Hari raya Idul Fitri merupakan momen yang sudah pasti dirayakan setiap tahunnya. Ketika Lebaran, tentu kamu sering dihadapkan oleh beragam jenis santapan khas dengan cita rasa lezat. Sepertinya sulit sekali untuk menolak hidangan saat Lebaran.

Sayangnya, kebanyakan menu Lebaran tinggi akan kalori, lemak, dan banyak pula yang mengandung santan. Sebelum kamu semakin kalap, yuk, ketahui kandungan kalori makanan khas Lebaran yang biasa menghiasi meja makan.

Berikut ulasannya.

 

 

Ketupat

Credit Image - food.detik.com

Ketupat, atau ada yang menyebutnya kupat, rasanya merupakan makanan paling khas dari Lebaran. Ketupat terbuat dari beras yang dibungkus anyaman daun kelapa. Dalam satu buah ketupat berukuran besar (280 gram), kandungan kalorinya bisa mencapai 400-500 kkal.

Kalau kamu makan ketupat saja tiga kali dalam sehari, maka sumber energi yang telah dipenuhi adalah sebesar 65-69 persen dari kebutuhan energi orang dewasa yaitu sebesar 2.150 kkal. Padahal, itu belum termasuk lauk, sayur, dan camilan lainnya.

Perlu diingat, 2.150 kkal itu kebutuhan energi umum orang dewasa. Bila memiliki aktivitas lebih berat dan adanya kondisi khusus, misalnya sedang sakit, pastinya kebutuhannya lebih banyak atau tak sama.

 

Opor Ayam

Opor ayam juga merupakan menu yang sering dihidangkan saat Lebaran. Bisanya opor ayam dijadikan lauk pendamping ketupat maupun lontong.

Dalam penghitungan oleh Nutrisurvey tahun 2007, dalam satu penyajian opor ayam dengan berat daging ayam 50-75 gram, kandungan kalorinya adalah sekitar 210-280 kkal. Sementara itu, kandungan natriumnya bisa mencapai 150 mg – ini untuk orang-orang dengan hipertensi terdapat batasan natrium di bawah 1.200 mg.

Cukup besar, ya? Bayangkan jika kamu makan lebih banyak dari porsi itu ditambah ketupat berukuran besar, belum lagi momen Lebaran biasanya diwarnai berkunjung ke rumah tetangga atau saudara, yang mana ini bisa membuat frekuensi makan bertambah. Jadi, tak heran kalau setelah Lebaran berat badan naik dan/atau mengalami tekanan darah tinggi.

 

Rendang

Credit Image - inews.id

Tentunya kamu tahu, dong, betapa menggugah selera olahan daging sapi yang satu ini? Dilansir Nilaigizi, dalam 100 gram rendang daging sapi mengandung kalori sekitar 193 kkal, dengan lemak kurang lebih 7,9 gram.

Jumlah kalori sebanyak itu mungkin masih normal, tetapi bisa jadi masalah bila dalam satu hari lauk yang kita makan tidak bervariasi. Misalnya makan rendang seharian dengan porsi berlebih, tentunya bisa berdampak pada kelebihan lemak atau natrium yang nantinya bisa membuat kadar kolesterol melonjak, atau tekanan darah bisa naik.

 

Sambal Goreng Kentang

Sambal goreng kentang dan hati juga merupakan salah satu menu Lebaran yang banyak ditemui. Dilansir FatSecret, seporsi sambal goreng kentang dan hati mengandung sekitar 168 kalori, dengan rincian 46 persen lemak, 46 persen karbohidrat, dan 8 persen protein.

Misalnya bila menggunakan hati ayam, terdapat kandungan purin. Dalam 100 gram hati ayam mengandung sekitar 200 mg purin yang berpotensi menyebabkan asam urat. Tidak hanya hati ayam, jenis jeroan lainnya dan seafood juga memiliki kadar purin yang tinggi.

