Semua orangtua pasti akan mengalami fase di mana sang buah hati akan beranjak dewasa. Perlahan-lahan, anak yang tadinya dianggap sebagai anak kecil, ia pun bakal berubah menjadi remaja. Di masa peralihan inilah yang biasanya terasa cukup berat bagi orangtua.

Pasalnya, di fase tersebut anak sedang labil-labilnya. Dalam menghadapi situasi tersebut, tidak jarang orangtua yang justru berubah menjadi strict parents. Ini merupakan membentuk perilaku anak dan menjadikannya orang hebat.

Meski dianggap lebih bisa mengontrol perilaku Si Kecil, namun pola asuh strict parents malah dapat menyebabkan beragam dampak buruk, terutama yang berkaitan dengan kondisi kesehatan mental. Apa saja dampak tersebut?

Berikut ini ulasannya.

 

 

Anak Memiliki Hasrat Untuk Membangkang

Credit Image - suara.com

Dampak buruk yang pertama kalau menjadi strict parents ketika anak memasuki masa remaja adalah, semakin ketat pola asuh kamu, maka semakin besar hasratnya untuk membangkang. Memang tidak semua anak akan merespon seperti ini, akan tetapi rata-rata anak remaja akan bertindak seperti demikian.

Karena ketika remaja anak sedang sangat labil, memiliki kemauan besar untuk mengeksplor dunia, dan juga emosionalnya yang sangat tak menentu. Jadi kalau ditangani dengan cara strict sama saja membangkitkan jiwa pemberontak di dalam dirinya.

 

Membuatnya Menjadi Orang yang Tertutup

Kalau pun tidak membangkang, anak yang menghadapi strict parents juga bakal merasa tidak sebebas anak lainnya. Kemudian, ia pun akan berubah menjadi seseorang yang tertutup, bahkan sampai menjaga jarak dengan orangtuanya.

Pada masa-masa remaja, anak memiliki keinginan besar untuk dimengerti terlebih oleh orangtuanya sendiri. Hal ini sangat bertentangan dengan strict parents yang banyak berisi perintah dan menuntut anak untuk patuh. Jadi, tidak salah kalau kemudian anak pun jadi menjaga jarak karena merasa tidak cocok dengan orangtuanya, kan?

 

Sering Berbohong

Credit Image - berkeluarga.id

Perlu diketahui, tidak semua anak dapat menyesuaikan dirinya dengan metode strict parents, lho. Apalagi, kalau sang buah hati sedang dalam fase beranjak remaja. Jika tidak bisa menerimanya maka dampaknya pun membuat anak jadi sering berbohong pada orangtua.

Remaja adalah masa di mana anak mulai sadar atas hak kebebasannya dalam hidup, sehingga bersikap ketat dan strict padanya bukanlah pilihan yang tepat. Bisa-bisa anak malah tumbuh ke arah yang salah sehingga membentuknya menjadi pembohong ulung demi mendapatkan kebebasan hidup ketika remaja.

 

Merasa Terkekang – Tidak Punya Kebebasan

Orangtua yang menerapkan pola asuh strict parents akan membuat anak merasa tidak bebas dalam hidupnya. Lama kelamaan, anak pun akan merasa terkekang – dan seakan tidak punya hak untuk melakukan sesuatu yang ia inginkan.

Memang benar bahwa orangtua pasti menginginkan yang terbaik untuk anaknya, akan tetapi kalau terlalu ketat justru jadinya malah mengekang. Hal tersebut tidak baik karena bisa membuat mental anak tertekan atau bahkan stres. Tentu saja, ini tidak baik buat kesehatan mental anak, kan?

 

Berpotensi Memicu Konflik Antar Anak dan Orangtua

Credit Image - alodokter.com

Menggunakan metode strict parents pada anak remaja bisa dibilang merupakan hal yang sangat salah, karena hal itu sebenarnya berpotensi besar memicu terjadinya konflik antara orangtua dan anak. Hubungan di antara keduanya jadi banyak diisi dengan pertengkaran, saling beda paham, hingga muncul perasaan benci jika keadaannya terlalu fatal.

Sebab di satu sisi orangtua ingin anaknya patuh, akan tetapi di sisi lain anak yang berada di usia remaja menginginkan bahwa dirinya dimengerti. Memaksanya, memberikan perintah, bahkan bersikap ketat padanya sangatlah berlawanan dengan apa yang anak remaja inginkan.

Menerapkan gaya asuh strict parents hanya dapat memberikan dampak buruk terhadap kesehatan mental Si Kecilmoms. Kalau mental sudah terganggu, maka kondisi kesehatan fisik pun bisa ikut terganggu.

Untuk menjaga kesehatan sekaligus tumbuh kembang anak, kamu perlu memenuhi kebutuhan nutrisinya. Berikan buah dan sayuran untuk mencukupi nutrisi, termasuk vitamin.

Sebagai pelengkap, kamu juga dapat berikan multivitamin dengan kandungan lengkap untuk si kecil. Kamu direkomendasikan untuk memberikan Enervon-C Plus Sirup yang mengandung Vitamin A, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, dan Vitamin B12), Vitamin C, dan Vitamin D.

Sejumlah kandungan vitamin tersebut berperan penting untuk mendukung perkembangan kecerdasan anak, lho. Selain itu, Enervon-C Plus Sirup juga dapat bantu optimalkan tumbuh kembang Si Kecil, membuat anak tetap aktif di masa pertumbuhannya, meningkatkan nafsu makan, membantu pembentukan tulang dan gigi, serta bantu pelihara daya tahan tubuhnya biar tidak mudah sakit.

 

Wah, gimana, nih? Sekarang kamu sudah tahu ya beragam dampak buruk yang bisa ditimbulkan dari menjadi strict parents. Sebisa mungkin hindari pola asuh yang satu ini, ya!

 

 

Featured Image – starglammagz.com