Di zaman sekarang, tidak sedikit perusahaan yang startup digital, jasa arsitektur dan desain, media digital hingga perusahaan creative content. Apakah kantormu juga memiliki kebijakan yang satu ini?

Memiliki shift kerja yang fleksibel sepertinya merupakan impian banyak orang. Sayangnya, tidak sedikit perusahaan yang justru berpikir bahwa kebijakan ini hanya menguntungkan karyawan – dan membawa kerugian bagi perusahaan karena kehilangan kontrol terhadap kinerja karyawannya.

Tapi anggapan tersebut ternyata salah, lho. Menerapkan shift kerja yang fleksibel justru bisa mendatangkan berbagai manfaat baik. Apa saja? Yuk, simak informasi lengkapnya di bawah ini!

 

 

Menghemat Biaya Perusahaan

Credit Image - lifestyle.kompas.com

Perusahaan yang menerapkan shift kerja fleksibel tidak perlu repot menyediakan berbagai fasilitas dan alat kerja kantor, seperti komputer, meja-kursi-kubikel, dan fasilitas makan siang. Karena tidak ada kewajiban hadir ke kantor setiap hari, perusahaan juga tidak perlu memberikan tunjangan transport untuk karyawan.

Tentu saja ini menjadi suatu keuntungan bagi perusahaan juga, kan? Dengan demikian, perusahaan juga dapat menghemat banyak pengeluaran, sekaligus bisa membantu bisnis berjalan lebih baik dan efisien, lho.

 

Waktu Kerja Semakin Efisien

Shift kerja yang fleksibel membuat waktu kerja karyawan lebih efisien karena tidak perlu pulang-pergi ke kantor, terutama yang bekerja di kota-kota metropolitan yang setiap hari harus berjibaku dengan kemacetan. Karyawan tidak perlu membuang waktu berjam-jam di perjalanan yang dapat menyebabkan kelelahan dan stres.

Dengan menerapkan kebijakan waktu kerja tersebut, karyawan akan memiliki waktu lebih banyak untuk menyelesaikan tugasnya. Kalau sudah memiliki waktu kerja yang lebih banyak, mereka pun juga dapat mengerjakan volume pekerjaan yang lebih besar.

 

Menciptakan Lingkungan Kerja yang Kondusif

Credit Image - intipesan.com

Setiap orang punya kebiasaan, pola, dan waktu kerja yang berbeda-beda. Ada yang bekerja lebih cepat ketika malam hari, ada yang sambil mendengarkan musik kesukaannya, ada yang butuh tempat yang tenang, bersih, dan nyaman, serta ada pula yang harus sering berpindah tempat untuk mengatasi kebosanan.

Shift kerja yang fleksibel memungkinkan semuanya, karena sistem kerja ini tidak diukur dari “bagaimana caranya, tetapi bagaimana hasilnya”. Karyawan punya kebebasan mengelola lingkungan dan waktu kerja personal yang paling kondusif untuk bekerja agar menghasilkan output yang memuaskan.

 

Mengurangi Risiko Konflik

Semakin sedikit bekerja di kantor, semakin rendah pula risiko konflik antarpersonal di perusahaan. Misalnya, kalau karyawan ingin jeda tidur siang – atau sekedar melepas penat dengan jalan-jalan, maka hal tersebut bukan lagi masalah selama tanggung jawab pekerjaan dapat selesai tepat waktu. 

Tentu saja hal tersebut tidak mungkin terjadi di kantor dengan jam kerja ketat, kecuali karyawan ingin berurusan dengan atasan.

Sebagai contoh, perusahaan media sudah lama menerapkan sistem kerja ini, terutama bagi reporter mereka yang tersebar di daerah. Seorang jurnalis di lapangan dibebani target minimal, misalnya 2-3 berita per hari dan 1-2 tulisan panjang per minggu. Tidak ada jam kerja. Kenaikan gaji, tunjangan, dan bonus didasarkan pada penilaian karya, yakni kuantitas dan kualitas pekerjaan.

 

Meningkatkan Produktivitas Pekerja

Credit Image - alodokter.com

Shift kerja yang fleksibel juga berdampak pada kebahagiaan karyawan, karena dapat menekan stres serta memberi keleluasaan lingkungan dan waktu kerja terbaik bagi karyawan. Dampaknya, karyawan yang bahagia punya semangat kerja lebih besar atau lebih termotivasi untuk menghasilkan yang terbaik, sehingga dapat meningkatkan produktivitas personal.

Misalnya, salah satu jenis pekerjaan yang mungkin menerapkan jam fleksibel, yaitu tenaga marketing atau sales karena umumnya tidak bekerja di kantor untuk memasarkan produk/jasa perusahaan. Selain itu, kinerja pekerja juga tidak dinilai dari jam kerja, tetapi target penjualan mingguan atau bulanan.

Menerapkan shift kerja dapat memberikan berbagai manfaat baik, termasuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Tapi yang tidak kalah pentingnya, setiap pekerja juga diwajibkan menjaga stamina tubuh agar tidak mudah lelah – maupun jatuh sakit ketika melakukan aktivitasnya.

Mempertahankan stamina bisa dilakukan dengan memperoleh asupan vitamin dan mineral, seperti rutin mengonsumsi multivitamin Enervon Active yang punya kandungan lengkap.

Enervon Active mengandung non-acidic 500 mg Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc yang dapat menjaga stamina tubuh agar tidak mudah lelah, sekaligus menjaga daya tahan tubuhmu. Multivitamin tepat untuk menemani rutinitas harian – dan pastinya nyaman di lambung sensitif.

Kandungan vitamin B kompleks dalam Enervon Active dapat membantu proses metabolisme, sehingga tubuh bisa memperoleh sumber energi yang lebih tahan lama. Manfaat yang satu ini bisa membuat kamu makin produktif, serta bisa mempertahankan tingkat fokus selama bekerja, lho

Tak hanya baik untuk menjaga stamina tubuh, namun kombinasi kandungan vitamin di dalam Enervon Active juga ampuh dalam menjaga sistem kekebalan agar tidak mudah terserang berbagai macam penyakit. Jadi, kamu dapat tetap aktif, tanpa harus takut mudah jatuh sakit.

 

Nah, itulah kelima manfaat yang bisa diperoleh dengan menerapkan shift kerja fleksibel. Lantas, apakah kantormu termasuk yang menjalani kebijakan tersebut?

 

 

Featured Image – zemangat.com