Moms dan dads, usia masuk TK memang kerap kali diperdebatkan. Pasalnya, tidak sedikit orangtua yang ingin memasukkan buah hatinya ke taman kanak-kanak untuk mempersiapkan Si Kecil sebelum memasuki jenjang sekolah dasar.

Mengenai usia masuk TK yang ideal, hal ini tentu tidak bisa disamakan antara satu anak dengan yang lainnya. Bahkan, adik dan kakak pun punya kesiapan yang berbeda – dan ini mesti diperhatikan dengan sesama oleh moms dan dads, ya.

Yang penting, hindari memasakan usia masuk TK sedini mungkin, karena orangtua berperan mengenali indikator kesiapan Si Kecil. Namun, terlepas dari hal ini, sebenarnya kapan usia tepat untuk anak masuk jenjang taman kanak-kanak?

Berikut ulasannya.

 

 

Usia Masuk TK yang Ideal

Credit Image - sehatq.com

Berbicara soal umur masuk TK berapa tahun, sebetulnya bukan ulang tahun ke berapa yang menjadi indikator utama anak siap masuk TK. Justru, ada indikator lain yang perlu dilihat terutama berkaitan dengan kemampuan bersosialisasi.

Masuk TK bukan berarti mewajibkan anak belajar begitu banyak hal. Sebenarnya, alasan utama anak masuk taman kanak-kanak agar ketika mereka berada di usia itu, bisa terwadahi untuk berinteraksi dengan teman sebayanya.

Di Indonesia, usia ideal masuk TK adalah 4-5 tahun. Sementara itu, persyaratan masuk SD, aturan yang berlaku saat ini adalah berusia 7 tahun saat masuk SD negeri dan SD swasta bahkan bisa menerima anak berusia 6 tahun.

Perhitungan itu juga bisa menjadi salah satu indikator untuk menentukan usia masuk TK yang ideal. Apabila ingin memasukkan anak ke SD negeri, sebaiknya masukkan anak ke TK setelah berusia 5 tahun.

Di sisi lain, apabila targetnya adalah masuk sekolah dasar swasta, maka usia TK 4 tahun juga tidak masalah. Jadi, Anda tak perlu bingung lagi dengan pertanyaan masuk TK umur berapa.

Perlu moms dan dads bahwa taman kanak-kanak terdiri dari dua jenjang, yaitu TK A dan TK B. TK A (TK 0 kecil) biasanya diikuti oleh anak berusia 4 tahun, sedangkan umur anak TK B (TK 0 besar) adalah 5-6 tahun.

Namun, lagi-lagi, yang lebih penting bukanlah aturan pemerintah terkait rentang usia masuk TK dan SD. Justru, kesiapan anak adalah hal paling krusial.

 

Indikator Kesiapan Anak Masuk TK

Credit Image - edukasi.kompas.com

Bukan hanya soal usia masuk TK, beberapa hal ini bisa membantu orangtua mengenali apakah anak mereka sudah siap masuk TK atau belum:

1. Interaksi sosial

Anak yang siap masuk TK bisa bermain dan berinteraksi dengan baik bersama teman-temannya. Ia  tidak segan berbagi banyak hal, baik objek fisik seperti mainan maupun pikiran atau ide. Namun, jangan sampai terjebak dengan anggapan tentang anak pemalu. Tidak ada anak yang pemalu, hanya butuh waktu lebih lama untuk observasi situasi baru di sekitarnya alias slow to warm.

Selama Si kecil pada akhirnya mau mencoba bergabung dalam aktivitas kelompok, artinya mereka telah siap.

 

2. Bisa mendengarkan instruksi

Terlepas dari usia masuk TK, perhatikan apakah anak sudah bisa memahami instruksi dan menjalankannya. Semakin bertambahnya usia, kemampuan anak meningkat dengan memahami instruksi berlapis seperti 2-3 perintah sekaligus.

Lebih jauh lagi, anak bisa mendengarkan guru dan teman-temannya. Bahkan, ia bisa fokus pada hal yang sedang disampaikan orang lain. Ketika berada dalam kelompok pun, mereka bisa mengendalikan diri.

