Pernahkah kamu mendengar istilah kabut otak – atau brain fog? Kondisi tersebut menggambarkan di mana seseorang bingung, lupa, dan sulit untuk berkonsentrasi. Kabut otak pun bisa dialami oleh siapa saja dan disebabkan oleh faktor yang berbeda.

Ada pun salah satu kondisi yang bisa menyebabkan kabut otak, yaitu hepatitis C. Menurut World Journal of Gastroenterology, sekitar 50 persen pasien hepatitis C mengalami gangguan neuropsikiatri, seperti kabut otak.

Namun, apa kaitan fungsi kognitif dengan hepatitis C yang bisa menyebabkan kabut otak? Berikut ulasannya.

 

 

Gejala Kabut Otak

Credit Image - mindpath.com

Dilansir Healthline, gejala kabut otak lebih mungkin terjadi pada pasien hepatitis C tahap lanjut atau pasien yang sudah mengalami sirosis. Kabut otak juga bisa disebabkan oleh efek samping pengobatan hepatitis C, seperti ribavirin. 

Beberapa gejala kabut otak akibat hepatitis C antara lain:

  • Kelelahan.
  • Kecemasan.
  • Mudah marah dan suasana hati yang tak tentu.
  • Kesedihan atau depresi.
  • Mudah lupa, sulit berkonsentrasi, dan bingung.

Adapun beberapa gejala fisik yang berhubungan dengan kabut otak dapat meliputi:

  • Nyeri otot.
  • Sakit perut.
  • Demam.
  • Kehilangan nafsu makan.

 

Adanya Perubahan Kognitif

Menurut laporan dalam World Journal of Gastroenterology, penelitian menemukan bukti signifikan adanya kelainan metabolisme otak pada pasien yang terkena virus hepatitis C (HCV). Saat dilakukan perbandingan, perubahan kognitif ini tidak ditemukan pada pasien dengan virus hepatitis B (HBV).

Kondisi ini merupakan salah satu alasan pasien hepatitis C bisa mengalami gejala kabut otak, seperti kelelahan, merasa tidak nyaman, dan sulit berkonsentrasi. Hal ini bisa memengaruhi kualitas hidup pasien hepatitis C dalam melakukan aktivitas sehari-hari.

 

Faktor Psikososial dan Hepatitis C

Credit Image - yesdok.com

Di sisi lain, faktor psikologis dan sosial juga berperan dalam kondisi kabut otak yang dialami oleh pasien hepatitis C. Menurut studi dalam jurnal Frontier in Psychology, faktor psikososial bisa berpengaruh pada kesehatan mental dan fisik, sehingga berdampak pada sistem kesehatan, morbiditas, serta kesejahteraan psikologis pasien HCV. 

Terlebih lagi, stigma terhadap penderita hepatitis C dapat meningkatkan kecemasan dan ketakutan pasien terkait penularan virus. Hal ini akhirnya berdampak pada pikiran pasien yang menyebabkan kabut otak. 

 

Ensefalopati Hepatik

Dilansir Healthline, faktor lain yang berhubungan dengan kabut otak pada pasien hepatitis C adalah ensefalopati hepatik. Ini adalah gangguan fungsi otak karena hati tidak mampu mengeluarkan racun dari darah. Kondisi ini mengakibatkan bahan kimia berbahaya menumpuk dalam darah. 

Ensefalopati hepatik adalah kondisi medis berbahaya yang harus segera ditangani secara profesional. Pasien dengan kondisi ini bisa mengalami kesulitan berpikir, tidak sadarkan diri, atau bahkan mengalami koma. 

 

Penanganan Kabut Otak

Credit Image - halodoc.com

Terapi tambahan seperti meditasi, latihan pernapasan, dan yoga bisa membantu meringankan gejala kabut otak. Menjaga pola tidur, diet, dan olahraga juga akan membantu meningkatkan kesehatan fisik dan mental secara keseluruhan. 

