Pola makan sehat memang sudah sejak lama diterapkan masyarakat untuk menjalani gaya hidup yang sehat. Membiasakan makan makanan sehat dapat memelihara kesehatan tubuh dan menjauhkan kamu dari risiko penyakit. Namun, ternyata kebiasaan makan sehat juga bisa jadi obsesi berbahaya yang disebut orthorexia.

Orthorexia adalah gangguan makan yang membuat seseorang menerapkan gaya hidup sehat secara ekstrim. Pengidap kondisi ini akan menghindari asupan garam, gula, lemak trans, produk hewani, produk rekayasa genetika, produk anorganik, dan jenis makanan lain yang dianggap tidak sehat. Kondisi ini dianggap sebagai hal berbahaya karena bisa membuatmu terobsesi sehingga tidak menikmati hidup.

Seseorang yang memiliki orthorexia awalnya memulai kebiasaan makan sehat dengan tujuan untuk menjaga kesehatan, namun, lama kelamaan tujuan ini berubah menjadi sebuah obsesi karena terlalu fokus memikirkan apa yang harus dimakan dan kandungan di dalamnya.

Tanda kebiasaan makan sehat sudah menjadi obsesi

Credit: Hello Sehat

Berikut ini kondisi yang dicurgai sudah mengarah pada kondisi orthorexia:

  • Merasa bersalah ketika harus makan makanan yang dianggap kurang atau tidak sehat.
  • Terlalu pilih- pilih makanan yang diyakini dapat meningkatkan kesehatan secara optimal.
  • Muncul rasa cemas, marah, dan kecewa yang belerbihan ketika melanggar aturan diet yang dibuat sendiri.
  • Penurunan berat badan drastis, disertai dengan gejala fisik lain seperti mudah lelah, tubuh lemas, dan kekurangan gizi.
  • Menghindari jenis makanan tertentu tanpa saran medis yang jelas.
  • Lebih memilih mengonsumsi suplemen dan obat- obatan herbal dibandingkan dengan makanan.
  • Terlalu khawatir tanpa alasan jelas terhadap cara penyajian makanan, khususnya cara membersihkan makanan.

Apa yang dijalani oleh pengidap kondisi ini tidaklah membuatnya lebih sehat. Obsesi ini justru akan menyebabkan stress dan kecemasan berlebih terhadap pola makan serta berat badannya. Selain itu, hal ini akan menyebabkan kekurangan gizi yang berdampak negatif pada kesehatan.

Bahaya yang muncul akibat terlalu obsesi makan makanan sehat

Credit: Kompasiana
  • Dampak fisik. Berupa kekurangan gizi, anemia, dan detak jantung melambat. Hal ini dapat menyebabkan gangguan pencernaan, ketidakseimbangan elektrolit dan hormonal, asidosis metabolic, dan gangguan kesehatan tulang.
  • Dampak psikologis. Pengidap orthorexia rentan mengalami frustasi ketika kebiasaan makan sehatnya terganggu. Perasaan negatif juga dapat muncul berupa perasaan bersalah dan membenci diri sendiri. Bahkan, pengidap orthorexia bisa menghabiskan waktu untuk meneliti makanan yang dikonsumsi agar terjamin kebersihannya. Dan hal ini bisa berdampak negative pada kemampuan mengingat pada saat beraktivitas.
  • Dampak sosial. Pola makan yang diterapkan pengidap orthorexia membuatnya kesulitan untuk makan bersama dengan teman dan keluarga. Keyakinannya juga terkadang mengganggu hubungan sosialnya, karena ia menanggap apa yang diyakininya paling benar.

 

Featured Image - Hello Sehat