 

3. Bekerja secara mandiri

Walaupun anak berada dalam situasi sosial berinteraksi dengan teman sekelas dan guru-gurunya, mereka tetap harus bisa bekerja secara mandiri. Indikatornya sederhana, mulai dari bisa memegang pensil, mewarnai dengan krayon, atau menuntaskan tugas yang diajarkan oleh guru.

Semua ini tentu tidak terwujud secara instan. Perlu waktu bagi anak untuk bisa mengerjakan sesuatu, dari yang tadinya bisa free play setiap saat. Selama anak menunjukkan ketertarikan dan mau mencoba, itu sudah bisa menjadi indikator kesiapan.

 

4. Mengenali emosinya

Sangat penting bagi anak untuk mengetahui emosi apa yang tengah dirasakannya. Jadikan ini sebagai salah satu indikator kesiapan dirinya untuk masuk TK, apakah sudah bisa mengenali apa yang tengah dirasakannya atau belum? Jika belum, ajarkan bagaimana validasi emosi sehingga si kecil menjadi terbiasa.

Ingat bahwa ketika masuk ke dalam lingkungan baru, sangat wajar jika anak merasakan kecemasan. Bahkan orang dewasa pun masih bisa mengalami hal ini seperti ketika masuk ke lingkungan kerja baru. Melatih mereka validasi emosi sekaligus bercerita akan memudahkan proses adaptasi ini.

 

6. Kemampuan motorik

Biasanya sebelum anak masuk TK, sekolah akan mengadakan tes untuk melihat kemampuan motorik halus dan motorik kasar. Orangtua juga bisa menganalisis hal ini di rumah dengan melihat bagaimana anak memegang alat tulis hingga beraktivitas fisik yang perlu koordinasi otot.

 

7. Bisa menunggu dan mau bergiliran

Selain usia masuk TK, perhatikan apakah anak bisa menunggu dan mau bergiliran dengan orang lain. Sebab anak harus mau mengantre dalam barisan sebelum masuk dan keluar kelas, mengangkat tangan dan menunggu dipanggil jika ingin bertanya pada guru, tidak menyela ketika orang lain berbicara, dan meminta izin apabila ingin pergi ke kamar mandi.

Jika anak masih kesulitan untuk menunggu dan tidak mau bergiliran, ia mungkin belum siap masuk TK. Walaupun di taman kanak-kanak, anak dapat diajarkan keterampilan ini. Namun, penting untuk memiliki sedikit rasa sabar sebelum anak masuk TK.

 

Maksimalkan Proses Belajar Si Kecil, Lengkapi Kebutuhan Nutrisinya

Credit Image - sangbuahhati.com

Jika moms dan dads berencana untuk memasukkan Si Kecil ke taman kanak-kanak dalam waktu dekat, agar kegiatan belajar dan bermainnya semakin maksimal, pastikan kamu sudah memenuhi kebutuhan nutrisi hariannya.

Dalam hal ini, ada beragam komponen yang harus ada dalam menu makanannya, seperti karbohidrat, lemak, protein hewani dan ikan, buah dan sayur, makanan dengan kandungan susu, serta kacang-kacangan.

Untuk memaksimalkan proses pertumbuhan anak dengan memenuhi kebutuhan gizi dan nutrisinya, pastikan moms dan dads sudah memberikan asupan vitamin dan mineral – yang bisa dioptimalkan dengan memberi Si Kecil asupan multivitamin dengan kandungan lengkap.

Moms dan dads direkomendasikan untuk memberikan Enervon-C Plus Sirup yang mengandung Vitamin A, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, dan Vitamin B12), Vitamin C, dan Vitamin D.

Sejumlah kandungan vitamin tersebut berperan penting untuk mendukung perkembangan anak, membantu optimalkan tumbuh kembang Si Kecil, membuatnya tetap aktif di masa pertumbuhan, meningkatkan napsu makan, membantu pembentukan tulang dan gigi, serta bantu pelihara daya tahan tubuhnya biar tidak mudah sakit.

 

Nah, itulah ulasan mengenai usia masuk TK yang ideal bagi Si Kecil. Ingat, yang terpenting jangan terburu-buru untuk memasukan anak ke jenjang pendidikan tersebut, ya. Moms dan dads mesti tetap memerhatikan indikator kesiapan Si Kecil.

 

 

Featured Image – cermati.com