 

Sayur Lodeh

Credit Image - id.pinterest.com

Sayur lodeh merupakan olahan sayur bersantan. Karena santan merupakan sumber lemak, jadi kamu yang punya riwayat kolesterol tinggi, jantung, dan gangguan hati baiknya berhati-hati. Jangan sampai organ tubuh bekerja lebih berat karena asupan lemak berlebihan.

Dilansir Medical News Today, santan memang menawarkan manfaat kesehatan bila dikonsumsi dalam batas wajar. Namun, konsumsinya secara berlebihan bisa menimbulkan masalah.

Santan mengandung kalori dan lemak yang tinggi, sehingga asupannya yang terlalu banyak dan pola makan tinggi karbohidrat dapat menyebabkan berat badan naik. Selain itu, santan juga mengandung karbohidrat yang dapat difermentasi. Ini bisa menyebabkan masalah pencernaan seperti diare atau sembelit pada orang-orang dengan sindrom iritasi usus besar.

Menurut FatSecret, terdapat 162 kalori dalam sayur lodeh – setara satu mangkuk, dengan rincian 50 persen lemak, 34 persen karbohidrat, dan 16 persen protein.

 

Kue Putri Salju

Kue kering bertabur gula halus ini memiliki rasa manis dan gurih, membuat banyak orang menyukainya. Namun, dari tampilannya saja sudah terlihat jelas bahwa makanan ini mengandung tinggi gula. Dilansir FatSecret, terdapat 60 kalori dalam satu porsi kue putri salju (12 gram), dengan rincian 60 persen lemak, 33 persen karbohidrat, dan 8 persen protein.

Pengolahan kue kering biasanya menggunakan gula dan margarin. Maka dari itu, kue kering seperti putri salju identik dengan tingginya kandungan gula dan natrium. Jadi, bagi yang punya riwayat gula darah tinggi atau diabetes, konsumsi kue-kue manis harus dibatasi, atau lebih baik lagi dihindari.

Menurut keterangan dari Kementerian Kesehatan RI, asupan gula ideal adalah 50 gram per hari.

 

Kue Nastar

Credit Image - fimela.com

Nah, sama halnya dengan kue putri salju, kue nastar juga memiliki kandungan gula yang tinggi. Dalam olahannya, selai nanas dalam nastar diolah dengan gula yang cukup banyak. Apakah kamu sudah tahu akan hal ini?

Dilansir Nilaigizi, dalam satu buah (10 gram) nastar mengandung kalori sebesar 40 kkal. Jika mengonsumsi 5 buah, maka jumlahnya sudah melebihi satu porsi nasi 100 gram (180 kkal). Maka dari itu, batasi konsumsi kue-kue Lebaran, ya!

Membatasi asupan menu Lebaran di atas memang penting untuk mempertahankan kesehatan tubuhmu, lho. Biar kesehatan saat Idul Fitri makin maksimal, jangan lupa tetap konsumsi asupan vitamin dan mineral – yang bisa diperoleh dari suplemen multivitamin.

Direkomendasikan minum multivitamin Enervon-C yang mengandung Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat yang dapat menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah sakit.

Konsumsi Enervon-C Effervescent – dengan kandungan Vitamin C lebih tinggi, yaitu 1000 mg.

Untukmu yang memiliki masalah lambung sensitif – direkomendasikan minum Enervon Active yang mengandung non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc untuk menjaga stamina tubuh agar tidak mudah lelah, sekaligus mengoptimalkan imunitas.

Selain dapat menjaga kekebalan, kandungan vitamin B kompleks di dalam multivitamin dari Enervon juga dapat mengoptimalkan proses metabolisme, sehingga energi dapat terbentuk dari makanan yang kamu konsumsi. Manfaat ini penting menjaga tubuh agar tidak gampang lemas.

 

Jadi, jangan sampai kamu kalap dalam mengonsumsi sejumlah sajian Lebaran di atas, ya. Mengingat kandungan kalori tinggi yang bisa menaikkan berat badan dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan.

 

 

Featured Image – goodnewsfromindonesia.id

Source – idntimes.com