Apakah kamu sering mendengat kata inner child? Ya, inner child adalah jiwa seseorang ketika masa kanak-kanak yang dipengaruhi oleh beragam hal di masa lalu. Misalnya, seorang anak perempuan yang dekat dengan ayahnya di masa kecil, maka ada kemungkinan kepribadian sang ayah ikut memengaruhinya dalam memilih pasangan – atau mungkin berpengaruh terhadap pola asuh.

Jika kamu mengalami hal-hal yang menyenangkan dalam hidup, maka inner child akan berkembang baik dan memberi energi positif bagi jiwa dan perilakunya. Lantas, bagaimana kalau tidak? Ada kemungkinan inner child akan stuck di usia ketika kamu mengalami pengalaman yang menimbulkan luka pada jiwa.

Sayangnya, tanpa disadari para orangtua masih sering membawa dampak inner child negatif dalam urusan mengasuh anak. Untuk menghindari sang buah hati mengalami dampak buruk dari pola asuh yang dipengaruhi inner child – kamu perlu melakukan sejumlah cara untuk mengelola inner child tersebut.

Bagaimana cara mengelolanya? Yuk, simak informasi lengkapnya di bawah ini!

 

 

Mulai Berdamai dengan Diri Sendiri

Credit Image - liputan6.com

Salah satu cara paling penting untuk mengelola inner child yang sangat membekas adalah dengan berdamai pada diri sendiri terlebih dahulu. Terutama jika memiliki inner child yang memiliki dampak negatif. Sebisa mungkin, mulai sekarang kamu harus belajar menerima jika dahulu pernah disakiti dan dikasari secara verbal maupun fisik.

Tentu saja hal ini sangat tidak mudah dilalui, apalagi untuk mengingat memori yang kurang menyenangkan rasanya sungguh tidak enak. Rasa sedih, kecewa, marah, takut, kesepian, semua terasa menyesakkan dada.

Tapi cobalah mengenali rasa itu lagi, terima bahwa kita memang pernah merasakannya. Menyangkalnya berarti sama dengan menyangkal keberadaan inner child dalam diri.

Cobalah untuk membentuk mindset dalam diri bahwa masa kecil kamu dahulu sangatlah bahagia dan penuh dengan kasih sayang. Mulailah memaafkan kesalahan yang pernah di perbuat oleh orangtua atau lingkungan ketika kamu masih kanak-kanak.

Cara ini bisa menjadi self healing agar kamu bisa lebih mudah menerima dan mengenali keberadaan inner child, sehingga dapat membuat rasa emosi lebih mudah di kelola. Terutama ketika mengasuh anak dan ia melakukan kesalahan yang sama seperti yang pernah dilakukan dahulu, kemungkinan kamu untuk meluapkan emosi pada sang buah hati dapat berkurang.

 

Mencoba Memaafkan dan Let It Go

Memaafkan merupakan hal yang terlihat mudah, namun sulit dilakukan jika kamu belum bisa berdamai pada diri sendiri atas kejadian yang menyakitkan pada masa lalu. Tapi pada akhirnya emosi, ego dan amarah yang membara hanya akan membakar diri kita sendiri.

Cobalah untuk memaafkan kesalahan orang tua kita di masa lalu. Kesalahan yang mereka lakukan bukan berarti bahwa mereka tak sayang, lho. Namun, mengertilah mungkin saja saat itu terlalu banyak tuntutan hidup yang harus mereka jalankan tanpa mengerti cara mengasuh anak yang baik dan benar. Tentunya tanpa harus menyakiti hati sang anak.

Fokuslah untuk ikhlas dan bersyukur atas apa yang sudah kita dapatkan di masa sekarang. Ketimbang harus melampiaskan inner child yang negatif kepada Si Kecil. Setelah berhasil berdamai pada diri sendiri dan memaafkan, secara otomatis hati akan terasa lebih lega.

 

Berikan Perhatian Penuh pada Anak

Credit Image - berkeluarga.id

Ketika kamu mencurahkan seluruh perhatian dan kasih sayang yang tulus kepada anak ternyata bisa menjadi salah satu self healing untuk mengelola inner child, lho. Ya, sayangnya tak banyak orang tua yang sadar akan hal ini.