Kabut otak yang diakibatkan oleh efek samping obat umumnya akan berkurang setelah tubuh menyesuaikan diri. Jika tidak, penyesuaian dosis, perubahan obat, dan terapi tambahan bisa dilakukan untuk membantu meringankan kabut otak akibat hepatitis C. 

 

Konsumsi Vitamin B Kompleks dan Vitamin C Bantu Atasi Kabut Otak

Mengatasi brain fog juga dapat dilakukan dengan rutin mendapat asupan vitamin C dan vitamin B kompleks. Apakah kamu sudah tahu hal yang satu ini?

Diketahui, vitamin C lebih dikenal sebagai perannya untuk menjaga sistem kekebalan tubuh. Namun, vitamin yang satu ini juga berperan penting dalam mempertahankan fungsi otak, lho. Vitamin C memiliki sifat antioksidan yang penting untuk melawan radikal bebas. Selain itu, antioksidan juga dapat melindungi otak dari berbagai macam risiko penyakit yang berkaitan dengan ingatan, seperti Alzheimer.

Selain itu, manfaat vitamin C untuk otak juga dapat membantu meningkatkan konsentrasi dan kemampuan kognitif seseorang. Tentunya, manfaat vitamin C yang satu ini tidak kalah penting, sehingga fungsi tubuh dapat bekerja secara maksimal, ya.

Sementara itu, vitamin B kompleks juga dapat membantu menjaga dan meningkatkan fungsi otak. Misalnya, dengan memenuhi kebutuhan vitamin B1, maka risiko terkena sindrom tersebut dapat diminimalisir.

Ada pula vitamin B6 yang berperan dalam proses produksi serotonin dan norepinephrine yang berfungsi untuk menjaga suasana hati dan membantu otak mengendalikan stres. Vitamin B6 juga berfungsi untuk menunjang produksi hormon melatonin yang berguna untuk mengatur jam tidur dan waktu istirahat tubuh.

Dan, vitamin B12 yang dapat membantu proses pembentukan mielin, yaitu lapisan pelindung saraf otak. Vitamin ini berguna untuk melindungi otak dari kerusakan saraf, mencegah hilang ingatan, serta menjaga kestabilan suasana hati dan daya konsentrasi.

Nah, sejumlah vitamin penting tersebut dapat kamu peroleh dengan mengonsumsi multivitamin dengan kandungan lengkap, seperti Enervon-C dan Enervon Active, nih.

Kamu dapat mengonsumsi Enervon-C yang mengandung Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat yang dapat menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah sakit.

Konsumsi Enervon-C Effervescent yang mengandung Vitamin C lebih tinggi, yaitu 1000 mg – yang satu ini dapat berikan perlindungan ekstra, serta dapat memberikan rasa segar sepanjang hari, lho.

Dan, untuk kamu yang punya lambung sensitif, sangat direkomendasikan mengonsumsi Enervon Active yang mengandung non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc untuk bantu menjaga stamina agar tak mudah lelah, sekaligus optimalkan sistem kekebalan tubuh.

Kombinasi kandungan vitamin C dan vitamin B kompleks di dalamnya dapat membantu mengoptimalkan fungsi otakmu, sehingga risiko brain fog pun dapat diminimalisir.

Dan, untuk kandungan vitamin B kompleks pada  membantu mengoptimalkan proses metabolisme, sehingga tubuh dapat memperoleh sumber energi yang lebih tahan lama. Hal ini tentu dapat membuat kamu semakin produktif.

Dan, untuk mendapatkan produk Enervon kamu bisa membelinya di official store di Tokopedia, ya!

 

Hepatitis C memang dapat menyebabkan gejala kabut otak. Hal ini tidak boleh dianggap remeh, ya. Jika mengalaminya, segera konsultasikan dengan petugas kesehatan untuk mendapat penanganan tepat.

 

 

Featured Image – fortune.com

Source – idntimes.com