Kenapa orang tua tidak mengerti perasaan anak? Pertanyaan ini mungkin sering dilontarkan banyak orang. Ada banyak hal yang dibutuhkan oleh anak-anak dari orang tuanya, lho. Salah satunya, yaitu dimengerti perasannya.

Namun sayangnya, beberapa orang tua mungkin tidak mengerti perasaan anak-anaknya. Hal ini bisa dibilang suatu kondisi yang wajar, karena perasaan di dalam hati – dan tidak terlihat. Tapi, bukan berarti moms dan dads tidak bisa mengerti perasaan anak.

Untuk mempermudah moms dan dads mengerti perasaan Si Kecil, ada baiknya mencari tahu dahulu alasannya. Berikut ulasannya.

 

 

Tidak Memahami Diri Sendiri

Credit Image - liputan6.com

Alasan pertama moms dan dads tidak mengerti perasaan anak yakni karena tidak mengerti perasaan diri sendiri. 

Kini, cobalah mengerti perasaan diri sendiri terlebih dahulu dengan mendengarkan isi hati. Jika moms dan dads sudah paham dengan perasaan sendiri dan mampu mengatasi segala rasa tersebut, secara perlahan kamu akan mampu mengerti perasaan orang lain. 

Sebab, proses tersebut mengajarkan kamu untuk lebih berempati dan peka terhadap suatu hal sehingga bisa mengerti perasaan orang lain.  Jadi, nanti ketika anak bercerita, orangtua dapat mengerti dengan benar apa yang dirasakan oleh anak dan memberikan respon yang sesuai dengan yang dibutuhkan oleh mereka.

 

Cuek dan Terlalu Sibuk Bekerja

Untuk beberapa orangtua yang bekerja di sebuah perusahaan mungkin akan memiliki tuntutan pekerjaan yang tinggi. Hingga akhirnya saat pulang sudah merasa sangat lelah. Hal itu membuat moms  dan dads langsung beristirahat ketika sampai di rumah. 

Jika seperti itu bagaimana bisa kamu mengerti perasaan anak-anak? Agar mengerti perasaan anak, kamu perlu meluangkan waktu untuk mereka. Bisa dengan cara menemaninya belajar, mengobrol ringan, bermain bersama dan lain-lain. 

Moms dan dads dapat meluangkan waktu setidaknya 30-60 menit setelah kerja sebelum istirahat malam. Kemudian, bisa juga dengan menghabiskan akhir pekan untuk family time dengan anak

 

Kurang Komunikasi

Credit Image - id.theasianparent.com

Seperti yang sudah dibahas pada poin sebelumnya, jika ingin mengerti perasaan anak-anak cobalah luangkan waktu untuknya.

Dengan meluangkan waktu untuk anak, moms dan dads jadi bisa lebih dekat secara fisik sekaligus dapat membangun komunikasi. Jika sudah ada kedekatan yang terjalin dengan baik, perasaan anak pun bisa mengerti oleh Mama dan Papa sekalipun mereka tidak bercerita.

Selain itu, jika kedekatan sudah terbangun, nantinya anak menjadi tidak sungkan untuk bercerita tentang segala permasalahan yang dirasa. 

 

Merasa Selalu Benar

Merasa di usia yang lebih tua dari Anak, membuat moms dan dads beranggapan posisinya lebih tinggi dan selalu benar. Jadi, apa yang dikatakan oleh keduanya merupakan mutlak dan harus diikuti oleh anaknya. 

Sebagai orang tua, kamu berkewajiban membimbing dan mendidik anak dalam menjalani hidup. Dalam proses tersebut kamu tak boleh mengekang kebebasan anak dan selalu mengaturnya. Cobalah bebaskan Anak mengambil keputusan sesuai perasaannya selagi itu merupakan hal yang positif. 

Misalnya, moms dan dads ingin sekali anak mengikuti les untuk pelajaran, namun sang Anak merasa belajar di sekolah saja sudah cukup. Kamu harus pahami, mungkin sang anak terlalu lelah. 

Akan tetapi, kamu juga boleh memberi kesepakatan, jika nyatanya saat anak  di rumah terlalu banyak bermain hingga tak belajar apapun, maka ia harus menuruti apa  yang telah moms dan dads tentukan yakni mengikuti les.

Dengan mengajak membuat aturan secara berunding seperti di atas, orangtua dan anak jadi saling mengerti perasaan dan kebutuhan satu sama lain. 

 

Pola Asuh Turun Menurun

Credit Image - lifestyle.kompas.com

Banyak masyarakat di Indonesia melakukan pola asuh yang turun temurun. Dari pengalaman masa kecil, pola asuh itu digunakan kembali oleh moms dan dads pada saat ini. Padahal, itu belum tentu hal yang baik. Sebab, anak memiliki karakter yang berbeda-beda.

Misalnya, kamu memiliki karakter yang lembut, penurut, tidak memberontak sehingga apapun yang sudah diatur oleh orangtuamu tidak membuat kamu kesal. Namun, belum tentu dengan anak merasakan hal yang sama

Selain itu, moms dan dads – dengan anak pun hidup di masa kecil dengan zaman yang berbeda. Jadi, pola asuh orangtua mama saat dulu belum tentu cocok untuk dilakukan pada saat ini. Jadi, alangkah baiknya kamu menyesuaikan pola asuh dengan karakter anak-anak serta ikuti perkembangan zaman ya. 

Jadi, itulah deretan alasan mengapa orang tua sulit mengerti perasaan anak. Tentu mengerti perasaan Si Kecil bisa membantu tumbuh kembangnya.

Untuk memaksimalkan tumbuh kembang anak, pastikan moms dan dads sudah mencukupi kebutuhan nutrisinya. Tentu saja, hal ini juga berpengaruh terhadap kekuatan daya tahan tubuh anak, lho.

Berikan buah dan sayuran untuk mencukupi nutrisi, termasuk vitamin. Sebagai pelengkap, kamu juga dapat berikan multivitamin dengan kandungan lengkap untuk si kecil. Namun, multivitamin apa yang direkomendasikan?

Berikan Enervon-C Plus Sirup yang mengandung Vitamin A, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, dan Vitamin B12), Vitamin C, dan Vitamin D – yang penting untuk dukung perkembangan kecerdasan anak.

Tak hanya itu, Enervon-C Plus Sirup pun dapat bantu optimalkan tumbuh kembang si kecil, membuat anak tetap aktif di masa pertumbuhannya, meningkatkan nafsu makan, membantu pembentukan tulang dan gigi, serta bantu pelihara daya tahan tubuhnya biar tidak mudah sakit.

Untuk mendapatkan produk Enervon, kamu bisa segera kunjungi e-commerce di Tokopedia, ya.

                                          

Berbagai alasan di atas memang bisa membuat moms dan dads menjadi tidak mengerti perasaan anak. Kini, coba perhatikan satu persatu alasan tersebut – dan jadilah orang tua yang mengerti perasaan Si Kecil.

 

 

Featured Image – klikdokter.com