Varian virus corona penyebab Covid-19 kembali ditemukan, yaitu Omicron yang tengah menjadi perbincangan masyarakat di dunia. Hal tersebut cukup mengkhawatirkan, namun disebut bahwa varian tersebut memiliki gejala yang sangat ringan – tetapi tidak biasa ditemukan dari infeksi varian lainnya.

Sayangnya, banyak yang menganggap kalau varian Omicron memiliki gejala yang cukup mirip dengan varian Delta. Padahal, keduanya cukup berbeda, lho. Seorang dokter asal Afrika Selatan yang mendeteksi kemunculan Omicron mengungkapkan kalau banyak pasien yang tidak mengalami batuk – atau sakit tenggorokan.

Diketahui, kedua gejala tersebut kerap kali ditemukan pada varian lainnya, termasuk Delta. Lantas, apa yang membedakan antara varian Omicron dengan Delta? Berikut ini ulasan lengkapnya.

 

 

Gejala Varian Omicron yang Perlu Diketahui

Credit Image - timesofindia.indiatimes.com

Sebelumnya, diungkapkan bahwa gejala varian Omicron tergolong sangat ringan – atau tidak parah, sehingga pasien yang terjangkit masih dapat melakukan perawat di rumah. Dikatakan bahwa pasien yang terinfeksi varian Omicron mengalami gejala sangat lelah selama dua hari disertai dengan nyeri tubuh dan sakit kepala. Gejala tersebut terbilang normal terjadi pada infeksi karena virus.

Berbeda dengan gejala Covid-19 pada umumnya, Omicron juga disebut tak menghilangkan indera perasa dan penciuman seperti yang umumnya dialami oleh penderita Covid-19 varian lainnya, termasuk ketika terinfeksi varian Delta.

 

Bagaimana Dengan Gejala Varian Delta?

Profesor epidemiologi genetik di King's College London sekaligus pendiri studi gejala COVID ZOE, Professor Tim Spector, MD, gejala yang ditimbulkan dari infeksi varian Delta sebenarnya tak jauh berbeda dengan gejala Covid-19 lainnya, yaitu:

  • Sakit kepala
  • Sakit tenggorokan
  • Pilek
  • Demam
  • Batuk
  • Anosmia

Selain itu, gejala varian Delta juga diduga menyebabkan lebih banyak rawat inap dibanding dengan varian lainnya. Bahkan, vaksinasi Covid-19 masih menjadi salah satu cara menghindari berbagai varian Corona, termasuk Delta dan Omicron.

 

Varian Omicron Punya Mutasi yang Tinggi

Credit Image - zeenews.india.com

Organisasi Kesehatan Dunia menyatakan bahwa varian Omicron pertama kali ditemukan di Afrika Selatan – tepatnya tanggal 9 November silam. Dengan teridentifikasinya varian tersebut, maka WHO pun memasukan Omicron ke dalam variant of concern.

Disebut juga sebagai VoC, ini merupakan varian yang menjadi perhatian karena memiliki tingkat penularan yang tinggi, virulensi tinggi, serta disebut bisa menurunkan efektivitas diagnosis, serta vaksin yang tersedia.

Berdasarkan informasi dari CDC di Eropa, varian Omicron berpotensi dapat lolos dari kekebalan vaksin, bahkan disebut lebih mudah menular dibanding varian Delta – yang sebelumnya sempat mendominasi kasus Covid-19 di dunia.

Yang menjadi kekhawatiran saat ini, yakni varian Omicron diketahui memiliki jumlah mutasi yang sangat tinggi, hingga melebihi 30 sel kunci protein spike.

Jumlah mutasi tersebut tidak biasa, apalagi kalau dibandingkan dengan varian Covid-19 lainnya yang sudah bermunculan. Dengan tingginya jumlah mutasi, para ilmuwan pun khawatir bahwa Omicron bisa mudah menular – dan mengurangi kekebalan imun.

 

Yuk, Tetap Lakukan Langkah Pencegahan!

Sudah terdeteksinya berbagai varian Covid-19 di Indonesia membuatmu harus semakin waspada – dan pastinya jangan sampai lengah, apalagi dalam urusan penerapan protokol kesehatan. Mencegah lebih baik dari mengobati!

Pastikan kamu sudah disiplin dalam menggunakan masker, menerapkan jaga jarak, rutin mencuci tangan, menghindari kerumunan, hingga membatasi mobilitas – apalagi kalau bukan karena urusan yang mendesak.

Biar perlindungan diri semakin optimal, kamu disarankan untuk menerapkan pola hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan bergizi, rutin berolahraga, dan istirahat yang cukup. Hidup sehat – dapat bantu jaga imunitas tubuh tetap kuat. Dan, lengkapi hidup sehat dengan rutin mengonsumsi multivitamin, seperti Enervon-C.

Multivitamin andalanmu yang satu ini memiliki kandungan lengkap, mulai dari Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, dan Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat – yang dapat menjaga daya tahan tubuhmu agar tidak mudah sakit.

Konsumsi Enervon-C dalam bentuk tablet yang memiliki kandungan vitamin C 500 mg, atau Enervon-C Effervescent dengan kandungan vitamin C lebih tinggi, yakni 1000 mg untuk memberikan perlindungan ekstra, serta mampu membuat tubuhmu terasa lebih segar.

Dengan rutin mengonsumsi multivitamin Enervon-C, imunitas tubuh bakal lebih kuat, sehingga tidak mudah terjangkit penyakit, termasuk Covid-19. Selain itu, kandungan vitamin B kompleks dalam Enervon-C juga dapat membantu proses metabolisme, sehingga makanan yang kamu konsumsi dapat diubah menjadi sumber energi yang lebih tahan lama, lho!

Untuk mendapatkan sejumlah produk multivitamin Enervon-C, pastikan kamu membelinya dari official store di Tokopedia, Shopee, Lazada, dan BukaLapak. Atau kunjungi drug store dan apotek terdekat di daerahmu.


Itulah informasi mengenai perbedaan gejala varian Omicron dan Delta yang perlu diperhatikan.

 

 

Featured Image – pixabay.com

Source – detik.com