Anak cerdas merupakan salah satu hal yang dapat membanggakan bagi orangtua. Anak cerdas tidak hanya pintar atau mengetahui jawaban dari pertanyaan yang diajukan padanya, namun juga seorang yang mampu memahami suatu subjek atau permasalahan secara mendalam.

Menjadikan anak cerdas bisa jadi tantangan tersendiri bagi orangtua, keluarga, dan tenaga pengajar. Sebagai orangtua, kamu bisa mendukung si kecil menjadi anak cerdas dengan langkah- langkah berikut ini:

1. Memenuhi nutrisi seimbang

Credit: Ibudanmama.com

Makanan sehat seperti telur, yoghurt, biji- bijian utuh, kacang- kacangan, oat, ikan, buah dan sayuran, akan membawa pengaruh baik bagi kemampuan fokus dan kognitif anak. Sarapan merupakan salah satu waktu makan anak yang paling penting di masa perkembangannya. Anak yang mengonsumsi makanan sehat saat sarapan setiap hari, mampu memusatkan perhatian dan mengingat lebih baik dibanding anak yang tidak sarapan.

2. Membaca sejak dini

Credit: Ulyadays.com

Aktivitas ini banyak membantu anak belajar pada masa perkembangan. Anak yang rajin membaca di rumah pada usia prasekolah memiliki kemampuan membaca lebih baik ketika masuk sekolah. Membacakan buku cerita pada anak juga terbukti dapat merangsang tumbuh kembang otak anak, sehingga kemampuan kognitif dan bahasanya jadi lebih baik.

3. Mengenali gaya belajar

Credit: Tribunnews

Setiap anak memiliki cara belajar yang berbeda. Mengenali hal ini dapat membantu orangtua untuk membimbing anak dalam belajar memahami dan memproses informasi dengan lebih baik.

Secara umum ada tiga kategori gaya belajar, yaitu auditorik, visual, dan fisik. Untuk anak dengan gaya belajar auditorik, akan lebih cepat belajar melalui indera pendengaran. Sedangkan, gaya belajar visual akan menyerap informasi lebih baik melalui indera penglihatan. Dan gaya belajar fisik perlu menyentuh dan memperagakan untuk bisa belajar dan mengerti konsep- konsep baru.

4. Mengasah kecerdasan emosional

Credit: Medcom.id

Kecerdasan emosional (EQ) tidak kalah penting dari IQ. Kecerdasan emosional akan membantu perkembangan kemampuan kognitif dan sosial pada anak. Bantu anak batita (dibawah 3 tahun) untuk mengenali emosinya. Misalnya, ketika anak bertabrakan dengan anak lain saat bermain, maka orangtua bisa mengatakan hal itu sebagai ketidaksengajaan. Mengajarkan hal ini akan membantu anak merespons secara tepat dan menghindari rasa kesal berlebihan.

5. Memberi kesempatan bermain kreatif

Credit: Lifestyle Okezone

Untuk mengembangkan kreativitas secara alami, orangtua dapat memberi ruang yang dapat merangsang imajinasi anak. Kamu bisa menyediakan kotak kosong, krayon, atau mainan balok susun.

Yang tidak kalah penting untuk perkembangan otak agar anak cerdas adalah memiliki hubungan yang penuh kasih sayang dengan orangtua dan orang di sekelilingnya. Berinteraksi dan berkomunikasi dengan anak sangatlah penting. Kamu bisa melakukan hal ini sembari bermain bersama atau sekedar berbincang- bincang.

 

Featured Image - Unsplash.com/@ashtonbingham