Tahukah kamu bahwa ada sejumlah asupan makanan yang penting dihindari, karena dapat menyebabkan peradangan? Ya, sejatinya, peradangan atau infalamasi merupakan suatu reaksi alami yang dilakukan tubuh untuk melindungi diri dari cedera atau serangan benda asing.

Nah, jika penyebab peradangan tersebut terus dilakukan, misalnya mengonsumsi makanan tertentu, maka akan memicu perkembangan penyakit kronis, seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit berbahaya lainnya.

Berkaitan dengan makanan penyebab peradangan, lantas, apa saja sih yang termasuk dalam jenis makanan tersebut? Berikut ini 5 di antaranya – yuk, sila simak informasinya, ya!

 

 

#1 – Makanan Tinggi Gula

Credit Image - thejakartapost.com

Sekarang ini, makanan tinggi gula sangat populer di kalangan masyarakat. Betapa tidak, tampilannya yang menggiurkan dan rasanya yang menggoyang lidah membuat makanan ini cukup banyak digemari. Namun, di balik kelezatan rasanya, ada bahaya yang mengintai kesehatan jika makanan ini dikonsumsi secara berlebihan.

Di dalam tubuh, asupan gula yang berlebihan akan diubah menjadi cadangan lemak. Dalam jangka panjang, peningkatan cadangan lemak dapat memicu peradangan yang nantinya dapat menyebabkan resistansi insulin, yakni tahap awal perkembangan diabetes mellitus. Hal ini dijelaskan melalui studi yang terbit dalam jurnal Frontiers in Physiology pada 2020.

 

#2 – Olahan Daging yang Diproses

Selanjutnya, olahan daging yang melalui banyak proses pengolahan juga mesti dibatasi, karena dapat menyebabkan peradangan.

Produk olahan daging yang diproses atau disebut juga processed meat seperti bacon dan sosis umumnya mengandung tinggi natrium, lemak jenuh, dan nitrat sintetis. Inilah alasan mengapa processed meat memiliki rasa yang lezat. Sayangnya, beberapa studi melaporkan adanya keterkaitan antara konsumsi olahan daging secara rutin dengan inflamasi.

Sebuah studi dalam Journal of American College of Nutrition menemukan bahwa olahan daging dapat meningkatkan sitokin proinflamasi, atau senyawa yang memicu peradangan tubuh. Lebih lanjut, kehadiran senyawa ini dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker pada individu.

 

#3 – Processed Food

Credit Image - pcrm.org

Selain olahan daging, makanan yang diproses atau processed food juga diketahui berdampak buruk bagi tubuh jika dikonsumsi secara rutin. Makanan ini umumnya meliputi makanan kemasan yang banyak disantap sebagai camilan. Rasanya yang lezat berasal dari berbagai bahan tambahan pangan, seperti gula, garam, pewarna, dan pengawet.

Sayangnya, menurut keterangan The University of Chicago Medicineprocessed food dapat mengganggu rasio bakteri baik di usus dan perubahan ini dapat memicu peradangan kronis di dalam tubuh. Dalam jangka panjang, peradangan dapat merusak jaringan tubuh yang sehat serta berpotensi menyebabkan penyakit degeneratif, seperti diabetes mellitus.

 

#4 – Karbohidrat Olahan

Sebagai sumber energi utama, kamu memang dianjurkan untuk memasukkan makanan sumber karbohidrat dalam pola makan sehari-hari. Namun, ada beberapa jenis makanan yang sebaiknya dihindari karena mengandung karbohidrat olahan. Makanan tersebut meliputi pasta, sereal, waffle, kue, dan biskuit.

Karbohidrat olahan dapat memicu peradangan pada usus yang berpotensi berkembang menjadi kanker usus besar. Selain itu, makanan yang mengandung tinggi karbohidrat olahan biasanya memiliki indeks glikemiks yang cukup tinggi.

Sebuah studi dalam American Journal of Clinical Nutrition pada 2010 melaporkan bahwa lansia yang banyak mengonsumsi makanan jenis ini memiliki risiko meninggal hingga nyaris tiga kali lipat akibat penyakit paru obstruktif kronis yang disebabkan karena inflamasi.

 

#5 – Makanan Tinggi Lemak Trans

Credit Image - verywellhealth.com

Lemak trans bisa dikatakan sebagai jenis lemak yang paling tidak menyehatkan. Lemak ini terbentuk melalui proses hidrogenasi, yakni pengubahan minyak menjadi lemak padat. Umumnya, lemak trans banyak dijumpai pada margarin, produk-produk bakery, seperti kue, biskuit, dan pie, serta makanan yang digoreng, seperti ayam dan kentang goreng.

Dilansir Healthline, konsumsi makanan yang mengandung lemak trans berkaitan dengan peningkatan kadar C-Reactive Protein atau CRP di dalam darah. Senyawa ini termasuk ke dalam sitokin proinflamasi yang dapat memicu peradangan tubuh.

 

#6 – Hindari Penyakit Berbahaya, Jaga Kesehatan Dengan Cara Ini!

Selain menghindari deretan makanan di atas, menjaga kesehatan tubuh juga dapat dilakukan dengan kebiasaan sehat lainnya, seperti memiliki rutin berolahraga, hingga istirahat yang cukup.

Kemudian, yang tidak boleh dilupakan, kamu juga disarankan rutin mengonsumsi multivitamin yang mengandung vitamin C dan vitamin B kompleks, seperti Enervon-C atau Enervon Active, lho!

Kamu dapat mengonsumsi multivitamin Enervon-C yang mengandung Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat yang dapat menjaga daya tahan tubuh agar tak mudah sakit.

Minum Enervon-C secara rutin, baik dalam Enervon-C Effervescent – yang satu ini punya kandungan Vitamin C lebih tinggi, yaitu 1000 mg, lho. Keduanya sama baiknya untuk kesehatan tubuh, kok.

Dan, bagi kamu yang punya masalah lambung sensitif, direkomendasikan minum Enervon Active – yang mengandung non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc untuk menjaga stamina tubuh agar tak mudah lelah, sekaligus optimalkan imunitas.

Selain itu, kedua multivitamin tersebut dapat mengoptimalkan proses metabolisme tubuh. Ini berkaitan dengan kandungan vitamin B kompleks yang dapat mengubah makanan jadi energi untuk beraktivitas agar tetap segar seharian.

 

Nah, itulah deretan makanan yang dapat menyebabkan peradangan. Mulai sekarang, yuk, batasi konsumsi asupan di atas, ya!

 

 

Featured Image – aktualkalsel.com

Source – idntimes.com