Memberikan perhatian, cinta kasih yang tulus serta mendengarkan imajinasi mereka ternyata dapat membantu orangtua menghidupkan kembali semangat masa kecilnya. Bermainlah dengannya, kagumi imajinasinya kemudian ikuti proses berpikirnya.

Kegiatan mengasuh anak seperti melukis bersama, bermain rumah-rumahan dan berdansa bisa membangkitkan inner child yang amat manis. Hal ini pun akan membuatmu mengerti betapa indahnya proses tersebut bagi setiap anak.

 

Lindungi dan Rangkul Inner Child

Setelah menerima inner child yang dimiliki, saatnya untuk melindunginya. Ingatlah, ini harus dilindungi bukan malah dihindari. Karena, inner child biasanya menyisakan kesan mendalam, serta trauma yang tidak akan pernah bisa di ‘usir’ dari kehidupan kamu, maka hal tersebut perlu dilindungi.

Untuk melindunginnya, kamu perlu mengurangi intensitas berada dalam lingkungan yang mengandung ‘toxic situation’. Misalnya saja, mengurangi intensitas bertemu dengan orang yang sering melakukan bully dan menghina sampai membuat cemas. Tapi, ingatlah, dikurangi bukan dihindari, ya.

 

Ceritakan Masalah pada Orang Terdekat

Credit Image - yoursay.suara.com

Bercerita tentang keluh kesah kamu kepada orang terdekat, termasuk pasangan ternyata bisa membuat beban pikiran masa lalu sedikit berkurang. Dengan bercerita, bisa meningkatkan rasa percaya diri dan mendapatkan dukungan yang dapat memberikan spirit baru pada dirimu.

Namun, tidak berarti semua hal boleh kamu eritakan ke semua orang ya. Sebaiknya, pilihlah orang terdekat yang sekiranya mampu memberikan masukan maupun solusi atas masalah yang sedang kamu alami.

Terutama pada orang yang mungkin juga pernah mengalami hal yang sama seperti yang kamu rasakan. Kalau belum berhasil, konsultasikan masalah ini pada orang yang lebih berkompeten misalnya seperti psikolog.

Menyelesaikan urusan dengan inner child memang penting, karena hal ini juga bisa memengaruhi kondisi kesehatan mental. Jika mental terjaga, maka kesehatan fisik pun turut terjaga dengan baik, ya.

Untuk kesehatan fisik, kamu bisa mengoptimalkannya dengan rutin mengonsumsi multivitamin lengkap, seperti Enervon-C dan Enervon Active.

Kamu dapat mengonsumsi Enervon-C yang mengandung Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat yang dapat menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah sakit.

Konsumsi Enervon-C Effervescent yang mengandung Vitamin C lebih tinggi, yaitu 1000 mg – yang satu ini dapat berikan perlindungan ekstra, serta dapat memberikan rasa segar sepanjang hari, lho.

Dan, untuk kamu yang punya lambung sensitif, sangat direkomendasikan mengonsumsi Enervon Active yang mengandung non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc – untuk bantu menjaga stamina agar tak mudah lelah, sekaligus optimalkan sistem kekebalan tubuh.

Pastinya, kandungan vitamin C dan vitamin B kompleks di dalamnya dapat membantu menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan. Selain itu, kandungan vitamin B kompleks pada  membantu mengoptimalkan proses metabolisme, sehingga tubuh dapat memperoleh sumber energi yang lebih tahan lama. Hal ini tentu dapat membuat kamu semakin produktif.

Dan untuk anak-anak, moms bisa berikan Enervon-C Plus Sirup yang mengandung Vitamin A, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, dan Vitamin B12), Vitamin C, dan Vitamin D – yang penting untuk dukung perkembangan kecerdasan anak.

Tak hanya itu, Enervon-C Plus Sirup pun dapat bantu optimalkan tumbuh kembang si kecil, membuat anak tetap aktif di masa pertumbuhannya, meningkatkan nafsu makan, membantu pembentukan tulang dan gigi, serta bantu pelihara daya tahan tubuhnya biar tidak mudah sakit.

 

Jadi, itulah beragam cara mengelola inner child, sehingga pola asuh terhadap anak tak mudah terpengaruhi. Jika kamu sedang mengalami kondisi tersebut, yuk, coba terapkan 5 tips di atas, ya!

 

 

Featured Image – anxietyhypnotherapist.org