Anak yang sering jatuh sakit, bisa mengganggu proses tumbuh kembangnya. Itulah sebabnya, penting untuk memperhatikan imunitas anak yang dapat membantu menjaga kondisi kesehatannya.

Sistem imunitas merupakan pertahanan tubuh menghadapi kuman- kuman berbahaya. Sistem imun sendiri merupakan kerjasama dari rangkaian sel, jaringan, protein, dan organ tubuh. gangguan fungsi pada sistem imun dapat menyebabkan kondisi khusus yang mengganggu kesehatan anak, yaitu:

Credit: hellosehat.com
  • Reaksi alergi yaitu reaksi berlebihan dari sistem imunitas terhadap faktor yang dianggap asing dan berbahaya. Reaksi alergi akibat gangguan sistem imun bisa memicu terjadinya asma, eksim, dan alergi terhadap berbagai macam seperti obat, makanan dan lingkungan.
  • Gangguan autoimun. Kondisi dimana sistem imun menyerang organ dan jaringan tubuh yang sehat karena dianggap benda asing. Kondisi ini terjadi pada penyakit lupus, serta radang sendi.
  • Gangguan imunodefisiensi. Kondisi dimana sebagain dari sistem imunitas menghilang atau tidak berfungsi, atau disebut juga kekurangan kekebalan tubuh.
  • Kanker sistem imunitas. Dua jenis kanker yang berkaitan dengan sistem imunitas adalah kanker sel darah putih atau leukimia yang sering terjadi pada anak- anak dan limfoma yaitu kanker yang muncul dalam sistem limfatik.

Proses pembentukan

Credit: alodokter.com

Sistem imun anak dibentuk sejak awal kehidupan, yaitu dalam masa kandungan. Sistem imunitas ini akan terus berkembang seiring dengan pertambahan usia. Itu sebabnya bayi dan anak- anak tampak lebih sering terkena infeksi atau sakit, jika dibanding orang dewasa.

Hal ini disebabkan karena sistem imun anak masih belajar mengenali dan melindungi tubuh dari kuman yang masuk. Sedangkan pada orang dewasa, sistem imunitas tubuhnya sudah langsung mengenali jenis kuman dan segera menyerangnya begitu kuman masuk ke dalam tubuh.

Saat menyusui, bayi mendapat antibody dan faktor pelindung kuman lain dari tubuh ibunya. Kedua hal ini akan memperkuat sistem imunitas pada anak. Dan ini akan membantu memerangi infeksi dan berbagai penyakit seperti diare, infeksi telinga dan pernapasan, meningitis, asma, alergi, diabetes, serta sindrom kematian bayi mendadak.

Secara umum, rendahnya sistem imun dapat menyebabkan terganggunya proses tumbuh kembang anak. Gangguan fungsi imunitas juga dapat memicu timbulnya sensitivitas terhadap debu, cuaca, makanan, dan obat- obatan tertentu.

Asupan nutrisi pendukung

Credit: timesindonesia.co.id

Sistem imun anak bergantung pada apa yang masuk ke dalam tubuh sehingga penting untuk menjaga asupan nutrisi yang dapat mendukung sistem imun tersebut. Sebuah studi menyebutkan bahwa kondisi malnutrisi memungkinkan anak lebih rentan terkena infeksi.

Beberapa asupan nutrisi yang penting untuk sistem imun anak yaitu vitamin A yang membantu menghindari infeksi dan menjaga jaringan mukosa. Selain itu, vitamin C yang mampu meningkatkan sistem imun tubuh, dan vitamin D yang berfungsi sebagai antimikroba pada tuberkolosis.

Berikan anak berbagai jenis buah dan sayuran, kacang- kacang, serta daging tanpa lemak untuk mendukung sistem imunnya. Selain itu, berikan ASI pada awal kehidupan anak untuk melindungi ia dari kuman dan berbagai infeksi yang menyerang.

Dan jangan lupa berikan anak Enervon Plus dalam bentuk sirup, yang mengandung berbagai vitamin essensial untuk menjaga sistem imun anak di masa perkembangannya.

 

Featured Image - todaysparent.com