Sudah hampir 3 tahun pandemi Covid-19 masih belum berakhir. Bahkan, berbagai varian virus masih terus bermunculan, yang terakhir, yaitu Omicron subvarian BA.4 dan BA.5 yang disebut lebih mudah menular.

Beruntungnya, saat ini, vaksinasi pun sudah berjalan, sehingga tubuh lebih kuat dalam menghindari infeksi virus. Meski demikian, salah satu kekhawatiran yang masih terus menghantui adalah risiko reinfeksi – atau infeksi kembali walau sudah mendapat vaksinasi lengkap dan booster.

Sebuah studi terbaru menemukan bahwa reinfeksi Covid-19 bisa menggerus kesehatan dan usia seseorang. Berikut informasinya.

 

 

Studi yang Melibatkan Jutaan Orang

Credit Image - pikiran-rakyat.com

Berbagai penelitian sudah memperlihatkan bagaimana infeksi SARS-CoV-2 kali pertama bisa menyebabkan komplikasi hingga kematian pada organ pernapasan dan organ tubuh lainnya. Namun, risiko tersebut belum pernah diteliti pada kasus reinfeksi atau infeksi Covid-19 lebih dari satu kali.

Dimuat dalam jurnal Nature Portfolio pada 17 Juni 2022, para peneliti Amerika Serikat (AS) ingin meneliti bagaimana risiko komplikasi akibat reinfeksi Covid-19. Untuk itu, studi pracetak ini menggunakan data US Department of Veterans Affairs dan menemukan para partisipan yang terbagi menjadi:

  • Baru sekali terinfeksi (257.427 partisipan).
  • Terinfeksi lebih dari 2 kali (38.926 partisipan) yang terbagi lagi menjadi:
    • Terinfeksi 2 kali (36.417 partisipan).
    • Terinfeksi 3 kali (2.263 partisipan).
    • Terinfeksi 4 kali (246 partisipan).
  • Belum pernah terinfeksi (5.396.855 partisipan).

 

Hasilnya, Risiko Komplikasi dan Kematian Besar Akibat Infeksi Ulang

Credit Image - health.detik.com

Dalam studi pracetak bertajuk "Outcomes of SARS-CoV-2 Reinfection" tersebut, para peneliti AS mencatat bahwa jeda waktu antara infeksi pertama dan infeksi kedua adalah 79 hari. Lalu, jeda waktu antara infeksi SARS-CoV-2 kedua hingga ketiga adalah 65 hari. Apa dampaknya untuk para penyintas?

Masih terlihat 6 bulan pasca infeksi, para peneliti mencatat bahwa para penyintas yang terkena Covid-19 lebih dari dua kali memiliki risiko:

  • Rawat inap: 198 persen.
  • Penyakit paru: 149 persen.
  • Penyakit jantung: 136 persen.
  • Kematian: 114 persen.
  • Gangguan mental: 97 persen.

Setelah 6 bulan tersebut, para peneliti juga mencatat bahwa risiko komplikasi juga lebih besar pada mereka yang terkena reinfeksi Covid-19 dibanding mereka yang terkena Covid-19 sekali atau bahkan tidak sama sekali. Penelitian tersebut mencatat bahwa:

  • Partisipan terinfeksi Covid-19 sekali: 35 persen lebih berisiko terkena minimal 1 komplikasi.
  • Partisipan terinfeksi Covid-19 2 kali: 111 persen lebih berisiko terkena minimal 1 komplikasi.
  • Partisipan terinfeksi Covid-19 3 kali: 200 persen lebih berisiko terkena minimal 1 komplikasi.

 

Mekanisme yang Belum Diketahui

Credit Image - cdc.gov

Berbagai pertanyaan muncul mengenai reinfeksi dan long Covid. Studi pracetak ini membuktikan bahwa reinfeksi bisa menyebabkan komplikasi, rawat inap, hingga kematian bahkan setelah fase akut sekali pun. Akan tetapi, para peneliti mengatakan bahwa mekanisme di balik temuan ini masih belum diketahui dengan jelas.

Karena SARS-CoV-2 berkembang pesat, anggapan bahwa infeksi virus bisa mengurangi reinfeksi dan keparahan sudah tidak berlaku lagi. Dengan hadirnya varian B.1.1.529 (Omicron) dan subvariannya, SARS-CoV-2 jadi lebih andal dalam menghindari imunitas, baik dari infeksi varian Covid-19 sebelumnya atau vaksinasi.

Selain itu, infeksi Covid-19 menyebabkan gangguan kesehatan sehingga bisa memperparah komplikasi akibat reinfeksi. Berita buruknya lagi, bahkan imunitas dari riwayat infeksi yang digabungkan dengan vaksinasi tidak menutup risiko komplikasi akibat reinfeksi Covid-19.

Penelitian ini memperingatkan bahwa reinfeksi tidak bisa dianggap remeh. Bukannya kebal dan berkurang keparahannya, reinfeksi Covid-19 lebih dari dua kali bisa meningkatkan risiko komplikasi hingga kematian.

Jadi, siapa pun tidak seharusnya meremehkan reinfeksi virus corona. Bukan dengan menunggu manusia kebal terhadap Covid-19, para peneliti ingin agar penelitian ini menjadi bukti bahwa strategi pencegahan reinfeksi seperti vaksinasi hingga booster dan protokol kesehatan amat penting.

Selain dengan mendapat vaksinasi, pastikan pula kamu sudah menjaga daya tahan tubuh, sehingga risiko terpapar virus bisa diminimalisir.

Jaga kekebalan tubuhmu dengan menerapkan pola hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan bergizi, rutin berolahraga, dan istirahat yang cukup. Hidup sehat – dapat bantu jaga imunitas tubuh tetap kuat. Dan, lengkapi hidup sehat dengan rutin mengonsumsi multivitamin, seperti Enervon-C dan Enervon Active.

Multivitamin andalanmu yang satu ini memiliki kandungan lengkap, mulai dari Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, dan Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat – yang dapat menjaga daya tahan tubuhmu agar tidak mudah sakit.

Konsumsi Enervon-C Effervescent dengan kandungan vitamin C lebih tinggi, yakni 1000 mg untuk memberikan perlindungan ekstra, serta mampu membuat tubuhmu terasa lebih segar.

Namun, jika kamu memiliki masalah lambung yang cukup sensitif, maka direkomendasikan untuk mengonsumsi Enervon Active – dengan kandungan non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc dapat menjaga stamina tubuh, sekalius mengoptimalkan kinerja sistem imun.

Dengan rutin mengonsumsi multivitamin dari Enervon, imunitas tubuh bakal lebih kuat, sehingga tidak mudah terjangkit penyakit, termasuk Covid-19. Selain itu, kandungan vitamin B kompleks di dalamnya juga dapat membantu proses metabolisme, sehingga makanan yang kamu konsumsi dapat diubah menjadi sumber energi yang lebih tahan lama.

Untuk mendapatkan produk Enervon kamu bisa membelinya di official store di Tokopedia, ya.

 

Jadi, itulah studi mengenai risiko infeksi ulang virus corona. Pastikan kamu terus mematuhi protokol kesehatan – dan menjaga kekebalan tubuh agar tak mudah terserang penyakit berbahaya.

 

 

Featured Image – npr.org

Source – idntimes.com