Saat ini, autism spectrum disorder atau disebut juga sebagai autisme adalah salah satu gangguan perkembangan pada anak yang sering ditemui. Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh WHO, satu dari 59 anak di dunia lahir dengan spektrum autisme.

Autisme adalah gangguan perkembangan yang terjadi ketika masa pertumbuhan awal Si Kecil, moms. Gangguan tersebut dapat ditandai dengan adanya kesulitan komunikasi, interaksi sosial, perilaku maupun aktivitas yang tidak biasa.

Nah, anak autisme pun biasanya memiliki bakat tersembunyi, bahkan banyak yang jenius dan memiliki otak kreatif luar biasa, lho. Tapi, untuk membuka potensi tersebut, anak autisme tentu membutuhkan bantuan, terutama dari orangtua, moms.

Berikut ini tips mengasuh dan mendidik anak dengan autisme.

 

 

Buat dan Taati Jadwal Sehari-Hari

Credit Image - scmedia.id

Salah satu cara terbaik untuk mendidik semua anak adalah dengan membuat rutinitas yang jelas, dalam bentuk jadwal kegiatan sehari-hari yang punya aturan sendiri dan wajib ditaati seluruh penghuni rumah.

Nah, khusus untuk anak dengan autisme, rutinitas harian ini ternyata sangat penting untuk membuat mereka merasa aman. Anak autis dapat bereaksi negatif terhadap sesuatu yang tidak biasa mereka lakukan, hal yang mereka tidak mengerti maupun wajah orang yang asing bagi mereka.

Dengan adanya rutinitas harian yang mengatur jadwal kegiatan si anak autis, maka sang anak yang sudah terbiasa dan familiar terhadap aktivitas di tempat yang ia kenal, dengan orang yang juga akrab dengannya, membuat emosi si anak tetap stabil.

Sedari awal, bila moms and dads sudah mengetahui bahwa buah hati kalian terlahir dengan kondisi autisme, maka biasakan mereka untuk memiliki jadwal harian yang selalu ditepati.

Ajak mereka untuk sarapan, makan siang dan makan malam pada waktu yang sama setiap hari, membuat PR, belajar daring, bermain, olahraga ringan dan lakukan aktivitas yang sama juga pada jadwal yang sama setiap harinya supaya mereka terbiasa dengan rutinitas tersebut.

Ajari anak untuk melakukan beberapa tugas kecil, misalnya, menyiapkan pakaian yang akan mereka pakai esok hari, membereskan tempat tidur di pagi hari, memberikan makanan kepada hewan peliharaan, dan tugas-tugas mudah lainnya untuk mengajari mereka tanggung jawab.

 

Beritahu Kondisi Kepada Pihak Sekolah

Karena keterbatasannya sarana dan prasarana yang mendukung di Indonesia, lebih dari 70 persen anak autis di negeri kita masih bersekolah di sekolah biasa.

Sejak awal, jangan ragu untuk memberitahukan kondisi autisme dan spektrum apa yang menjadi kondisi anak kepada pihak sekolah, ya, moms. Memberitahu sekolah sejak awal akan membantu para guru dan tenaga pengajar lain untuk memahami keadaan anak dan emosi anak yang kerap berubah.

Sekolah yang baik tentunya akan bersedia mengerti dan memberikan dukungan sebaik-baiknya kepada orangtua murid dengan kondisi autisme. Termasuk membantu menjaga kemungkinan anak terkena bullying atau perundungan di sekolah.

 

Cari Tahu Bakat dan Kesenangan Anak

Credit Image - klikdokter.com

Anak autis kebanyakan memiliki IQ di atas rata-rata, kejeniusan dan bakat terpendam yang harus moms bantu untuk salurkan. Sejak anak masih kecil, maka  mulailah cari tahu bakat dan kesenangan mereka.

Ajak Si Kecil mendengarkan musik dan bermain instrumen musik, belajar menggambar dan melukis, mengeksplorasi alam dan traveling, memelihara binatang seperti kucing, anjing maupun ikan, ajak anak bercocok tanam di kebun, mencoba berbagai jenis cabang olahraga, membaca buku, menonton film, dan berbagai aktivitas lainnya.

Kemudian, perhatikan kegiatan apa yang paling menarik minat mereka dan membuat mereka happy. Kemudian, teruskan kegiatan tersebut – seiring bertambahnya usia anak, maka ia pun akan semakin fokus pada satu atau dua kegiatan yang paling mereka sukai.

Setelah anak menemukan minat dan bakatnya, moms  tinggal mendampingi seraya mengarahkan anak untuk semakin menggali potensinya.

 

Latih Kesabaran Bersama Anak

Kerap kali, anak autis, seperti layaknya anak-anak lainnya, akan membuat moms and dads mengelus dada karena mereka menguji kesabaran kita sebagai orangtua.

Nah, saat anak tantrum dan membuat moms kesal, coba jangan terbawa emosi, ya. Ingatlah bahwa semua anak memang butuh bimbingan orangtua, apalagi anak dengan kebutuhan khusus seperti anak autis.

Yang bisa dilakukan adalah melatih kesabaran. Sebelum meledak marah dan membentak anak, pejamkan mata, tarik napas dalam-dalam, hitung mundur dari angka sepuluh sampai ke angka nol. Cari tahu apa penyebab anak mengamuk? Rangkul anak, tenangkan dulu sampai episode tantrumnya berhenti. Setelah itu, beri penjelasan pelan-pelan, ajarkan anak melatih kesabaran juga.

Memang, mengajari anak melatih kesabaran tak mudah. Tapi, dengan menunjukkan contoh teladan kesabaran dan kepala dingin, alih-alih emosional dan meledak-ledak, lama kelamaan anak pun akan mengerti dan juga akan mencontoh tindakan kalem dari orangtua.

 

Bangun Jaringan Pendukung yang Baik

Credit Image - pusatterapibermain.com

Tentu saja orangtua adalah paling mengenal anak dan paling tepat untuk melakukan pengasuhan. Akan tetapi, tak ada salahnya untuk membangun jaringan pendukung yang solid di sekeliling moms.

Support System” yang bisa berupa keluarga terdekat – kakek-nenek, paman dan bibi si anak dari kedua belah pihak orangtuanya, tentu akan sangat membantu memberi dukungan bagi orangtua dengan anak autis.

Dalam hal mendukung tumbuh kembang anak dengan autisme, moms bisa mencoba menerapkan sejumlah tips di atas. Biar perkembangan Si Kecil makin maksimal, pastikan moms sudah mencukupi kebutuhan nutrisinya yang juga berpengaruh terhadap sistem kekebalan anak.

Berikan buah dan sayuran untuk mencukupi nutrisi, termasuk vitamin. Sebagai pelengkap, kamu juga dapat berikan multivitamin dengan kandungan lengkap untuk si kecil. Namun, multivitamin apa yang direkomendasikan?

Berikan Enervon-C Plus Sirup yang mengandung Vitamin A, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, dan Vitamin B12), Vitamin C, dan Vitamin D – yang penting untuk dukung perkembangan kecerdasan anak.

Tak hanya itu, Enervon-C Plus Sirup pun dapat bantu optimalkan tumbuh kembang si kecil, membuat anak tetap aktif di masa pertumbuhannya, meningkatkan nafsu makan, membantu pembentukan tulang dan gigi, serta bantu pelihara daya tahan tubuhnya biar tidak mudah sakit.

 

Itulah deretan tips mengasuh dan mendidik anak dengan kondisi autisme yang dapat diterapkan!

 

 

Featured Image – siedoo.com