Pernahkah kamu mengalami perut perih setelah makan? Ya, nyatanya kondisi ini cukup sering dialami banyak orang, lho. Bahkan, perut perih setelah makan bisa dirasakan meski sudah mengonsumsi makanan yang higienis sekali pun.

Perut perih setelah makan tak hanya disebabkan oleh asupan yang dikonsumsi, namun adanya masalah kesehatan tertentu. Setidaknya ada 4 penyebab utama dari kondisi tersebut yang patut kamu perhatikan. Apa saja?

Berikut ulasannya

 

 

1. Dispepsia

Credit Image - akuratnews.com

Menurut American Gastroenterological Association, satu dari empat orang di dunia ini mengalami dispepsia. Dispepsia merupakan kumpulan gejala yang muncul dan dapat menimbulkan ketidaknyaman pada perut bagian atas. Dispepsia biasanya lebih dapat dirasakan pada saat makan atau setelah makan meskipun ketidaknyamanan sudah mulai bisa terasa sejak sebelum makan.

Menjelang waktu makan, lambung akan menghasilkan asam. Pada kondisi tertentu jumlah asam yang diproduksi oleh lambung bisa meningkat sehingga menyebabkan iritasi pada dinding permukaan lambung, bahkan keluhan dapat terasa hingga kerongkongan.

Nah, keluhan nyeri pada lambung inilah yang sering membuat dispepsia dikenal juga sebagai keluhan nyeri lambung – atau sakit maag. Pada akhirnya, inilah penyebab perut sakit setelah makan.

Pengobatan untuk dispepsia sangat beragam, tergantung pada apa yang menyebabkannya dan seberapa parah gejala yang kamu rasakan. Kebanyakan orang mampu mengatasi maupun mencegah gangguan pencernaan mereka dengan membuat perubahan pola makan dan gaya hidup yang lebih baik.

 

2. Refluks Asam Lambung atau GERD

Penyebab perut perih setelah makan berikutnya, yaitu asam lambung atau GERD. Refluks asam lambung adalah kondisi naiknya cairan asam lambung ke atas kerongkongan. Ini ditandai dengan nyeri ulu hati dan sensasi terbakar di tenggorokan. Jika refluks asam lambung berlangsung lama, ini menjadi kondisi kronis yang disebut gastroesophageal reflux disease (GERD)

Penyakit asam lambung, seperti yang dilansir dari Women’s Health, cenderung terjadi pada orang yang suka makanan pedas dan berlemak. Jika makanan yang kamu santap adalah makanan berlemak dan pedas jangan heran jika penyakit asam lambung kambuh.

Penyakit refluks asam lambung atau GERD pada umumnya disebabkan oleh tidak berfungsinya lower esophageal sphinchter (LES) – yang merupakan lingkaran otot pada bagian bawah dari esofagus. LES berfungsi sebagai pintu otomatis yang akan terbuka ketika makanan atau minuman turun ke lambung.

Pada penderita penyakit refluks asam lambung, LES mengalami kelemahan. Akibatnya, asam lambung bisa lolos dan naik kembali ke kerongkongan. Penderita akan merasakan nyeri ulu hati atau sensasi perih terbakar di dada dan perut menjadi terasa tidak enak.

 

3. Irritable Bowel Syndrome

Credit Image - jabarnews.com

Irritable bowel syndrome (IBS) adalah salah satu jenis gangguan pada sistem pencernaan. Penyakit kronis ini akan menyerang usus besar dan bisa jadi akan hilang timbul selama bertahun-tahun atau bahkan seumur hidup.

Menurut seorang pakar gastroenterologi di Memorial Care Orange Coast Medical Center di Fountain Valley, Amerika Serikat (AS), dr. Ashkan Farhadi menyatakan bahwa irritable bowel syndrome atau biasa disingkat IBS bisa menjadi penyebab sakit perut setelah makan.

Tingkat keparahan dari penyebab perut perih setelah makan yang satu ini umumnya tidak parah, namun tetap harus diwaspadai, ya. Apalagi jika kondisi tersebuut tidak kunjung membaik atau sembuh.

 

4. Penyakit Celiac

Penyakit Celiac adalah kondisi di mana pencernaan seseorang mengalami reaksi negatif saat mengonsumsi gluten. Gluten sendiri adalah protein yang bisa ditemukan pada beberapa jenis sereal seperti gandum, jelai (barley), dan gandum hitam.

Beberapa makanan yang mengandung sereal tersebut adalah pasta, kue, sereal sarapan, saus atau kecap tertentu, sebagian besar roti, dan beberapa jenis makanan siap saji.

Celiac bukanlah alergi atau intoleransi tubuh terhadap gluten. Penyakit ini merupakan kondisi autoimun di mana tubuh salah mengenali senyawa yang terkandung di dalam gluten – yang sebenarnya tidak berbahaya sebagai ancaman bagi tubuh. Maka sistem kekebalan tubuh menyerangnya dan akhirnya mengenai jaringan tubuh yang sehat.

Jika sistem kekebalan tubuh terus-menerus menyerang jaringan tubuh yang sehat, maka bisa menimbulkan peradangan yang merusak dinding usus.

Nah, pada akhirnya, hal tersebut akan mengganggu proses penyerapan nutrisi dari makanan. Jadi jika ini penyebab perut perih setelah makan, coba cek kembali menu makanan dan periksakan diri untuk mengetahuinya.

 

Agar kesehatan secara keseluruhan tetap terjaga, pastikan kamu terus mempertahankan imunitas tubuh yang dapat dilakukan dengan rutin mengonsumsi suplemen multivitamin, seperti Enervon-C dan Enervon Active.

Multivitamin Enervon-C memiliki berbagai kandungan, yaitu Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat ini dapat membantumu menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah sakit.

Nah, kamu bisa minum Enervon-C Effervescent — dengan kandungan Vitamin C lebih tinggi, yaitu 1000 mg untuk berikan perlindungan ekstra dan sensasi rasa segar sepanjang hari.

Namun, jika kamu memiliki masalah lambung yang cukup sensitif, maka direkomendasikan untuk mengonsumsi Enervon Active – dengan kandungan non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc dapat menjaga energi tubuh, sekalius mengoptimalkan kinerja sistem imunitas biar kamu tak mudah merasa lelah.

Untuk mendapatkan produk Enervon, kamu bisa segera kunjungi e-commerce di Tokopedia, ya!

 

Itulah keempat penyebab perut perih setelah makan yang mungkin kamu alami. Yuk, terus perhatikan kondisi tersebut, ya!

 

 

Featured Image – journal.sociolla.com