Kenapa anak susah makan? Pertanyaan tersebut mungkin kerap dilontarkan oleh para orangtua, mungkin termasuk moms yang tengah membaca artikel ini. Menghadapi anak yang mogok makan memang diperlukan kesabaran – dan pastinya strategi tersendiri.

Untuk itu, penting bagimu mengetahui penyebab anak susah makan serta beragam cara guna mengatasi masalah yang satu ini. Dengan demikian, kebutuhan nutrisi Si Kecil tetap terjaga dan terpenuhi dengan baik.

Anak-anak biasanya akan lebih susah makan ketika usianya mengajak 1 tahun. Namun, ada pula yang baru susah makan di usia 2 sampai 5 tahun, moms. Tapi, kenapa anak susah makan di masa tersebut? Dan apa saja penyebab yang sering dialami?

Yuk, simak informasi lengkapnya di bawah ini!

 

 

Menolak Makan

Credit Image - alodokter.com

Bagi anak, makan adalah keterampilan yang baru dikuasainya. Memilih makanan apa yang ingin ia masukkan ke mulut menjadi hal yang sangat penting.

Tidak heran bila sebagian anak bisa melahap habis makanan yang disediakan oleh orang tua pada hari pertama, tapi menolak pada keesokan harinya. Ketika pikiran atau minatnya berubah, selera makannya pun bisa ikut berubah.

Dalam menghadapinya, moms bisa lebih bersabar dan jangan memaksa Si Kecil untuk makan. Daripada pusing memikirkan asupan kalori atau nutrisi yang tidak diperoleh anak, kamu bisa mencoba untuk menghitung kebutuhan dan asupan nutrisinya selama 1 minggu terakhir.

 

Hanya Memilih Jenis Makanan Tertentu

Untuk balita, mengonsumsi makanan padat adalah hal atau kemampuan yang baru bisa ia lakukan. Oleh karena itu, diperlukan waktu agar anak terbiasa dengan ragam warna, rasa, dan tekstur makanan.

Saat ini, anak juga bisa belajar untuk makan secara mandiri, termasuk makanan apa saja yang masuk ke dalam mulutnya. Cobalah perkenalkan berbagai jenis makanan secara perlahan kepada Si Kecil yang susah makan. Setelah disajikan beberapa kali, anak mungkin akan mulai tertarik untuk memakannya.

Atau, moms juga bisa mengenalkan jenis makanan baru yang disajikan bersamaan dengan makanan favoritnya. Selain itu, hindari waktu makan yang berdekatan dengan waktu tidur, karena rasa lelah juga dapat memengaruhi minat Si Kecil mencoba makanan baru.

 

Lebih Tertarik pada Makanan Cepat Saji

Credit Image - lifestyle.kompas.com

Kenapa anak susah makan? Mungkin poin ini penyebab yang tengah dialami anak. Ya, banyak anak yang hanya tertarik pada makanan cepat saji saja, lho.

Makanan siap saji umumnya banyak mengandung garam, gula, dan lemak atau kolesterol dan rendah akan nutrisi penting, seperti protein, vitamin, dan mineral. Jika dikonsumsi berlebihan, makanan tidak sehat ini bisa membuat anak lebih berisiko mengalami diabetes, kegemukan, dan tekanan darah tinggi.

Beberapa contoh makanan cepat saji yang biasanya disukai anak adalah es krim, kentang goreng, pizza, dan minuman bersoda. Untuk mengatasinya, hindari menyimpan makanan cepat saji di rumah atau membiasakan untuk memesan dan mengonsumsi makanan cepat saji. Hal ini karena anak-anak biasanya akan meniru perilaku orang tuanya, termasuk dalam urusan makanan.

Lebih baik, kamu siapkan beragam makanan sehat di setiap kesempatan, sehingga anak pun terbiasa mengonsumsi asupan yang sehat, moms.

 

Tak Mau Makan Usai Kemarin Terlalu Banyak Makan

Hal ini sangat umum dialami oleh anak usia 12 bulan hingga 3 tahun. Ada kalanya selera makan anak tampak besar, kemudian terjadi sebaliknya di keesokan hari. Hal ini sangat wajar terjadi. Nah, moms tak perlu memaksa anak, ya.

Tentukan batas waktu kepada Si Kecil untuk mengonsumsi makanan yang telah disediakan. Selanjutnya, minta ia untuk makan tidak melebihi dari batas waktu yang telah ditentukan. Selain itu, batasi konsumsi jus buah kemasan dan susu. Terlalu banyak mengonsumsinya membuat Si Kecil mudah kenyang, sehingga ia tidak mau makan.

 

Makan Satu Jenis Saja

Credit Image - mommiesdaily.com

Bukan hal aneh jika tiba-tiba anak susah makan selama berhari-hari atau hanya mau makan satu jenis makanan saja. Salah satu alasannya adalah anak tidak tertarik dengan makanan baru yang rasanya belum ia kenali.

Moms, sebaiknya tetap tenang dan tetap tawarkan pilihan makanan lain, tetapi jangan memaksa atau memarahi Si Kecil, jika ia tidak ingin memakannya.

Untuk anak yang sudah lebih besar, Bunda dapat mengatur strategi dengan mengajaknya ke supermarket. Mintalah Si Kecil untuk memilih dua jenis buah dan sayuran serta satu jenis camilan. Setiba di rumah, ajaklah ia menyiapkan makanan sebelum mengonsumsinya.

 

Enggan Mengonsumsi Makanan Favorit

Kenapa anak susah makan? Padahal yang disajikan adalah makanan favoritnya. Moms mungkin bingung ketika anak menolak jenis makanan yang biasanya lahap ia santap – atau tak lagi mau minum susu yang sering dikonsumsi setiap harinya.

Jangan panik, karena hal ini bisa saja bersifat sementara, lho. Jika anak enggan makan hari ini, bukan berarti ia bakal tidak suka selamanya. Tetap tawarkan makanan yang ditolak Si Kecil pada hari berikutnya, moms.

Anak yang susah makan kerap kali punya kaitan erat dengan kekurangan gizi dan nutrisi. Guna menghindari permasalahan kurang nutrisi, pastikan moms sudah memberikan asupan vitamin tambahan, ya.

Moms bisa memberikan multivitamin  Enervon-C Plus Sirup yang mengandung Vitamin A, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, dan Vitamin B12), Vitamin C, dan Vitamin D.

Sejumlah kandungan vitamin tersebut berperan penting untuk mendukung perkembangan anak, membantu optimalkan tumbuh kembang Si Kecil, membuatnya tetap aktif di masa pertumbuhan, meningkatkan napsu makan, membantu pembentukan tulang dan gigi, serta bantu pelihara daya tahan tubuhnya biar tidak mudah sakit.

 

Pertanyaan mengenai kenapa anak susah makan? Pasti sudah sering terdengar dari orangtua. Memang, menghadapi buah hati susah makan memang gampang-gampang susah, moms. Sebagai orangtua, pastikan kamu lebih bersabar – dan terus kreatif dalam mengubah kebiasaan anak yang susah makan, ya!

 

 

Featured Image – honestdocs.id