6-11 tahun. Rencananya, program vaksinasi tersebut pun akan dimulai pada tahun 2022 mendatang.

Perlu diketahui bahwa anak-anak juga bisa tertular, atau menularkan virus corona dari – dan juga ke orang dewasa yang berada di sekitarnya. Untuk itu, pemberian vaksinasi memang sangat disarankan, sehingga transmisi virus dapat semakin dikendalikan.

 

 

Program Vaksinasi Anak Dimulai Tahun 2022

Credit Image - alodokter.com

Menurut Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa untuk vaksinasi anak yang direncanakan pada 2022 diperlukan pengadaan baru untuk memenuhi kebutuhan 58,7 juta total dosis vaksin.

Sekarang, pemeritah telah mempersiapkan vaksinasi anak di anggaran tahun depan, yakni 2022. Diketahui, ada 26,4 juta anak usia 6-11 tahun sehingga dibutuhkan 58,7 juta dosis karena dua kali suntikan.

 

Penyediaan Vaksin Juga Tengah Dipersiapkan

Credit Image - shrm.org

Selain itu, Menkeas juga menambahkan bahwa Indonesia perlu bercermin dari negara lainnya yang sudah melakukan vaksinasi pada anak berusia di bawah 12 tahun – dan dilakukan ketika cakupan vaksinasi lengkap di negara tersebut sudah mencapai sekitar 60 persen.

Misalnya, di Uni Emirat Arab yang melakukan vaksinasi anak dengan vaksin Sinopharm setelah cakupan vaksinasi lengkap di negaranya mencapai 70,5 persen. Begitu juga dengan Chile yang tengah gencar melakukan vaksinasi anak dengan Sinovac setelah 71,8 persen populasinya divaksinasi lengkap. Sedangkan Kamboja melakukan vaksinasi anak saat cakupan vaksinasi lengkapnya sudah mencapai 60 persen dan China di angka 70,8 persen.

Sejauh ini ada 3 jenis vaksin yang telah mendapatkan izin penggunaan darurat atau emergency use of authorization (EUA) di luar negeri yaitu Sinovac, Sinopharm dan Pfizer dengan kondisi dan pengemasan yang berbeda dari setiap jenisnya.

Selain mempersiapkan anggaran, saat ini Kemenkes sebagai otoritas pembuat kebijakan terus melakukan mapping berbagai persiapan vaksinasi anak, antara lain, ketersediaan stok vaksin, data anak, dan menjalin koordinasi dengan pemangku kebijakan terkait.

Dan, dalam pelaksanaanya nanti, Kemenkes akan bekerja sama dengan pihak sekolah dan fasilitas Kesehatan lainnya.

 

Ajak Si Kecil Untuk Tetap Menjalani Protokol Kesehatan

Credit Image - kompas.com

Meskipun nantinya anak-anak sudah bisa memperoleh vaksinasi Covid-19, namun penerapan protokol kesehatan masih harus dilakukan. Dalam hal ini, orangtua dianjurkan mengajak anak untuk rajin mencuci tangan.

Selain menerapkan protokol kesehatan – dan juga menjalani gaya hidup sehat, seperti memiliki pola makan bergizi seimbang, rutin berolahraga, miliki waktu tidur yang cukup dan berkualitas, serta kelola stres dengan baik – usai vaksin anak juga masih harus mendapat asupan suplemen.

Adapun suplemen yang baik dikonsumsi, yaitu suplemen jenis imunomodulator. Ini merupakan jenis suplemen yang dapat membantu meningkatkan pembentukan sistem imun, atau menahan laju pembentukan sistem imun ketika tubuh merasa sudah terbentuk sistem imun dalam jumlah cukup.

Untuk anak, orangtua dianjurkan memberi asupan multivitamin dengan kandungan lengkap, seperti  Enervon-C Plus Sirup. Multivitamin andalan ini mengandung Vitamin A, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Vitamin C, dan Vitamin D – multivitamin anak andalan ini bisa bantu penuhi nutrisi selama masa pertumbuhan anak, sekaligus jaga imunitasnya.

 

Jadi, itulah informasi terkini mengenai vaksin Covid-19 yang akan segera diberikan pada anak-anak berusia 6-11 tahun. Agar tetap terlindungi dari paparan virus, yuk terus lakukan langkah pencegahan secara disiplin, ya!

 

 

Featured Image – traveloka.com

Source – popmama.com