Seperti diketahui, virus corona Covid-19 varian Omicron sudah tersebar di sejumlah negara di dunia. Varian tersebut dikatakan memiliki mutasi yang lebih tinggi, sehingga menyebabkan lebih mudah menyebar. Untuk itu, WHO pun sudah menetapkan varian ini sebagai variant of concern.

Meski gejala yang ditimbulkan cenderung lebih ringan, namun ada perbedaan gejala Covid-19 Omicron pada orang yang sudah divaksin – dengan belum vaksin. Perbedaan ini pun diketahui berdasarkan pengamatan petugas kesehatan yang menangani pasien varian Omicron.

Lantas, apa saja perbedaannya? Simak informasi lengkapnya berikut ini.

 

 

Asal Usul Varian Omicron

Credit Image - moroccolatestnews.com

Organisasi Kesehatan Dunia menyatakan bahwa varian Omicron pertama kali ditemukan di Afrika Selatan – tepatnya tanggal 9 November silam. Dengan teridentifikasinya varian tersebut, maka WHO pun memasukan Omicron ke dalam variant of concern.

Disebut juga sebagai VoC, ini merupakan varian yang menjadi perhatian karena memiliki tingkat penularan yang tinggi, virulensi tinggi, serta disebut bisa menurunkan efektivitas diagnosis, serta vaksin yang tersedia.

Berdasarkan informasi dari CDC di Eropa, varian Omicron berpotensi dapat lolos dari kekebalan vaksin, bahkan disebut lebih mudah menular dibanding varian Delta – yang sebelumnya sempat mendominasi kasus Covid-19 di dunia.

Yang cukup mengkhawatirkan, yaitu varian Omicron memiliki jumlah mutasi yang sangat tinggi, hingga melebihi 30 sel kunci protein spike. Jumlah mutasi tersebut tidak biasa, apalagi kalau dibandingkan dengan varian Covid-19 lainnya yang sudah bermunculan.

Dengan tingginya jumlah mutasi, para ilmuwan pun khawatir bahwa Omicron bisa mudah menular – dan mengurangi kekebalan imun.

 

Sejumlah Gejalanya yang Perlu Diwaspadai

Seorang dokter asal Afrika Selatan yang pertama kali mencurigai gejala Omicron menyatakan kalau sejauh ini gejala dari varian tersebut tergolong ringan, serta masih bisa dirawat di rumah. Dikutip dari Reuters, varian yang satu ini tidak seperti Delta – yang menyebabkan gejala parah, hingga kasus kematian tinggi.

Sejauh ini, belum ditemukan pasien yang melaporkan gejala kehilangan penciuman dan rasa, serta tidak ada penurunan yang besar dalam kadar oksigen. Meski demikian, sekarang WHO masih terus memastikan gejala dari varian Omicron tersebut.

Sementara itu Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut bahwa Covid-19 varian Omicron – atau yang dikenal sebagai B.1.1.529 kemungkinan besar memiliki kecepatan dalam penularan dan mampu menurunkan kemampuan antibodi dari infeksi alamiah dan vaksinasi.

 

Perbedaan Gejala Bagi yang Sudah Vaksin dan Belum

Credit Image - alodokter.com

Secara umum, gejala varian Omicron bisa menimbulkan sejumlah indikasi di atas. Meski demikian, masih ada perbedaan gejala yang dirasakan pasien sudah vaksin – dengan yang belum. Perbedaan tersebut diperoleh dari pengamatan petugas kesehatan dan rumah sakit yang menangani pasien varian Omicron.

Menurut kepala asosiasi medis Afrika Selatan, Angelique Coetzee, gejala varian Omicron pada orang yang sudah divaksin relatif lebih ringan, bahkan tidak memiliki komplikasi. Pasien tersebut tidak perlu menjalani perawatan rumah sakit, sehingga bisa menjalani isolasi mandiri saja.

Sementara, seorang dokter lainnya di Afrika Selatan menyebut bahwa varian Omicron yang belum divaksin menyebabkan pasien mengalami gejala ringan hingga sedang. Selain itu, disebutkan pula bahwa kasus varian Omicron juga lebih banyak terdeteksi pada orang dengan usia muda.

 

Cegah Varian Omicron, Patuhi Selalu Prokes!

Diketahui, varian Omicron belum terdeteksi di Indonesia, namun masyarakat tidak boleh bersantai, atau justru lengah, apalagi dalam urusan penerapan protokol kesehatan. Mencegah lebih baik dari mengobati.

Pastikan kamu sudah disiplin dalam rutin mencuci tangan, menghindari kerumunan, hingga membatasi mobilitas – apalagi kalau bukan karena urusan yang mendesak.

Biar perlindungan diri semakin optimal, kamu disarankan untuk Enervon-C.

Multivitamin andalanmu yang satu ini memiliki kandungan lengkap, mulai dari Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, dan Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat – yang dapat menjaga daya tahan tubuhmu agar tidak mudah sakit.

Konsumsi Enervon-C Effervescent dengan kandungan vitamin C lebih tinggi, yakni 1000 mg untuk memberikan perlindungan ekstra, serta mampu membuat tubuhmu terasa lebih segar.

Dengan rutin mengonsumsi multivitamin Enervon-C, imunitas tubuh bakal lebih kuat, sehingga tidak mudah terjangkit penyakit, termasuk Covid-19. Selain itu, kandungan vitamin B kompleks dalam Enervon-C juga dapat membantu proses metabolisme, sehingga makanan yang kamu konsumsi dapat diubah menjadi sumber energi yang lebih tahan lama, lho!

Untuk mendapatkan sejumlah produk multivitamin Enervon-C, pastikan kamu membelinya dari official store di Tokopedia, Shopee, Lazada, dan BukaLapak. Atau kunjungi drug store dan apotek terdekat di daerahmu.

 

Jadi, itulah perbedaan gejala varian Omicron pada orang yang sudah divaksin dengan belum divaskin. Dapat dikatakan bahwa orang yang belum vaksin cenderung mengalami gejala yang lebih parah, bahkan membutuhkan perawatan di rumah sakit.

 

 

Featured Image – thedailybeast.com

Source – cnnindonesia.com